Hingga tahun 2019 ini, pemerintah telah menggelontorkan Dana Desa sebesar Rp257 triliun ke desa-desa di seluruh Tanah Air, dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote. Sebanyak 74 ribu desa telah mendapatkan Dana Desa dalam lima tahun terakhir.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara terperinci menyampaikan, pada 2015 pemerintah telah menunjukkan Rp20,7 triliun kepada desa, tahun 2016 naik jadi Rp47 triliun, 2017 jadi Rp60 triliun, 2018 sebanyak Rp60 triliun, dan tahun 2019 ini pemerintah mengalokasikan Rp70 triliun.
“Totalnya hingga tahun 2019 ini kita telah gelontorkan Rp257 triliun kepada desa-desa di seluruh Tanah Air, dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote,” kata Presiden Jokowi ketika menunjukkan sambutan pada silaturahim dengan Persatuan Perangkat Desa Indonesia, Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (14/1) siang.
Presiden meminta supaya uang Rp257 triliun itu selalu berputar dari desa ke desa di desa-desa yang diberikan. Jangan hingga kembali ke kota apalagi kembali ke Jakarta.
“Saya titip supaya Bapak/Ibu perangkat desa ini tahu kenapa uang itu diberikan kepada desa. Kesejahteraan itu, ini teori ekonomi, dihitung bila perputaran uang semakin banyak di sebuah wilayah, semakin banyak di daerah, atau semakin banyak di sebuah desa itu kesejahteraan dipastikan akan meningkat,” ujar Presiden.
Untuk itu, Presiden menitipkan supaya uang Rp257 triliun itu terus berputar-putar di desa. Jangan biarkan uang ini masuk ke kota atau masuk apalagi ke Jakarta.
Caranya, lanjut Presiden, para perangkat desa sanggup memberikan ini kepada kepala desa atau kepada pendamping desa. Makara Dana Desa itu atau bila ingin buat jalan, pertama, beli materialnya dari desa setempat. Semen, dari toko yang ada di desa itu. Beli kerikil dari kerikil yang ada di desa itu.
“Kalau enggak ada, desa sebelahnya. Kalau enggak ada, desa sebelahnya. Beli pasir di desa itu atau enggak beli di desa sebalahnya, beli di desa sebelahnya. Supaya uang itu muter terus,” terperinci Presiden.
Kemudian yang kedua, Presiden Jokowi menuturkan, bila ingin bikin jalan, bikin irigasi, gunakan tenaga kerja orisinil dari daerah, dari desa setempat. Jangan ambil dari kota, supaya uang itu beredar di desa tersebut.
Realisasi
Menurut Presiden, dari Rp257 triliun yang dianggarkan sudah Rp187 triliun terlaksana hingga final 2018, sudah menjadi berbagai barang. Contohnya, Presiden menyebut jalan desa.
“Sudah dibangun dari Dana Desa itu menjadi realisasinya dalam 138.000 kilometer jalan desa. Panjang sekali, 138 kilometer itu panjang sekali. Juga sudah dibangun 6.500 pasar-pasar kecil yang ada di desa, 6.500 pasar di desa. Dan juga telah dibangun 11.500 posyandu dari dana desa, 18.000 PAUD dari dana desa, 791.000 meter jembatan yang ada di desa-desa,” ungkap Presiden.
Artinya, berdasarkan Presiden, Dana Desa ini betul-betul sudah terlaksana dan dimanfaatkan bagi desa. Karena itu, Presiden Jokowi berjanji pemerintah akan meneruskan, akan menambah terus setiap tahunnya.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan Menteri PANRB Syafruddin. [setkab.go.id]