Showing posts with label piutang. Show all posts
Showing posts with label piutang. Show all posts

Melakukan Konfirmasi Saldo Piutang

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Melakukan Konfirmasi Saldo Piutang , Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !
Konfirmasi adalah surat pernyataan yang berasal dari prusahaan kepada debitur, untuk memberitahukan secara langsung kepada akuntan publik yang memeriksa ikhtisar keuangannya, mengenai benar atau tidaknya saldo piutang pada tanggal tertentu seperti yang disebutkan dalam surat tersebut.

Jenis-jenis Surat Konfirmasi

Ada dua jenis surat konfirmasi, diantaranya adalah :

A. Surat Konfirmasi Positif

Surat konfirmasi positif adalah surat konfirmasi yang dikirim oleh akuntan publik kepada debitur untuk kemudian diminta mengirim balasannya kepada akuntan publik.

Ciri-ciri debitur yang perlu dikirim surat konfirmasi positif

Ciri-ciri debitur yang perlu dikirim surat konfirmasi positif adalah :
  1. Jika tidak ada kepastian tentang kesalahan akibat hasil penilaian sistem pengendalian intern yang lemah;
  2. Jika debitur merupakan perusahaan;
  3. Jika jumlah saldo debitur sangat besar dibandingkan dengan full piutang.

B. Surat Konfirmasi Negatif

Surat konfirmasi negatif adalah surat konfirmasi yang dikirim oleh akuntan publik kepada debitur untuk kemudian pihak debitur diminta mengirim balasannya langsung kepada akuntan publik jika tidak setuju atas saldo dalam surat konfirmasi.

Ciri-ciri debitur yang perlu dikirim surat konfirmasi negatif

Ciri-ciri debitur yang perlu dikirim surat konfirmasi negatif adalah :
  1. Jika hasil penilaian sistem pengendalian intern sangat baik;
  2. Jika debitur banyak jumlahnya, tetapi saldonya relatif kecil;
  3. Jika debitur terdiri atas orang pribadi.

Jenis-jenis Surat Konfirmasi Piutang

Berikut ini adalah jenis-jenis surat konfirmasi piutang yang dikirim :

1. Surat Konfirmasi Piutang Akhir Bulan

Surat konfirmasi piutang akhir bulan adalah surat konfirmasi yang diinformasikan kepada debitur hanya saldo akhir bulan tertentu saja.

2. Surat Konfirmasi Satuan Piutang.

Dalam konfirmasi ini yang diinformasikan kepada debitur adalah saldo awal satu bulan. Surat konfirmasi piutang ini dikutip dari kartu piutang pelanggan.

3. Surat Konfirmasi Elemen Terbuka.

Surat konfirmasi elemen terbuka adalah surat konfirmasi yang diinformasikan kepada debitur hanya faktur yang belum dibayar.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan baca juga artikel :

Jenis-Jenis Piutang Dalam Akuntansi

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Jenis-Jenis Piutang Dalam Akuntansi , Tanpa panjang lebar lagi yo banking company gibe it out !

Pengertian Piutang

Piutang adalah tagihan prusahaan terhadap pihak ketiga yang timbul karena adanya suatu transaksi.

Jenis-Jenis Piutang Dalam Akuntansi

Ada three jenis piutang dalam Akuntansi, diantaranya adalah :
  1. Piutang Dagang
  2. Piutang Wesel
  3. Piutang Lain-Lain

1. Piutang Dagang

Piutang dagang adalah piutang yang timbul akibat adanya transaksi penjuaan barang atau jasa secara kredit. Piutang dagang termasuk aktiva lancar karena hanya berjangka waktu kurang dari satu tahun saja.

2. Piutang Wesel

Piutang wesel adalah piutang berupa perjanjian tertulis debitur kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat perjanjian tersebut pada waktu tertentu di masa yang akan datang. Piutang wesel ada yang termasuk kedalam aktiva lancar dan ada juga yang termasuk kedalam aktiva tidak lancar.

3. Piutang Lain-Lain

Piutang lain-lain adalah piutang selain piutang dagang dan piutang wesel.

Contoh Piutang Lain-Lain

Beriktu ini yang termasuk contoh piutang lain-lain :
  • Uang muka pembelian;
  • Uang muka kepada pegawai;
  • Uang muka pembelian saham;
  • Uang muka menjamin kontrak;
  • uang muka kepada anak prusahaan;
  • Piutang deviden;
  • Tagihan terhadap langganan untuk pengembalian tempat barang;
  • Tuntutan kerugia kepada prusahaan asuransi;
  • Tuntutan atas pengurangan pajak.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan baca juga artikel :

Prosedur Pencatatan Piutang

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Prosedur Pencatatan Piutang , Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern agree it out !
Prosedur Pencatatan Piutang
Prosedur pencatatan piutang dilakukan dengan cara men-posting ke dalam kartu piutang berdasarkan masing-masing jurnal, dengan ketentuan sebagai berikut :
  • Penjualan kredit
    Penjualan kredit dicatat dalam jurnal penjualan atas dasar faktur penjualan disertai dengan guild pengiriman barang.
  • Retur Penjualan
    Retur penjualan dicatat ke dalam jurnal retur penjualan berdasarkan memo kredit yang disertai dengan laporan penerimaan barang.
  • Penghapusan Piutang
    Penghapusan piutang dicatat ke dalam jurnal umum dengan bukti memorial yang dibuat oleh bagian kredit.
  • Penerimaan Kas
    Penerimaan kas sebagai pelunasan piutang dicatat ke dalam jurnal penerimaan kas disertai dengan bukti kas masuk.

Namun sebelum kita menjalankan prosedur pencatatan piutang ada hal penting yang harus dipersiapkan.

Persiapan yang diperlukan dalam prosedur pencatatan piutang

Berikut hal-hal yang harus dipersiapkan dalam prosedur pencatatan piutang :
  • Kartu piutang
  • Buku jurnal
  • Jurnal penjualan
  • Jurnal retur penjualan
  • Jurna umum
  • Jurnal penerimaan kas

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akungtansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan baca juga artikel :

Menghitung Information Mutasi Piutang

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Menghitung Data Mutasi Piutang , Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !

Dalam akuntansi untuk menghitung mutasi piutang yaitu dengan cara dikreditkan atau didebetkan sehingga nanti akan timbul penjumlahan saldo ataupun pengurangan saldo piutang.

Transaksi penjualan kredit akan berpengaruh positif terhadap saldo piutang, sedangkan retur penjualan, pelunasan piutang, dan penghapusan piutang berpengaruh negatif terhadap saldo piutang.

Piutang pelanggan akan didebet di kolom mutasi pada kartu piutang jika terjadi transaksi-transaksi yang menyebabkan bertambahnya piutang. Begitupun sebaliknya, piutang pelanggan akan dikredit di kolom mutasi pada kartu piutang apabila terjadi transaksi-transaksi yang menyebabkan berkurangnya piutang. Untuk saldo normal piutang ada disebelah debet.

Transaksi-transaksi yang Berkaitan dengan Perubahan Piutang

Berikut ini tabel transaksi-transaksi yang berkaitan dengan perubahan piutang :

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabiala ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul akuntansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan baca juga artikel :

Perbedaan Pencatatan Piutang Metode Langsung Dengan Metode Tidak Langsung

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Perbedaan Pencatatan Piutang Metode Langsung dengan Metode Tidak Langsung , Tanpa panjang lebar lagi yo depository fiscal establishment agree it out !
Berikut ini perbedaannya :

Metode Langsung (Direct Method)

  • Kerugian piutang tak tertagih dicatat pada periode penerimaan piutang, berdasarkan jumlah piutang yang dihapuskan.
  • Setiap penghapusan piutang, langsung dicatat pada rekening kerugian piutang.
    Jurnalnya :
    Kerugian Piutang (Debet)Rp.xxx
       Piutang Dagang  (Kredit) Rp.xxx
  • Pernyataan kesanggupan debitur untuk membayar piutang yang sudah dihapuskan.
    Jurnalnya :
    Piutang Dagang (Debet) Rp.xxx
       Kerugian Piutang (Kredit) Rp.xxx
  • Waktu menerima pembayaran dari debitur yang menyatakan kesanggupan membayar.
    Jurnalnya :
    Kas (Debet) Rp.xxx
       Kerugian Piutang (Kredit) Rp.xxx
  • Jika debitur yang piutangnya sudah dihapuskan datang dan langsung membayar.
    Jurnalnya :
    Kas (Debet) Rp.xxx
       Kerugian Piutang (Kredit) Rp.xxx

Metode Tidak Langsung (Indirect Method)

  • Kerugian piutang tak tertagih dicatat berdasarkan taksiran, melalui jurnal penyesuaian.
    Jurnalnya :
    Beban Kerugian Piutang (Debit) Rp.xxx
       Cadangan Kerugian Piutang (Kredit) Rp.xxx
  • Setiap penghapusan piutang langsung dicatat pada rekening kerugian piutang.
    Jurnalnya :
    Cadangan Kerugian Piutang (Debet) Rp.xxx
       Piutang Dagang (Kredit) Rp.xxx
  • Pernyataan kesanggupan debitur untuk membayar cadangan piutang piutang yang sudah dihapuskan.
    Jurnalnya :
    Piutang Dagang (Debet) Rp.xxx
       Cadangan Kerugian Piutang (Kredit) Rp.xxx
  • Waktu menerima pembayaran dari debitur yang menyatakan kesanggupan membayar.
    Jurnalnya :
    Kas (Debet) Rp.xxx
       Piutang Dagang (Kredit) Rp.xxx
  • Jika debitur yang piutangnya sudah dihapuskan datang dan langsung membayar.
    Jurnalnya :
    Kas (Debit) Rp.xxx
       Cadangan Kerugian Piutang (Kredit) Rp.xxx

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan baca juga artikel :

Metode Penentuan Taksiran Kerugian Piutang

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Metode Penentuan Taksiran Kerugian Piutang , Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !

Ada three metode penentuan taksiran kerugian piutang, diantaranya adalah :
  1. Metode Penentuan Taksiran Kerugian Piutang Berdasarkan Jumlah Penjualan (Pendekatan Laba Rugi)
  2. Metode Penentuan Taksiran Kerugian Piutang Berdasarkan Saldo Piutang (Pendekatan Neraca)
  3. Metode Penentuan Taksiran Kerugian Piutang Berdasarkan Analisis Umur Piutang

1. Metode Penentuan Taksiran Kerugian Piutang Berdasarkan Jumlah Penjualan (Pendekatan Laba Rugi)

Dalam metode ini piutang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan. Mengapa demikian ? karena timbulnya suatu piutang itu disebabkan oleh penjuala kredit.

Jumlah taksiran kerugian piutang ditetapkan berdasarkan jumlah penjualan dikalikan persentase tertentu. Besarnya persentase ditetapkan dengan cara membandingkan kerugian piutang yang sebenarnya terjadi dengan full penjualan selama periode yang bersangkutan, kemudian diadakan modifikasi dengan mempertimbangkan kemungkinan di masa yang akan datang.

Contoh :
Pada buku besar PD Pajar Sidik tanggal 31 Desember 2017 terdapat akun sebagai berikut :
Piutang dagang = Rp. 250.000.000,00
Cadangan kerugian piutang = Rp.2.000.000,00
Penjualan = Rp.1.500.000.000,00
Taksiran kerugian piutang ditetapkan sebesar 0,5% dari penjualan.

Berdasarkan information diatas maka besarnya kerugian piutang adalah :
0,5% x Rp.1.500.000.000,00 = Rp.7.500.000,00
Dan jurnal yang harus dibuat adalah :
Beban kerugian piutang (debet) Rp.7.500.000,00
   Cadangan kerugian piutang (kredit) Rp.7.500.000,00

Maka pada buku besar akun Cadangan Kerugian Piutang, akan tampak sebagai berikut :


2. Metode Penentuan Taksiran Kerugian Piutang Berdasarkan Saldo Piutang (Pendekatan Neraca)

Kerugian piutang dihitung berdasarkan saldo piutang dengan cara menyisihkan piuyang tak tertagih :
  • Dinaikkan sampai persentase tertentu dari saldo piutang;
  • Ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang;
  • Dihitung berdasarkan analisis umur piutang.

Metode cadangan dipakai apabila kerugian piutang yang terjadi cukup besar jumlahnya. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan metode ini :
  • Kerugian piutang tak tertagih ditentukan jumlahnya melalui taksiran dan dibandingkan dengan penjualan pada periode akuntansi yang sama dan periode terjadinya penjualan;
  • Jumlah piutang yang ditaksir tidak akan dapat diterima, jika dicatat dengan mendebet rekening kerugian piutang dan mengkredit rekening cadangan kerugian piutang;
  • Kerugian piutang yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan mendebet rekening cadangan kerugian piutang dan mengkredit rekening piutang dagang pada saat suatu piutang dihapus dari pembukuan;
  • Jumlah taksiran kerugian piutang ditetapkan berdasarkan jumlah saldo piutang dagang akhir periode yang dikalikan dengan persentase tertentu tanpa memperhatikan periode terjadinya piutang;
  • Jumlah taksiran kerugian piutang ditetapkan berdasarkan jumlah saldo piutang dagang akhir periode yang dikalikan dengan persentase tertentu tanpa memperhatikan periode terjadinya piutang.

Contoh :
Pada buku besar PD Pajar Sidik tanggal 31 Desember 2017, terdapat akun sebagai berikut :
Piutang Dagang = Rp.250.000.000,00
Cadangan Kerugian Piutang = Rp.2.000.000,00
Taksiran kerugian piutang ditetapkan sebesar 2% dari saldo piutang 31 Desember 2017.

Taksiran kerugian piutang :
2% x Rp.250.000.000,00 = Rp.5.000.000,00

Maka kerugian piutang yang menjadi beban tahun 2017 adalah :
Taksiran kerugian piutang - Saldo kerugian piutang = Rp.5.000.000,00 - Rp.2.000.000,00 = Rp. 3.000.000,00
Maka jurnal pada tanggal 31 Desember 2017 adalah :
Beban Kerugian Piutang (debet) Rp.3.000.000,00
   Cadangan Kerugian Piutang (kredit) Rp.3.000.000,00

Buku besar akun cadangan kerugian piutangnya adalah sebagai berikut :

3. Metode Penentuan Taksiran Kerugian Piutang Berdasarkan Analisis Umur Piutang

Piutang dagang dikelompokan menjadi piutang yang belum jatuh tempo dan piutang yang telah jatuh tempo. Piutang yang telah jatuh tempo dikelompokan lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan lamanya tunggakan. Besarnya persentase taksiran kerugian piutang ditetapkan berdasarkan usia tiap kelompok.

Contoh :
Pada buku besar PD Pajar Sidik Nusantara tanggal 31 Desember 2017, terdapat akun sebagai berikut :
Piutang dagang = Rp.250.000.000,00
Cadangan kerugian piutang = Rp.2.000.000,00

Rincian nama debitur :

Persentase taksiran kerugian piutang ditetapkan sebagai berikut :

Berdasarkan information tersebut, dibuat analisis umur piutang sebagai berikut :

Berdasarkan analisis umur piutang tersebut, kemudian dihitung beban kerugian piutang tahun 2017 sebagai berikut :

Berdasarkan information tersebut, besarnya cadangan kerugian piutang yaitu :
Taksiran kerugian piutang - Cadangan kerugian piutang (saldo kredit) = Rp.29.490.000,00 - Rp. 2.000.000,00 = Rp.27.490.000,00

Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2017 adalah :
Beban kerugian piutang (debet) Rp.27.490.000,00
   Cadangan kerugian piutang (kredit) Rp.27.490.000,00

Buku besar Cadangan kerugian piutang :

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualiakum wr. wb.
Referensi :
  • Modul akuntansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan baca juga artikel :

Penyajian Piutang Dalam Neraca Yang Benar

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Penyajian Piutang Dalam Neraca Yang Benar, Tanpa panjang lebar lagi yo banking company jibe it out !
 
Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) disebutkan bahwa "jumlah bruto piutang harus tetap disajikan pada neraca, diikuti dengan penyisihan untuk piutang yang diragukan atau taksiran jumlah yang tidak dapat diterima".

Secara umum, penyajian piutang dan cadangan kerugian piutang di neraca berada pada sisi aktiva. Untuk lebih jelasnya lihat neraca dibawah ini :


Jadi intinya banyak sekali orang yang salah dalam membuat neraca khusunya dalam menampilkan akun piutang. Sering sekali akun piutang hanya ditampilkan sendiri tanpa ditampilkannya akun cadangan kerugian piutang dalam neraca.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2A untuk SMK dan MAK (Dwi Harti)
Saya sarankan baca juga artikel :