Showing posts sorted by date for query cara-membuat-jurnal-penutup. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query cara-membuat-jurnal-penutup. Sort by relevance Show all posts

Jurnal Epilog Dan Pembahasannya

Sebelum masuk pada pembahasan mengenai ayat jurnal penutup, perlu diingat kembali bahwa neraca sebenarnya ialah sebuah laporan yang akan menggambarkan mengenai kondisi atau posisi keuangan perusahaan per tanggal tertentu (sampai dengan tanggal pelaporan), sedangkan laporan keuntungan rugi ialah sebuah laporan yang mencerminkan kinerja (performance) administrasi dan profitabilitas perusahaan untuk satu periode waktu tertentu. Jadi, misalkan bila saldo kas yang dilaporkan dalam neraca per 31 Desember 2008 berjumlah Rp. 400.000.000,-, maka berarti jumlah saldo ini merupakan saldo kas akumulatif yang dihasilkan lewat transaksi-transaksi kas yang terjadi hingga dengan tanggal pelaporan yaitu per tanggal 31 Desember 2008. Sedangkan bila saldo pendapatan yang dilaporkan dalam laporan keuntungan rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 berjumlah Rp. 750.000.000,-, maka berarti jumlah saldo pendapatan ini merupakan hasil dari transaksi yang terjadi, yang hanya diperhitungkan untuk sepanjang satu tahun saja yaitu sepanjang tahun 2008.

Seluruh akun neraca dikatakan mempunyai sifat yang permanen dan akumulatif ("gulung-menggulung"), dimana akun-akun neraca ini tidak akan ditutup pada setiap selesai periode akuntansi dan saldonya akan dibawa terus ke periode-periode akuntansi berikutnya. Sedangkan untuk akun prive dan seluruh akun yang ada dalam laporan keuntungan rugi mempunyai sifat yang sementara, dimana akun prive dan seluruh akun keuntungan rugi ini nantinya akan ditutup pada setiap selesai periode akuntansi. Sehubungan dengan penutupan (membuat nihil atau menciptakan saldo akun menjadi nol) terhadap saldo akun-akun laporan keuntungan rugi, kemudian timbul pertanyaan: kalau begitu untuk apa laporan keuntungan rugi dibuat, dan bagaimana dengan nilai saldo yang melekat pada setiap akun laporan keuntungan rugi tersebut? Sekali lagi, bahwa laporan keuntungan rugi tetap perlu/harus dibentuk untuk memperoleh citra mengenai kinerja administrasi perusahaan dan untuk mene tahui berapa besarnya tingkat keuntungan/kerugian yang dihasilkan dari acara operasional perusahaan sepanjang satu tahun tertentu. Nilai saldo yang menempel pada akun prive dan setiap akun laporan keuntungan rugi, pada kesannya akan ditransfer atau ditutup ke akun neraca yaitu akun modal.

Ingat kembali bahwa pendapatan mempunyai sifat menambah modal, sedangkan beban mempunyai sifat mengurangi modal. Pendapatan dan modal sama-sama mempunyai saldo normal di sebelah kredit sedangkan beban mempunyai saldo normal yang berlawanan dengan saldo normal untuk pendapatan dan modal. Jika pendapatan lebih besar dari beban, maka akan diperoleh keuntungan bersih. Laba higienis ini berarti sifatnya akan menambah modal, dan sebaliknya bila terjadi rugi higienis (beban lebih besar dari pendapatan) maka sifatnya akan mengurangi modal. Prive mempunyai saldo normal di sebelah debet dan mempunyai sifat mengurangi modal.

Jurnal epilog dilakukan dengan cara : (1) mentransfer akun pendapatan yang mempunyai saldo normal kredit ke sebelah debet, dan kemudian mengkredit akun ikhtisar keuntungan rugi (income summary); (2) mentransfer akun beban yang mempunyai saldo normal debet ke sebelah kredit, dan kemudian mendebet akun ikhtisar keuntungan rugi; (3) mentransfer jumlah keuntungan bersih/rugi higienis ke akun modal, dengan ketentuan bahwa bila keuntungan higienis maka akun modal akan di kredit(debetnya ialah akun ikhtisar keuntungan rugi) dan sebaliknya bila rugi higienis maka akun modal akan di debet (kreditnya ialah akun ikhtisar keuntungan rugi); dan (4) mentransfer akun prive yang mempunyai saldo normal debet ke sebelah kredit, dan kemudian mendebet akun modal.

Sebagai kesimpulan, bahwa pada setiap selesai periode akunta sehabis laporan keuangan disusun, bab akuntansi perusan perlu menyiapkan ayat jurnal epilog (closing entries). Hal ini lakukan dengan cara mentransfer seluruh akun yang sifatnya setara (temporary / nominal accounts) ke akun yang sifatnya permanen (permanent / real accounts), yaitu akun modal.

Berikut ini ialah teladan ayat jurnal epilog yang disiapkan pada selesai periode akuntansi :



Perlu diperhatikan di sini secara cermat bahwa besarnya saldo keuntungan higienis (Rp. 1.600.000,) ditutup dan ditransfer ke asumsi modal. Saldo keuntungan higienis ini tidak lain ialah selisih antara total saldo akun pendapatan dengan total saldo akun beban (Rp. 7.900.000 - Rp. 6.300.000). Akun ikhtisar keuntungan rugi ini sebenarnya merupakan akun sementara dari akun modal.

Cara Membuat Laporan Keuangan

Hallo guys? apa kabar kalian semua ? Kembali lagi bersama gue Muhamad Pajar sidik yang bakalan berbagi artikel 100% orisinil, dimana artikel gue itu mudah banget buat difahami sama si pembaca. Trimakasih buat temen-temen yang udah dateng ke spider web log gue apalagi temen-temen yang udah jadi langganan di spider web log gue. Gue seneng bgt ktika artikel yang gue tulis bisa bermanfaat buat pembacanya. Di hari hari yang menyenangkan ini gua bakalan berbagi materi bagian dari siklus akuntansi yang dimana pada materi `gue kali ini adalah tentang sebuah tujuan dari siklus akuntansi, atau ibaratnya lu lagi bikin produk nah ini lah produknya. Apa itu materinya??Materinya adalah tentang Laporan keungan. Tapi guys di sini ngga hanya berbagi tentang laporan keuangan, tapi di artikel gua ini, Gua bakalan ngajarin temen-temen bagaimana cara membuat laporan keuanga. Spesial banget kan temen-temen ??? Tenang ajh walaupun belajar sama gue itu sangat berkualitas, tapi temen-temen ngga usah bayar ko. Biar allah sama google adsanse ajh ya yang gajih penulisnya hehe..... :). Ok temen-temen kita pelajari laporan keuangan dari mulai pengertiannya dulu ya temen-temen. Let's encounter !!

Laporang keuangan adalah "Catatan informasi keuangan suatu instansi atau prusahaan pada satu perode akuntansi tertentu yang menggambarkan posisi keuangan prusahaan, kinerja perusahaan, aliran-aliran keuangan prusahaan, perubahan modal prusahaan, dan menggambarkan apa saja kebijakan yang harus diperbaiki oleh prusahaan". Pengertian ini mungkin sedikit berbeda dengan buku-buku yang sudah beredar, namun perlu temen-temen tahu bahwa sebenernya pengertian laporan keuangan ini lengkapnya seperti yang sudah saya jabarkan diatas. Pengertian tersebut saya tafsirkan secara logika ya temen-temen. Dalam laporan keuangan pun tidak hanya terdiri dari satu laporan saja, diaman ada beberapa jenis laporan keuangan. Temen-temen mau tau apa ajh ??? Ok saya kasih tau ni.

Macam-Macam Laporan Keuangan
Dalam ilmu akuntansi ada five macam atau jenis laporan keuangan, yaitu sebagai berikut :
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan Laba rugi ialah "sebuah laporan keuangan yang menggambarkan tentang kinerja dari suatu prusahaan". Di dalam laporan laba rugi terdapat berapa laba yang kita peroleh, berapa beban, pendapatan, atau bahkan kalo prusahaan mengalami kerugian maka berapa krugiaanya. Jadi laporan laba rugi ini menggambarkan di mana suatu kinerja prusahaan tersebut effesien dan effektif atau malah sebaliknya.

2. Laporan Prubahan Modal atau Laporan Laba Ditahan (Retiened Earnings)
Laporan ini menggambarkan tantang berapa kenaikan modal atau penurunan modal dari sebuah prusahaan, namun apa bila pada prusahaan yang sudah become publik atau sudah berbentuk PT. Dimana namanya bukan lagi laporan preubahan modal akan tetapi laporan laba ditahan, karena dalam laporan tersebut berisi laba yang harus dibagikan pada para pemegang saham dahulu baru kemudian dimasukan ke pada kenaikan modal prusahaan tersebut.

3. Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah "sebuah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu prusahaan". Dalam sebuah neraca kita dapat mengetahui jumlah aset aset dari sebuah prusahaan. Artinya kita dapat mengetahui berapa kas prusahaan, piutang prusahaan, gedung perusahaan, dan yang lainnya.

4. Laporan Arus Kas (Cash Flow)
Laporan arus kas adalah "sebuah laporan yang menggambarkan aliran kas masuk dan aliran kas keluar suatu prusahaan". Artinya laporan ini sangat lah vital karena laporan ini bisa mengetahui siapa saja yang melakukan korupsi. Spesifiknya laporan ini menggambarkan dari mana kas itu masuk dan ke mana kas ini keluar.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan ini berisi tentang kebijakan prusahaan yang harus di ambil setelah mempertimbangkan iv laporan keuangan yang tadi, yaitu mempertimbangkan laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
Nah temen-temen jadi itu lah jenis jenis dari laporan keungan. Nah sekarang yu kita masuk kecara pembuatan laporan keuangannya.

Cara Membuat Laporan Kuangan
Untuk cara pembuatan laporan keungan itu mudah saja jika kita sudah membuat sebuah neraca lajur terlebih dahulu untuk mempermudah kita membuat laporan keuangan. Sebenarnya jikalau kita sudah membuat neraca lajur kita hanya tinggal menyusun laporan keuangannya, artinya kita tidak perlu harus hitung menghitung lagi, tapi mungkin ada sedikit saja proses perhituangan tapi itu saya rasa sangat mudah ya temen. Karena laporan keuangan itu ada five maka saya akan jelaskan satu persatu cara pembuatannya. Ok let's see!

a.) Cara Membuat Laporan Laba Rugi
Cara membuat laporan laba rugi adalah dengan menyusun akun-akun nominal yang ada pada neraca lajur, saya contohkan neraca lajur yang sudah saya buat pada artikel sebelumnya, yaitu :
Nah sekarang temen-temen pindahkan akun-akun nominal dan susun secara format laporan laba rugi. Tau kan akun nominal?Akun nominal itu adalah semua akun pendapatan dan beban. Karena di neraca lajur kita sudah buat kolom laporan laba rugi, maka semua akun itulah yang akan kita pindahkan dan susun menjadi laporan laba-rugi. Nah seperti inilah jika sudah dibuat laporan laba rugi :
Jadi laporan laba rugi itu hanya tinggal kita memindahkan dan kemudian menyusun akun akun nominal kedalam format laporan keuangan. Nah untuk format dasarnya seperti laporan laba rugi yang sudah saya contoh kan di atas ya temen-temen. Jadi intinya laba prusahaan itu adalah pendapatan bersih dikurangi semua full beban prusahaan. Jika hasil pengurangannya bernilai minus atau negative maka prusahaan tersebut mengalami kerugian. Laporan laba rugi diatas adalah contoh laporan laba rugi prusahaan jasa ya temen-temen. Kenapa saya contohkan yang prusahaan jasa karena saya menjelaskan pembuatan secara dasarnya aja ya temen-temen.

b.) Cara Membuat Laporan perbahan modal
Laporan ini adalah laporan yang paling mudah sekali dalam pembuatannya, dimana kita hanya menentukan berapa modal pada akhir periode akuntansi. Laporan ini tidak perlu neraca lajur untuk menyusunnya, kita hanya pindahkan laba yang tertera pada laporan laba rugi sehingga dapat merubah modal perusahaan menjadi modal pada akhir periode. Untuk contoh kita ambil laba dari laporan laba rugi yang sudah dibuat di atas tadi, yaitu laba Rp.7,-. Maka laporan perubahan modalnya akan seperti ini temen-teman :
c.) Cara Membuat Neraca
Cara membuat neraca pun sama yaitu hanya memindahkan saja, akan tetapi untuk membuat neraca yang dipindahkan bukan akun-akun nominal melian akun-akun rill atau akun harta yang dipindahkan. Akun harti itu adalah semua akun kecuali akun pendapatan dan akun beban. Kita ambil neraca lajur yang telah saya buat di artikel sebelumnya juga untuk contoh ya temen-temen :
Nah kemudian kita pindahkan semua akun-akun yang ada pada kolom neraca di atas kecuali akun modal pajar, karena modal pada akhir periode sudah berubah, yaitu perubahannya sudah kita catat pada laporan perbuahan modal yang barusan saya buat pada poin b, dengan nominal modalnya adalah Rp.24,- . Kita pindahkan kemudian kita susun menjadi neraca. Nih seperti ini jika sudah di susun :
Nah untuk membuktikan atau menilai bahwa neraca ini bernilai benar atau tidak kita lihat full aktiva dan full passivanya. Jika full aktiva sama dengan full passiva maka neraca tersebut bernilai benar. dan apabila tidak sama maka bernilai salah.

d. Cara Membuat Laporan Arus Kas.
Cara pembuatan laporan arus kas ialah dengan mencari semua transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran dan pemasukan kas dalam sebuah jurnal, atau bisa juga dengan melakukan observasi terhadap laporan laba rugi. Jadi cara untuk membuat laporan keuangan itu ada dua cara. Dengan cara langsung yaitu dengan meng observasi pada jurnal dan ada yang tidak langsung yaitu dengan cara mengobservasi pada laporan laba rugi. Untuk spesifik caranya akan saya buat artikel khusus untuk membahas cara pembuatan laporan arus kas di kemudian hari. Tapi saya akan berikan aja contoh laporan arus kasnya saja. Contoh :

e.) Cara Membuat Catatan Atas Laporan Keuangan 
Catatan atas laporan keuangan ini adalah berisi tentang informasi tambahan tertentu tentang dasar-dasar kebijakan pembuatan laporan keuangan, dan informasi tambahan seperti informasi hutang piutang dan lain sebagainya. Untuk pembuatannya akan saya posting dikemudian hari. Karena artikel saya kali ini hanya untuk cara pembuatan laporan secara umum saja yang intinya cara pembuatan laporan sebagai dasar saja, artikel ini juga saya tujukan kepada para pembaca yang masih mempelajari dasar pembuatan laporan keuanga. Dimana biasanya dasar mempelajari laporan keuangan itu yaitu mempelajari laporan laba rugi, neraca dan laporan perubahan modal saja biasanya. Nih baca juga materi tentang Jurnal Penutup.

Nah demikian artikel saya kali ini mohon maaf bila ada salah salah kata.
Untuk menambah pemahaman saya sarankan juga baca langsung di link :
Akhir kata saya ucapkan wassalamualaikum wr. wb.

Cara Membuat Jurnal Penutup

Apa kabar temen-temen semua????? Kembali lagi bersama gue Pajar seorang penulis weblog yang ganteng dan baik hati :D. Di hari yang menyenangkan ini kembali gue masih bisa nulis artikel buat weblog kesayangan gue. Di weblog gue yang super super mudah di pahami dan super-super keren juga temen-temen bisa belajar dengan geratis. Jadi keunggulan weblog gue tuh dimana temen-temen ngga cuman hanya dateng terus re-create pasti artikel gue, tapi di weblog gue temen-temen bisa belajar materi-materi tentang akuntansi dan matematika. Kenapa seperti itu???? Karena di weblog gue, ngga hanya nulis tentang materi pokoknya ajh, tapi gue ngejelasin satu persatu dari materi pokonya. Nah maka dari itu buat yang lagi pada belajar kunjungin ajh deh weblog gue, biar cepet pinter. Kali ini gue bakalan berbagi lagi materi dari bagian siklus akuntansi yaitu tentang jurnal penutup. Temen-temen tahu apa itu jurnal penutup ?????Klo ngga tau y udah dh gue kasih tau nih, yo simak ya !

Pengertian Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah sebuah catatan akuntansi yang bersungsi untuk menutup akun-akun nominal prusahaan pada akhir periode. Jadi begini ya temen-temen, akun nominal itu adalah sebuah akun yang bersifat sementara diamana fungsi akun tersebut hanya berfungsi sampai satu kali akhir periode akuntansi. Misalnya bersungsi sampai akhir bulan atau bisa juga sampai akhir tahun. Contohnya seperti akun beban gajih, nah akun beban gajih ini perlu ditutup pada akhir periode karena akun ini adalah akun yang menunjukun nominal gajih karyawan dari awal bulan sampai akhir bulan atau dari awal tahun sampai awal tahun. Maka dari itu akun ini di buat hanya untuk mengetahui kinerja prusahaan pada satu periode tertentu temen-temen. Lalu pasti timbul pertanyaan dari temen-temen yaitu akun apa sajakah yang harus di lakukan jurnal penutup? Jawabannya yaitu semua akun pendapatan dan akun beban dan satu lagi yaitu pemindahan laba ke modal atau pengurangan rugi ke modal atau juga pemindahan akun prive ke modal. Lalu ka pajar kenapa akun-akun nominal itu harus di tutup??? Ok saya akan jawab tapi mungkin saya akan persingkat pertanyaannya terlebih dahulu menjadi lalu tujuannya apa di buat jurnal penutup ??Seperti itu ya temen-temen pertanyaannya sama ajh kan. Ya udah nih gue kasih tau.

Tujuan atau Fungsi Dibuatnya Jurnal Penutup
Tujuan di buatnya jurnal penutup ini adalah memisahkan akun pendapatan dan beban agar tidak tercampur ke akun pendapatan dan beban pada tahun berikutnnya ya temen-temen. Jadi apa bila tidak di buat jurnal penutup sudah pasti akun pendapan pada tahun ini akan masuk juga pada akun pendapatan tahun berikutnya sehingga pencatatan akuntansi tersebut jadi tidak akurat. Jika pencatatan akuntansinya tidak akurat maka apalah gunanya kita membuat catatan akuntansi. Nah tentunya Pembuatan Jurnal Penutup juga akan di lanjutkan dengan proses pemostingan juga. Karena semua yang dicatat di jurnal apapun catatannya harus dilakukan pemostingan ke buku besar supaya saldo pada akun-akunnya bisa sesusai pada keadaan yang sebenarnya. Nah temen-temen sekarang kita masuk ke cara pembuatan jurnal penutup, yo let's see!

Cara Membuat Jurnal Penutup
Hal pertama yang harus kita lakukan dalam membuat jurnal penutup adalah dengan melihat pada neraca lajur dimana di sana tertera semua akun nominal. Buat contoh gue ambil neraca lajur dari artikel gue sebelumnya ya. Nih neraca lajurnya!
Nah pada neraca lajur di atas semua akun nominal sudah saya tandai dengan kotak berwana biru di atas. Nah untuk cara pencatatannya adalah
1. Membalikan Semua Akun Pendapatan
Membalikan semua akun pendapatan yang asalnya kredit kemudian di catat di sebalah debet dan muncul akun baru yaitu ikhtisar laba rugi di catat di kredit sebagai penyeimbangnya.

2. Membalikan  Semua Akun Beban
Kemudaan juga membalikan pencatatan akun beban yang asalnya di catat di sebelah debet kumudian di catat di seblah kredit pada jurnal penutupannya,  dan kemudian muncul akun baru yaitu ikhtisar laba rugi dicatat di sebelah debet sebagai penyeimbangnya

3. Memindahkan Selisih akun ikhtiasar laba rugi yang dicatat pada jurnal penutup kepada modal dan apabila ada akun prive, dipindahkan ke modal juga. Nah karena pada neraca lajur di atas tidak ada akun prive maka tidak usah melakukan pemindahan akun prive.
Maka jurnal penutupnya akan seperti ini nih temen-temen :
Nah seperti ini lah temen-temen jurnal penutupnya. Buat temen-temen bisa buat jurnal penutupnya sesuai dengan information akun neraca saldo yang temen-temen udah buat sebelumnnya. Oh iyh dan apabila ada akun prive pencatatannya balikan saja akunnya ya. kemudian sebagai penyeimbangnya bukan akun ikhtisar laba rugi, akan tetapi sebagai penyeimbangnya adalah aku modal pajar ya temen-temen. Nah segini dulu ya artikel kali ini. Untuk lanjutan artikel ini baca juga artikel tentang neraca saldo setelah penutupan. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Untuk menambah pemahaman saya sarankan juga baca langsung di link :
Akhirul kata Wassalamualaikum Wr. Wb.

Neraca Saldo Setelah Penutupan

Apa kabar kalian semua?
Slamat pagi bagi yang baca artike gue pada pagi hari, slamat siang buat yang baca artikel gue pada siang hari, slamat sore buat yang baca artikel gue pada sore hari, dan selamat malem buat yang baca artikel gue pada malem hari. Saya ucapkan terimakasih buat temen-temen yang udah dateng keblog gue dan bahkan sering dateng keblog gue. Kembali lagi bersama gue Muhamad Pajar Sidik seorang penulis weblog yang kece dan baik hati. Kali ini gue bakalan sharing materi yang mudah banget buat temen-temen fahami. Materi ini merupakan hampir dari bagian akhir dari sebuah siklus akuntansi. Mau tau materinya apa ???? Materinya adalah tentang neraca saldo setelah penutupan. Gua bikin materi ini karena materi ini adalah lanjutan dari artikel weblog gue yang sebelumnya gue buat, yaitu yang berjudul tentang jurnal penutup. Nah Materi ini adalah pelengkap dari dibuatnya artikel tentang jurnal penutup. Ok tanpa basa basi lagi yo kita pelajarin materi tentang neraca saldo setelah penutupan. Kita awali belajar dengan mengetahui pengertiannya dulu ya temen-temen!. yo let's see!

Pengertian Neraca Saldo Setelah Penutupan
Neraca saldo setelah penutupan adalah "sebuah neraca saldo yang dibuat setelah menutup akun akun nominal dan memindahkan ikhtisar laba rugi dan prive ke modal". Jadi intinya temen-temen neraca saldo itu dibuat setelah dibuatnya jurnal penutup dan dilakukannya posting jurnal penutup ke buku besar. Nah seperti itu ya temen-temen tentang pengertiannya. Lalu kak pajar apa fungsi dibuatnya neraca saldo setelah penutupan??? Ok bakalan kaka jelasin, simak ya !

Fungsi Neraca Saldo Setelah Penutupan
Fungsi dibuatnya neraca saldo setelah penutupan ialah untuk memberikan informasi saldo saldo akun apabila telah tutup buku. Jadi begini temen-temen setiap prusahaan itu memiliki catatan akuntansi yang dimana setiap akhir periode pencatatan slalu dilakukan penutupan buku, nah ktika penutupan buku ini akun-akun nominal pada neraca saldo pun harus di tutup karena akun tersebut sudah tidak berlaku lagi untuk periode yang akan datang. Contoh akun beban pemakaian perlengkapan, akun ini tidak akan berlaku pada periode berikutnya karena akun beban pemakaian perlengkapan hanya menunjukan saldo pada satu periode saja. Dan pada periode berikutnya akan di mulai lagi saldo awal yaitu 0 untuk beban pemakaian perlengkapan. Nah seperti itu ya temen-temen tentang sungsi dari neraca saldo setelah penutupan. Sekarang kita lanjut ke materi cara pembuatannya temen, yo simak!

Cara Pembuatan Neraca Saldo Setelah Penutupan
Untuk cara pembuatannya mudah banget nih temen-temen,
1. Buat lah jural penutup
Nah pada dasarnya neraca saldo ini tidak akan bisa di buat jika jurnal penutup belum di buat. Nah untuk jurnal penutup bisa teman teman baca di artikel ini Jurnal Penutup

2. Posting Sumua akun ya ada pada jurnal penutup ke buku besar.
Nah untuk proses ini adalah proses dimana semua akun dari jurnal penutup harus dimasukan atau di pos poskan ke tiap akun buku besar. Biar temen temen faham nih saya sudah buat buku besarnya :
No.  Akun : 100
Nama Akun : Kas
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
31 des
Saldo



Rp.18
















No.  Akun : 120
Nama Akun : Piutang
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
31 des
Saldo



Rp.2
















No.  Akun : 130
Nama Akun : Perlengkapan
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
31 des
Saldo



Rp.1

31 de
Jurnal Penyesuaian


Rp.1
Rp.0









No.  Akun : 140
Nama Akun : Peralatan
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
31 des
Saldo



Rp.3
















No.  Akun : 141
Nama Akun : Akumulasi  Penyusutan Peralatan
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
31 des
Jurnal Penyesuaian




Rp.1















No.  Akun : 150
Nama Akun : Gedung
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
31 des
Saldo



Rp.7
















No.  Akun : 151
Nama Akun :  Akumulasi Penyusutan Gedung
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
31 des
Jurnal Penyesuaian




Rp.1















No.  Akun : 201
Nama Akun : Hutang Usaha
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
31 des
Saldo




Rp.1















No.  Akun : 210
Nama Akun : Hutang Bank
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
31 des
Saldo




Rp.3















No.  Akun : 310
Nama Akun : Modal
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
31 des
Saldo




Rp.17
31 des
Jurnal Penutup


Rp.7

Rp.24








No.  Akun : 311
Nama Akun : Ikhtisar Laba Rugi
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
31 des
Jurnal Penutup


Rp.13

Rp.13
31 des
Jurnal Penutup

Rp.6


Rp.7
31 des
Jurnal Penutup

Rp.7


Rp.0

No.  Akun : 312
Nama Akun : Prive
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
31 des
Saldo




Rp.0















No.  Akun : 400
Nama Akun : Pendapatan Usaha
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
31 des
Saldo




Rp.12
31 des
Jurnal Penutup

Rp.12


Rp.0








No.  Akun : 410
Nama Akun : Pendapatan Bunga
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
31 des
Saldo




Rp.1
31 des
Jurnal Penutup

Rp.1


Rp.0








No.  Akun : 510
Nama Akun : Beban Gajih
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
31 des
Saldo



Rp.2

31 des
Jurnal Penutup


Rp.2
Rp.0









No.  Akun : 520
Nama Akun : Beban Bunga
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
31 des
Saldo



Rp.1

31 des
Jurnal Penutup


Rp.1
Rp.0









No.  Akun : 530
Nama Akun : Beban Perlengkapan
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
31 des
Jurnal Penyesuaian



Rp.1

31 des
Jurnal Penutup


Rp.1
Rp.0









No.  Akun : 540
Nama Akun : Beban Penyusutan Peralatan
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
31 des
Jurnal Penyesuaian



Rp.1

31 des
Jurnal Penutup


Rp.1
Rp.0









No.  Akun : 550
Nama Akun : Beban Penyusutan Gedung
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
31 des
Jurnal Penyesuaian



Rp.1

31 des
Jurnal Penutup


Rp.1
Rp.0








Nah ini contoh buku besar yang akan saya buat neraca saldo setelah penutupannya ya teman teman.

3. Menyusun atau membuat neraca saldo setelah penutupan. Nah di atas sudah saya berikan contoh buku besarnya, dari buku besar tersebut tiap tiap akunnya akan di masukan ke neraca saldo setelah penutupan dan untuk semua saldo akun yang saldonya Rp.0 maka tidak akan di catat di neraca saldo setelah penutupan. Maka akan seperti ini neraca saldo setelah penutupannya :
PT. Pajar Sidik
Neraca Saldo Setelah Penutupan
31 Januari 2016
No. Akun
Nama Akun
Debet
Kredit
100
Kas
Rp.18

120
Piutang
Rp.  2

140
Peralatan
Rp.  3

141
Akumulasi Penyusutan Peralatan

Rp.   1
150
Gedung
Rp. 7

151
Akumulasi Penyusutan Geudung

Rp.   1
200
Hutang Usaha

Rp.   1
210
Hutang Bank

Rp.   3
310
Modal Pajar

Rp. 24
Total
Rp.30
Rp. 30
Nah seperti ini lah temen-temen neraca saldo setelah penutupan itu, dimana di dalamnya hanya terdapat akun harta atau akun rill dan tidak ada sama sekali akun nominal didalamnya.
Sekian dulu ya temen-temen materi dari saya. Untuk materi selajutnya silahkan baca di link artikel jurnal pembalik.
Untuk menambah pemahaman saya sarankan juga baca langsung di link :
Akhir kata saya uacapkan wassalamualaikum wr. wb.