Batang -Bupati Batang, Wihaji marah-marah saat melakukan kunjungan di Pasar Induk. Ia marah dan menegur pengelola pasar karena banyak sampah yang menumpuk dan menimbulkan bau busuk.
Ternyata dia menemukan tumpukan sampah di pasar Induk Batang yang tidak diangkut pasar selama libur akhir tahun ini. Selain sampah yang berbau busuk, Wihaji juga menerima aspirasi para pedagang, yang mengeluhkan sulitnya mencari air di Pasar Induk Batang, akibat pompa yang macet. Padahal, pasar yang baru setahun ini.
"Kami perintahkan pengelola pasar untuk koordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup, agar bagaimana caranya sampah-sampah ini bisa bersih setiap hari," kata Wihaji saat berkunjung ke Pasar Induk Batang, Rabu (2/1/2019).
Wihaji menjelaskan dalam sehari saja, pasar induk menghasilkan sampah sampai eight ton. Bila tidak diambil sampah akan menumpuk dan mengeluarkan bau busuk.
Ditempat yang sama, ia meminta pengelola pasar untuk segera mengambil sampah pasar setiap harinya, agar tidak menumpuk dan menimbulkan bau busuk.
"Libur kemarin tidak diambil. Aktivitas sampah terus ada setiap hari di pasar. Ini disayangkan," katanya.
Menurutnya, Pasar Batang yang baru setahun direvitalisasi itu harus dijaga kebersihanya. Pemkab berencana akan menambah fasilitas agar pasar nampak indah dan ramai pengunjung.
"Untuk pembenahan dan penambahan fasilitas dan menertibkan pedagang yang membuka lapaknya yang tidak pada tempatnya. Sehingga pedagang yang dilantai satu dan lantai dua bisa laku semuanya," katanya.
Tak hanya Terkait sampah, ia juga menerima keluhan dari para pedagang terkait sulitnya air bersih, akibat risaknya kran dan pompa air.
"Saya sudah pastikan pompa air besok harus diperbaiki, semoga saja bisa selesai sehingga pedagang bisa memanfaatkan air bersih," katanya.
Sementara itu, dilokasi yang sama, terkait macetnya air sumur di pasar, Kepala Disperindagkop Batang, Suresmi mengatakan akan secepatnya memperbaiki. Perbaikan baru bisa dilakukan paling cepat besok sebab agen pompa tengah libur sejak sebelum Natal hingga tahun baru.
"Sebenarnya sumur sendiri baru diperbaiki sekitar tujuh bulan lalu, yakni sekitar bulan April. Namun karena adanya masalah, sehingga pompa terbakar dan rusak. Dan ketika ingin diperbaiki, agen pompa yang ada di Semarang belum melakukan pelayanan lantaran masih libur," katanya.
Untuk sementara kata Suresmi, pengaliran masih berjalan. Hanya saja debitnya sekitar half dozen liter per detik, kalau normal ketiga sumur itu bisa 17 liter per detik.
"Kami harap ini segera bisa diperbaiki karena kami juga ingin melayani para pedagang," tandasnya.
Perlu diketahui pembangunan Pasar Induk Batang yang semi moderen sendiri menelan anggara Rp 63 miliar dan selesai pada 2017 lalu. Pasar tersebut juga dilengkapi berbagai fasilitas seperti wifi unloosen dan lift/eskalator.
Sumber detik.com