Jakarta -Politikus-politikus PSI tak jera menyerang capres Prabowo Subianto meski ketum dan sejumlah elitenya dilaporkan ke polisi alasannya 'Kebohongan Award'. Politikus PSI Guntur Romli bahkan menyebut Prabowo layak sanggup rekor alasannya kebohongan terbanyak.
"Bahkan jikalau kita melihat, Pak Prabowo sudah layak masuk MURI sebagai capres yang menggunakan kebohongan terbanyak," kata Guntur, di Kantor DPP PSI, Jl KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019.
Selain itu, ia menilai Prabowo juga layak menerima rekor MURI sebagai capres terlama yang mengikuti kontestasi Pilpres. Ia menyebut beberapa kali Prabowo kalah mengikuti kontestasi pilpres.
Sebelumnya, Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) melaporkan Ketum PSI Grace Natalie, Raja Juli Antoni, Tsamara Amany, dan Dara Adinda Kesuma Nasution ke Bareskrim Polri. Laporan tersebut terkait 'Kebohongan Award' yang dibentuk PSI. PSI menciptakan 'Kebohongan Award' yang kemudian diberikan kepada Prabowo Subianto, Sadiaga Uno, dan Wasekjen Demokrat Andi Arief.
"Kami selaku kader dari Pak Prabowo merasa ini suatu bentuk pelecehan kepada Pak Prabowo. Artinya suatu perbuatan diungkap secara satir, menyindir melecehkan ibarat ini tidak sesuai dengan apa namanya tuh budbahasa dan kebiasaan kultur politik kita," tutur Hendarsam di Bareskrim Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Minggu (6/1).
Pelaporan itu alasannya PSI menciptakan kebohongan award terhadap Prabowo Subianto Sandiaga Uno dan Andi Arief. Prabowo dianggap PSI telah melaksanakan kebohongan terkait pernyataannya yang menyebut selang basuh darah yang digunakan 40 orang di RSCM.
"Fakta contohnya Prabowo menyampaikan bahwa ada selang yang digunakan untuk basuh darah di RSCM itu digunakan 40 orang itu kan kebohongan. Kemudian Sandi bilang membangun Tol Cipali nggak pakai utang terus kemudian dianulir oleh beliau sendiri menyampaikan tidak menggunakan APBN itu kan terang berbohong," kata Guntur.
Simak juga video 'PSI: Kebohongan Award yaitu Bentuk Protes':
Sumber detik.com