Showing posts with label Jurnal. Show all posts
Showing posts with label Jurnal. Show all posts

Pengertian Ayat-Ayat Jurnal

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Rumus Pengertian Ayat-Ayat Jurnal, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !
Pengertian Ayat-Ayat Jurnal

Pengertian Ayat-Ayat Jurnal

Ayat-ayat jurnal merupakan "pendebitan dan pengreditan akun yang terlibat dalam suatu transaksi".

Pendebitan dan pengkreditan transaksi dilakukan menurut kaidah pencatatan debit dan kredit, yang dimana pencatatan debit harus lebih dahulu dilakukan kemudian pencatatan kredit.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Buku BSE Konsep Dasar Akuntansi dan Pelapora Keuangan Untuk SMK Jilid one (Umi Muawanah, dkk.)

Macam-Macam Bentuk Jurnal

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Macam-Macam Bentuk Jurnal, Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern represent it out !
Macam-Macam Bentuk Jurnal

Macam-Macam Bentuk Jurnal

Ada five maca bentuk jurnal diantaranya adalah :
  1. Jurnal Umum
  2. Jurnal Khusus
  3. Jurnal Penyesuaian
  4. Jurnal Penutup
  5. Jurnal Pembalik

1. Jurnal Umum

Jurnal umum adalah jurnal standar untuk transaksi secara umum. Jurnal ini dapat disebut juga sebagai jurnal memorial.

2. Jurnal Khusus

Jurnal khusus adalah jurnal yang dibuat khusus untuk transaksi yang sering terjadi.
Ada beberapa jurnal khusus diantaranya adalah :
  1. Jurnal Penerimaan kas
  2. Jurnal Pengeluaran kas
  3. Jurnal Khusus Penjualan
  4. Jurnal Khusus Pembelian

3. Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo akun yang belum tepat, seperti saldo pos akrual dan deferal.

4. Jurnal Penutup

Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir catamenia untuk menutup atau membuat saldo menjadi nol atas akun pendapatan, akun beban akun laba/rugi, prive dan sebagainya. Akun-akun yang memerlukan jurnal penutup adalah akun-akun yang termasuk dalam kelompok akun laba/rugi.

5. Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Buku BSE Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Untuk SMK Jilid i (Umi Muawanah, dkk.)

Ayat-Ayat Jurnal Penyesuaian

Hallo assalamualaikum semuanya ??????? :) Di hari ini gue seneng banget bakalan berbagi artikel lagi sama temen temen sekalian, dimana topik materi yang bakalan gua bagiin lumayan bakalan agak agak mengerus kecerdasan iq temen temen sekalian kyanya. Materi yang bakalan gua posting di artikel kali ini yaitu tentang Ayat-ayat Jurnal Penyesuaian. Dari namanya udah serem banget ya ????? Tapi tenang ajh lu udah dateng ke weblog yang tepat, dimana di dalem weblog gue, gue tuh posting artikel ngga asal asalan, artikel gua tuh gua bikin biar mudah dipahamin sama temen-temen semua, artikel gua tuh bisa di bilang bahasanya mudah dimengerti lah. Oh iyh sebelum gua berbagi materi gua mau perkenalin diri gua dulu nih ama temen-temen. Nama gue Muahamad Pajar Sidik, gua lahir di sukabumi tanggal 21 maret tahun 1997, gua jebolan SMK Negeri two Kota sukabumi, Hobi gua ya kya gnih bikin artikel artikel buat temen-temen nih, atau bisa juga di sebut ngeblog deh. Awalnya gua suka ngeblog tuh karena gua liat temen-temen gua yang bisa kaya gitu karena blog, semoga gua juga bisa kya gth ya amiiinnnnnn. Ok perkenalan dari gua udah dulu ya, selanjutnya perkenalan dari kelian nih bisa langsung perkenalan dengan cara masuk hubungi penulis di atas deh :). Kalo udah perkenalannya yo kita lanjut ke materi. Gua Bakalan Berbagi materi Ayat Ayat Jurnal Penyesuaian secara terstruktur, yang pertama gua bakalan jelasin pegertian ayat jurnal penyesuaian, kemudian gua bakalan jelasin apa itu fungsi dari jurnal penyesuaian atau manfaat dari jurnal penyesuaian, dan terakhir gua bakalan jelasin satu persatu Ayat Ayat Jurnal Penyesuaian. Yo let's see!!!

Pengertian Ayat Jurnal Penyesuaian
Ayat jurnal penyesuaian adalah "Suatu ayat ayat atau kumpulan beberapa akun yang di catat dalam sebuah jurnal dengan tujuan untuk menyesuaikan saldo saldo akun dalam keadaan yang sebenarnya". Nah gmn temen temen ngerti maksud dari pengertiannya ?????? Jadi temen nih ya ayat jurnal penyesuaian itu di buat untuk menyesuaikan akun akun yang belum pada keadaan yang sebenarnya. Misalkan sebuah prusahaan saldo akun perlatannya tuh adalah Rp.5000,- , tapi kan klo peralatan itu udah di pake selama berhari bahkan berbulan-bulan otomatis peralatan itu pun udah ngga baru lagi dan kekuatan mesinnya pun akan berkurang, maka dari itu harus lah dilakukan penyesuaian sehingga saldo peralatan itu pada keadaan yang sebenarnya. Ayat jurnal penyesuaian itu dilakukan atau dicatat setiap akhir periode pencatatan akuntanasi, ada yang dicatat di akhir bulan dan ada juga yang di catat di akhir tahun. Tentunya dalam membuat atau mencatat ayat jurnal penyesuaian ini aga aga rumit karena kita harus berfikir dabel untuk mencatatnya. Apa yang saya maksud berfikir dabel????? berfikir dabel disini saya maksud kan karena ktika kita mencatat ayat jurnal penyesuain kita tidak mencatatnya saja tapi kita harus menghitung berapa nominal akun yang kita tulis supaya dapat menyesuaikan saldo akun pada keadaan yang sebenarnya. Lalu bagaimana kak pajar caranya bikin ayat jurnal penyesuaiannya ??? sebentar sebelum gue jelasin itu gue bakalan jelasin dulu manfaat dari ayat jurnal penyesuaian.

Fungsi atau Manfaat dari Ayat Jurnal Penyesuaian
Fungsi ayat jurnal penyesuian adalah "untuk menyesuaikan saldo akun-akun yang belum pada keadaan yang sebenernya menjadi dalam keadaan yang sebenarnya". Nah seperti yang udah gua jelasin di atas bahwa ayat jurnal penyesuaian itu digunakan untuk menyesuakan akun pada keadaan yang sebenarnya. Nah lalu gmn ka pajar klo prusahaan itu ngga ada akun yang harus di sesuaikan??? nah berarti kalo dalam prusahaan itu tidak ada akunn harus disesuaikan berarti sudah saja tidak usah dibuat ayat jurnal penyesuaian, akan tetapi tidak mungkin sebuah prusahaan semua akunnya itu pada keadaan yang sebenarnya pada akhir periode pencatatan tanpa dibuat ayat jurnal penyesuaian, karena setiap prusahaan pasti memiliki peralatan, perlengkapan yang dimana akan menimbulkan harus dibuatnya ayat jurnal penyesuaian. Lalu kak bagaimana caranya agar kita dapat mengetahui akun akun apa saja yang harus disesuaikan???? Nah pertanyaan ini bakalan gua jelasin dan ini bakalan bikin kepala temen temen agak pusing, tapi pusingnya dikit sih ngga kya di ajarin ama guru temen-temen yang galak udah gitu penjelasannya susah dimengerti lagi wkwkwk...... Ok gua bakalan jelasin alias kasih tau ama temen-temen apa ajah akun-akun yang harus disesuaikan itu. Simak dengan baik penjelasan di bawah :

Ayat-Ayat Jurnal Penyesuaian
Akun Akun yang harus disesuaikan agar bisa dalam keadaan yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi itu ada half dozen akun yaitu :
1. Akun Perlengkapan.
Akun perlengkapan harus disesuaikan karena didalam atau selama awal periode akuntansi sampai akhir periode akuntansi pasti ada sebuah pemakaian perlengkapan sehingga harus ada penyesuaian terhadap pemakaian perlengkapan. Nah bagaimana cara membuat ayat jurnal penyesuaiannya??? dalam hal ini ada dua cara yang biasa di pakai.

a.) pada cara pertama jika pada awal pencatatan akuntansi, akun perlengkapan dicatat sebagai harta maka pencatatan jurnal penyesuaiannya :
Beban Perlengkapan (debet)    Rp.....,-
     Perlengkapan (kredit)              Rp.....,-
Mengapa pencatatannya harus demikian, karena pada awal pencatatan akuntansi akun perlengkapan itu dicatat sebagai akun harta yaitu dicatat sebagai perlengkapan dimana perlengkapan tersebut berada atau dicatat dalam keadaan debet, sehingga untuk menguranginya perlengkapan haruslah di catat sebagai kredit, dan sebagai penyeimbang muncul akun nominal yaitu Beban perlengkapan.
Jadi misalkan saya beri contoh dimana dalam sebuah prusahaan akun perlatan di catat sebagai akun harta sebesar Rp.5,- dan pemakaian perlengkapan selama akhir periode adalah Rp.3,- . Maka buat lah ayat jurnal penyesuaiannya pada akhir periode akuntansi!
Beban Perlengkapan (debet)    Rp.3,-
     Perlengkapan (kredit)              Rp.3,-
Nah karena saldo awal perlengkapan sebesar Rp.5,- di debet, kemudian dilakukan pencatatan jurnal penyesuaian yaitu perlengkapan di sebelah kredit sebesar Rp.3,- . maka sisa peralatannya atau saldo peralatan yang sebenarnya adalah Rp.2,-

b.) Nah kemudian pada cara kedua ialah dimana perlengkapan di catat bukan dalam akun harta akan tetapi pada akun nominal pada awal periode yaitu di catat sebagai beban perlengkapan. Maka pencatatan ayat jurnal penyesuaiannya adalah :
Perlengkapan (debet)                Rp......,-
   Beban Perlengkapan (kredit)     Rp.....,-
Nah pencatatan kali ini berbalik dengan pencatatan yang di atas. Karena perlengkapan di catat sebagai beban perlangkapan dan pastinya setiap beban itu dicatat di sebelah debet maka pada jurnal penyesuaiannya beban perlengkapan haruslah di sebelah kredit supaya bisa mengurangi beban agar menjadi keadaan yang sebenarnya dan timbul akun baru yaitu akun harta berupa perlengkapan.
Contoh :
Sebuah prusahaan memiliki saldo perlengkapan sebesar Rp.5,- dan saldo tersebut di catat sebagai akun nominal yaitu dicatat sebagai beban perlengkapan. Dan pemakaian perlengkapan tersebut selama awal periode sampai akhir periode adalah sebesar Rp.3,- , maka buat lah ayat jurnal penyesuaiannya!!!!!!!
Perlengkapan (debet)                Rp.2,-
   Beban Perlengkapan (kredit)     Rp.2,-
Nah mengapa pencatatan tersebut nominalnya Rp.2,-???? karena pada kasus ini atau pada soal ini saldo awal perlengkapan dicatat sebagai beban perlengkapan dengan saldo Rp.5,-, dan kemudian pemakaian perlengkapan selama periode akuntansinya adalah Rp.3,- atau beban perlengkapan pada akhir periode akuntansinya haruslah Rp.3,- , sehingga pada jurnal penyesuaian haruslah beban perlengkapan dicatat  dengan nominal Rp.2,- di sebelah kredit supaya mengurangi pencatatan beban perlengkapan pada awal periode yang asalnya Rp.5,- menjadi Rp.3,-. Rp.3,- itu adalah beban perlengkapan yang sebenarnya. Dan juga muncul akun baru berupa harta yaitu akun perlengkapan sebesar Rp.2,- sebagai penyeimbang.

2. Akun Peralatan
Tahukah kalian mengapa aku perlatan itu harus disesuaikan padahalkan peralatan itu tadak akan habis????? Dalam ilmu akuntansi semua perlatan itu ada umurnya, tentunya memang peralatan tidak akan habis, akan tetapi peralatan itu bisa saja rusak. Dan kerusakan peralatan itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya karena sudah terlalu lama di pakai atau istilah kerennya dalam akuntansi sudah habis umur ekonomisnya. Nah maka dari itu peralatan perlulah dilakukan penyesuaian supaya kita tau kapan habis umur ekonomisnya sehingga kita bisa mengganti lagi peralatan tersebut dengan yang baru. Nah dalam penyesuaian peralatan ini ada istilah tersendiri dalam ilmu akuntansi yaitu "penyusutan". Dan penyusutan ini pun dibuat nama dalam sebuah akun yaitu akun penyusutan peralatan. Sebenarnya penyusutan disini tidak hanya peralatan akan berlaku untuk semua benda yang berifat peralatan seperti gedung, saham, dan yang lainnya. namun kali ini saya jabarkan saja secara umum kepada akun peralatan. Nah bagaimana proses penyusutan itu ??? Ada banya sekali metode dalam penyusutan, namun kali ini saya akan menjelaskannya satu metode yang biasa digunakan atau umum digunakan saja karena fokus artikel saya kali ini membahas tentang ayat jurnal penyesuaiannya tidak spesifik ke penyusutan saja. Nah metode tersebut adalah metode penyusutan garis lurus. Dimana pada metode ini Rumus penyusutannya adalah :
Penyusutan = ((harga pokok)-(Nilai Sisa))/(Umur Ekonomis)
Nah saya akan jelaskan dulu elemen-elemen pada rumus ini. Pada rumus ini ada elemen harga pokok, harga poko itu adalah "harga sebuah peralatan berikut dengan semua biaya peralatan yang timbul atas pengiriman dan yang laiinya". kemudian ada elemen nilai sisa, nilai sisa di sini adalah "sebuah taksiran nilai sisa dari peralatan tersebut atau secara logikanya harga peralatan tersebut jika sudah rusak". Nilai sisa bisa kita sebut juga sebagai nilai residu. Nah dan yang terakhir ada elemen umur ekonomis, umur ekonomis adalah "taksiran umur dari peralatan tersebut". Kita masuk ke contoh :
Sebuah prusahaan memiliki peralatan dengan harga pokok Rp.12,-. Memiliki nilai sisa sebesar Rp.2,- dan nilai ekonomisnya selama v tahun. Berapa penyusutan peralatan tersebut pada periode akhir tahun pertama kemudian buat jurnal penyesuaiannya!!!!!!
Jawab :
Penyusutan = ((harga pokok)-(Nilai Sisa))/(Umur Ekonomis)
Penyusutan = (Rp,12 - Rp.2)/(5) 
Penyusutan = Rp.10/5
Penyusutan = Rp.2,-
Penyusutan pada akhir tahun pertama adalah Rp.2,-
Kemudian kita catat jurnal penyesuaiannya.
Beban Penyusutan Peralatan (debet)            Rp.2,-
     Akumulasi Penyusutan Peralatan (kredit)     Rp.2,-.
Nah jadi untuk pencatatan penyusutan seperti ini teman-teman.

3. Semua akun yang dibayar di muka
Semua akun yang dicatat sebagai akun dibayar dimuka haruslah dilakukan penyesuaian, karena arti dibayar dimuka disini adalah prusahaan membayar akan sesuatu tapi sesuatu tersebut ada yang seharusnya belum dicatat pada tahun tertentu. Misalnya prusahaan menyewa gedung, gedung tersebut disewa selama v tahun dan prusahaan tersebut telah membayarnya untuk jangka waktu selama v tahun. Nah otomatis untuk akhir tahun pertama pencatan harus di sesuaikan karena ktika masuk periode tahun berikutnya jangka waktu sewa gedung tersebut sudah berkurang satu tahun yaitu menjadi four tahun, dan timbul beban sewa selama satu tahun periode pencatatan tersebut. Kita masuk Contoh !
Sebuah prusahaan sudah menyewa gedung dan langsung membayar sewa selama v tahun sebesar Rp.10,- . Maka tentukan jurnal penyesuaiannya pada akhir periode akuntansi tahun pertama!!!!!
Kita hitung dulu biaya penyewaan gedung untuk satu tahun!
Biaya sewa selama satu tahun : 1/5 x Rp,10,- = Rp,2-
Nah maka jurnal penyesuaiannya :
Beban Sewa  (debet)                   Rp.2,-
    Sewa dibayar di Muka (kredit)   Rp.2-
Nah pencatatan di atas terjadi jika pada awal pencatatan di catat sebagai akun harta atau istilah akuntansinya di catat sebagai pendekatan neraca. Lalu bagaimana jika pada awal pencatat di catat sebagai beban sewa bukan sewa dibayar di muka, atau biasa di sebut di catat sebagai akun nominal. pencatatan jurnalnya :
Sewa dibayar di muka (debet) Rp.8,-
    Beban sewa (kredit)              Rp,8,- 
Mengapa beban sewa dicatat di kredit sebsar Rp.8,-. karena untuk mengurangi akun beban sewa yang dicatat pada awalnya sebesar Rp.10, menjadi saldo beban sewa pada tahun pertama adalah Rp.2,-   

4. Semua akun yang diterima di muka
Akun diterima di muka itu biasanya akun pendapatan, karena semua penirmaan itu adalah pendapatan kita. Misalkan sebuah prusahaan jait baju dan pelanggannya langsung membayar pada saat prusahaan jait tersebut belum menjaitnya. Nah prusahaan tersbut akan menirima uang pendapatannya, akan tetapi prusahaan belum menjait baju pelanggan tersebut, keadaan seperti ini lah yang di maksud diterima di muka.
Kita masuk contoh :
Prusahaan rental mobil menyewakan sebuah mobil selama v tahun sebesar Rp.5,-. Buat jurnal penyesuaian pada akhir tahun pertama!!!!!!
Kita hitung dulu berapa pendapatan yang masuk pada periode tahun pertama !!!
Pendapatan tahun pertama : 1/5 x Rp.5,- = Rp,1
Maka jurnal penyesuaiannya :
Sewa diterima dimuka (debet) Rp.1,-
     Pendapatan sewa (kredit)     Rp,1,-
Pencatatan di atas terjadi karena pencatatan penerimaan sewa dicatat sebagai akun harta yaitu akun sewa diterima dimuka dan dicatat d sebelah kredit. Maka pada jurnal diatas harus sewa diterima dimuka dicatat disebelah debet supaya bisa mengurangi akun harta berupa sewa dibayar di muka sehingga sesuai pada keadaan yang sebenarnya. Lalu bagaimana jika pencatatan penerimaan sewa ini pada awalnya dicatat sebagai pendapatan sewa ?????? Nah kalo dalam keadaan seperti itu begini jurnalnya :
Pendapatan sewa (debet)  Rp.4,-
      Sewa diterima dimuka (kredit) Rp.4,-
mengapa jurnal diatas nominalnya Rp.4,- . Karena pada awal pencatatan penerimaan dicatat dengan akun pendapatan sewa atau dicatat sebagai aku nominal sebesar Rp.5,- maka untuk membuat agar saldo akun pada pendapatan sewa menjukan keadaan yang sebenarnya pada tahun pertama harus lah dikurangi dengan Rp.4,- atau dalam pencatatan jurnal akuntansi pendapatannya dicatat di sebelah debet. Dan muncul akun baru sebagai penyeimbang pencatatan yaitu akun sewa diterima di muka.

5. Semua akun biaya yang masih harus dibayar.
Pada ayat ini terjadi dimana biaya masuk pada akhir periode akan tetapi akan dilakukan pembayaran pada periode berikutnya. Contoh :
Pada akhir bulan seorang kariyawan yang baru masuk pada tanggal 28, sehingga iya hanya bekerja dua hari dan gijh karyawan tersebut akan dibayar pada bulan berikutnya yaitu sebesar Rp.1,-. Buatlah jurnal penyesuaiannya pada akhir bulan tersebut !!!!
Beban gajih (debet)        Rp.1,-
    Hutang Gajih (kredit)     Rp.1,-
Nah seperti itulah jurnalnya. Memang dalam ayat jurnal yang ini sangat lah mudah teman-teman.

6. Semua akun pendapatan yang masih harus diterima
Ayat ini adalah kebalikan dari ayat nomor v diatas. Ayat ini terjadi ktika suatu pendapatan yang harusnya diterima pada bulan tersebut akan tetapi diterima pada bulan berikutnya dengan alasan-alasan tertentu. Contoh :
Pada akhir bulan pencatatan akuntansi ada bunga yang masih harus diterima oleh prusahaan sebesar Rp,1,-. Buatlah jurnal penyesuaiannya!!!
Piutang bunga (debet)          Rp.1,-
   Pendapatan bunga (kredit)   Rp.1-

Jadi kesimpulannya adalah dalam periode akuntansi ada half dozen akun yang harus di sesuaikan supaya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, diantaranya adalah : 
1. Penyesuaian pemakaian perlengkapan
2. Penyesuaian penyusutan peralatan
3. Penyesuaian biaya dibayar di muka
4. Penyesuaian pendapatan diterima di muka
5. Penyesuaian biaya yang masih harus dibayar
6. Penyesuaian pendapatan yang masih harus diterima

Nah segini dulu ya artikel saya kali ini. Jika temen-temen membacanya dengan perlahan dan dengan cerdas, maka dijamin kalian akan ngerti akan dasar dasar dari penyesuaian. Baca den ulangi dengan pelan-pelan jika teman masih belum faham. Buat artikel lanjutannya bisa dibaca di link Neraca Lajur .
Moho maaf klo ada salah-salah kata dari gue
Untuk menambah pemahaman saya sarankan juga baca langsung di link :
Akhirkata Wassalamualaikum Wr. Wb.

Belajar Jurnal Akuntansi Keuangan Dengan Mudah

Hallo temen-temen natizen ??? Selamat datang lagi ya di weblog kesayangan gue. Dan selamat juga lu udah datang ke weblog yang tepat, karena weblog gue menyediakan konten atau artikel yang mudah di mengerti, karena pada isinya gua rangkai pake bahasa gua sendiri. Bagi temen temen yang udah sering dateng ke weblog gue mungkin udah g asing lagi ya ama penulisnya uang ganteng ini. Ya udah dh gua perkenalin diri gua dulu. Nama gua Muhamad Pajar Sidik, gua sering di panggil jhay ama temen temen gua. Gua tamatan dari sekolah SMK Negeri ii Kota sukabumi. Bagi yang merasa sekarang sekolah di tempat gue dulu, yo tunjuk tangan ????? klo udah tunjuk tangan terus lu pencet bagian bill of fare di atas yang judulnya hubungi kami atau hubungi penulis. Insya allah kita bisa kenalan di situ dan bisa tanya jawab di situ. Ok guys kita lanjut ke topik pembahasan kita yaitu tentang Belajar Jurnal akuntansi Keuangan Dengan Mudah. Jujur pas pertama kali gua masuk sekolah gua, gua bingung bgt ama pelajaran ini, tapi ya pada akhirnya alhamdulillah gua slalu dapet nilai tertinggi di pelajaran ini, bahkan anehnya lagi guru gue sampe nyuruh gue buat meriksa hasil ujian temen temen gue. Bagi Kalian yang baru pertama atau baru beberapa hari belajar akuntansi emang bakalan pusing bgt, tapi kepusingan lo tuh wajar si, karena gua pun merasa hal yang sama. Tapi tenang setelah lu baca artikel gue di jamin lu dapet nilai bagus bahkan nilai tertinggi deh :D.
Yo kita masuk ke materi inti.Materi inti gua ya itu tentang sebuah Belajar Jurnal akuntansi Keuangan Dengan Mudah, tapi alangkah baiknya lu tau dulu apa pengertian jurnal, karena dengan lu tau pengertian jurnal, lubakalan cepet ngerti sama apa yang bakalan gua bahas.
Pengertian Jurnal Akuntansi
Apa temen-temen pernah dengar kata jurnal ???? jujur pas pertama kali gua belajar gua tau jurnal itu ya dari berita ya itu jurnalistik :D hehehe. Tapi temen-temen secara bahasa jurnal itu adalah "sebuah catatan". Dan dalam ilmu akuntansi jurnal itu adalah "sebuah catatan akuntansi yang berisi tentang catatan teransaksi keuangan". Gimana singkat bgt kan pengertiannya????? Sebenernya materi tentang jurnal tuh gampang banget, tapi di bikin seolah-olah sulit oleh para penulis buku atau weblog yang gaya bahasanya tuh in addition to thence pinter guys. Nah pada intinya sebuah jurnal tuh adalah catatan yang jika kita artikan dalam akuntansi yaitu tenang kegiatan mecatat harian di transaksi. Jurnal pun ada dua bentuk atau dua macam pencatatannya yaitu :

Macam Macam Jurnal Akuntansi
1. Jurnal Umum
Jurnal umum adalah sebuah bentuk pencatatan jurnal yang di buat untuk pencatatan secara umum. Maksud dari pencatatan secara umum di sini adalah dimana kita akan menaruh semua catatan kita dalam jurnal tersebut, artinya kita hanya membuat satu jurnal.
Contoh :
Tanggal (1)
Keterangan (2)
Ref(3)
Debet(4)
Kredit(5)
1 agustus(6)
Perlengkapan(7)

Rp. 100.000,-(8)


    Kas(9)


Rp. 100.000,-(10)

(pembelian Perlengkapan)(11)



Tabel di atas ialah sebuah jurnal umum. lalu apa jurnal umum itu harus berbentuk tabel???? Jawabannya adalah tidak, sebenernya bentuk tabel di atas adalah sebuah seni saja supaya terlihat rapih, karena dalam pecatatn akuntansi itu kita harus rapih dalam mencatatnya. Sebenarnya jika anda membuat jurnal tanpa tabel pun syah-syah saja akan tetapi kurang terlihat rapih. Nah maka dari itu sebagai seorang akuntan kita gunakan saja tabel untuk mencatat setiap teransaksi biar rapi dan tidak kabur :D.
Mungkin bagi yang baru belajar tidak akaun mengerti apa maksud tabel di atas. Gua bakalan jelasin satu persatu elemen pada tabel yang udah gua kasih nomor berwarna kuning.
Penjelasan.
1. Sebuah judau kolom yang bereisi tanggal tanggal, dan gua kasih nama tanggal pula sebagai judul kolomnya.

2. Sebuah judul kolom yang berisi akun-akun pencatatn transaksi. Dan gua kasih nama judulnya keterangan. Oh iyh kalian tau apa itu akun ????????? akun itu adalah tempat untuk mencatat akuntansi, artinya apa. contoh jika kalian akan mencatat sebuah transaksi pembelian peralatan, maka kalian tidak menulis akunya itu pembelian peralatan cukup peralatan saja, karena tujuannya untuk mempersingkat supaya pencatatn lebih efisien.

3. Sebuah judul kolom yang berisi tentang nomor-nomor akun yang sudah nanti kita posting ke buku besar, dan gua kasih nama judulnya adalah ref, sebagai singkatan dari referensi. Nah klo kalian belum tau apa itu posting, ntar bakalan gua bahas di artikel gua selanjutnya tentang buku besar, tapi nanti ya kita bahas jurnal dulu saja.

4. Sebuah judul kolom yang berisi jumlah nominal uang yang ada di sebelah kiri, atau biasa kita sebut dalam akuntansi itu debet. Dan gua pun kasih nama judulnya debet bisa juga disingkat jad D saja.

5. Sebuah judul kolom yang berisi  jumlah nominal uang yang ada di sebelah kanan, atau biasa kita sebut dalam akuntansi itu Kredit. Dan gua ksih nama judul kolom tersebut pun kredit.

6. Berisi tanggal 1 agustus ya itu tanggal teransaksi

7. Berisi nama akun yang di debet. Dalam Pencatatn akuntansi itu setiap akun yang di debet dicatat terlebih dahulu. Gua kasih nama akunnya perlengkapan

8. Beirisi nominal akun yang di debet, yang di sebutkan oleh nomor tujuh tadi.

9. Berisi nama akun yang di kredir. Dalam pencatatn akuntansi itu setiap pencatatan yang di kredit itu di akhirkan. Dan gua kasih nama akunnya adalah kas. kas merupakan uang gua yang gua keluarin buat beli peralatan.

10. Berisi nominal akun yang di kredit yang disebutkan oleh nomor sembilan tadi.

11. Berisi keterangan yang singkat tapi jelas akan sebuah teransaksi yang terjadi pada tanggal tersebut.

Nah gmn sudah faham akan tabel di atas??? Jika sudah faham kita lanjut ke cara membuatnya.
Cara Mebuat Jurnal Umum
1. Buat tabel jurnal umum terlebih dahulu seperti yang saya contoh kan di atas.  Isikan dahulu nama judulnya.
Tanggal 
Keterangan 
Ref
Debet
Kredit















Untuk banyak barisnya silahkan anda buat sesuai banyak teransaksi yang akan anda catat.

2. Nah sekarang baru kita catat teransaksinya. Contoh teransaksinya adalah kita membeli sebuah komputer sebagai peralatan untuk perusahaan kita. Nah maka kita catat pembelian peralatan di sebelah debet, dan kas di sebelah kredit. Nah pasti timbuh pertanyaan dari kalian mengapa kita harus mencatat pembelian peralatan di sebelah debet, dan kas di sebelah kredit?????????. Ini pertanyaan yang sangat bagus dan ini pun hal yang paling dasar dalam proses pencatat jurnal akuntansi. Jika kilian tadak tahu maksud dari debet ataupun kredet sudah pasti temen temen tidak faham akan pencatatan jurnal. Jadi maksudnya debet dan kredit di sini adalah:
Jika kita mencatat sebuah teransaksi dan itu ada pengaruhnya ke akun yang telah kita buat maka kita harus catat di kolom debet atau pun kredit.  Kolom debet "berfungsi untuk mencatat pengaruh transaksi yang bisa menambah akun akun  harta dan bisa juga mengurangi akun hutang ataupun modal". Sedangkan kolom kredit "berfungsi  sebaliknya yaitu untuk mencatat pengaruh teransaksi yang bisa mengurangi akun akun harta dan bisa menambah akun akun hutang ataupun modal".
Contoh :
Kita akan membeli peralatan senilai Rp.1000 secara tunai. Maka pengeruh teransiksinya adalah :
a. Uang yang kita miliki akan berkurang karena kita akan membeli peralatan secaran tunai. Nah karena kas itu termasuk akun harta maka kita catat kas di sebelah debet.
b. Pengaruh transaksi yang kedua adalah perlatan kita akan bertambah, maka kita catat peralatan di sebelah debet karena peralatan merupakan akun harta dan pada kasus ini akun harta berupa peralatan bertambah.
nah maka apa bila kita catat jurnalnya dan kita sajikan dalam bentuk tabel adalah :
Tanggal 
Keterangan 
Ref
Debet
Kredit
1 agustus
Perlengkapan

Rp. 1.000,-


    Kas


Rp. 1.000,-





Nah gmn sudah faham kan ???

3. Dan yang terakhir jangan lupa tambahkan keterangannya pada jurnal!
Tanggal 
Keterangan 
Ref
Debet
Kredit
1 agustus
Peralatan

Rp. 1.000,-


    Kas


Rp. 1.000,-

(pembelian peralatan)




Nah sekarang kita lanjut lagi kebentuk jurnal akuntansi yang kedua yaitu:
2. Jurnal Khusus
Jurnal khusus ialah jurnal yang di buat khsusus untuk setiap teransaksi teransaksi tertentu. Jurnal khusus beda dengan jurnal umum, bedanya adalah jurnal khusus ini biasanya di gunakan di prusahaan dagang atau industri, sedangkan jurnal umu biasanya di gunakan di prusahaan jasa dan bisa juga di gunakan oleh prusahaan prusahaan kecil seperti warung dan yang lainnya. Namun satu catatan yang perlu anda ingat ialah bahwa antara sebuah jurnal umum dan jurnal khusu itu adalah hanya sebuah cara pencatatnnya saja. Jadi ktika suatu prusahaan mencatat transaksinya dengan jurnal umum maka semua teransaksi akan di catat di jurnal umum, dan apabila sebuah prusahaan mencatat jurnal dengan menggunakan jurnal khusus maka semua catatan transaksi tidak hanya dicatat di jurnal umum saja akan tetapi di catat di jurnal jurnal khusu tertentu yang sudah prusahaan tersebut buat.
Manfaat sebuah prusahaan membuat jurnal umum ialah perusahaan tersebut tidak akan terlalu banyak mencatat dalam jurnal, dan memudahkan pula dalam proses posting buku besar nantinya.
Pada jurnal khsus ini gua ngga akan secara mendetai menjelaskan materi tentang jurnal khusus, karena mungkin anda juga sudah aga pusing membaca materi saya ini :D. Saya akan buat artikel tentang jurnal khusu terpisah dan saya akan bahas secara mendetail di artikel yang saya akan buat selanjutnya. Namun saya akan menjelaskan terlebih dahulu akan bentuk bentuk jurnal khusu atau bisa juga di sebut maca macam dari jurnal khusu.

Maca-Macam Jurnal Khusus
1. Jurnal Khusus Pembelian 
2. Jurnal Khusus Penjualan
3. Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
4. Jurnal Khusu Penerimaan Kas
Sorry ya temen temen gua cuman ngasi contohnya ajh, tapi tenang ajh guabakalan jelasin nanti di artikel yang mau gua buat selanjutnya, tunggu ajh ya temen temen :).
Ouh iyh lanjutan dari materi ini tuh adalah materi tentang buku besar, bisa lo liat sekarang di link ini Buku Besar Akuntansi
Nah sekian dulu ya dari gue.
Untuk menambah pemahaman saya sarankan juga baca langsung di link :
Mohon maaf jika ada salah salah kata
Wassalamualaikum wr. wb.

Ayat-Ayat Jurnal Penyesuaian

Hallo assalamualaikum semuanya ??????? :) Di hari ini gue seneng banget bakalan berbagi artikel lagi sama temen temen sekalian, dimana topik materi yang bakalan gua bagiin lumayan bakalan agak agak mengerus kecerdasan iq temen temen sekalian kyanya. Materi yang bakalan gua posting di artikel kali ini yaitu tentang Ayat-ayat Jurnal Penyesuaian. Dari namanya udah serem banget ya ????? Tapi tenang ajh lu udah dateng ke weblog yang tepat, dimana di dalem weblog gue, gue tuh posting artikel ngga asal asalan, artikel gua tuh gua bikin biar mudah dipahamin sama temen-temen semua, artikel gua tuh bisa di bilang bahasanya mudah dimengerti lah. Oh iyh sebelum gua berbagi materi gua mau perkenalin diri gua dulu nih ama temen-temen. Nama gue Muahamad Pajar Sidik, gua lahir di sukabumi tanggal 21 maret tahun 1997, gua jebolan SMK Negeri two Kota sukabumi, Hobi gua ya kya gnih bikin artikel artikel buat temen-temen nih, atau bisa juga di sebut ngeblog deh. Awalnya gua suka ngeblog tuh karena gua liat temen-temen gua yang bisa kaya gitu karena blog, semoga gua juga bisa kya gth ya amiiinnnnnn. Ok perkenalan dari gua udah dulu ya, selanjutnya perkenalan dari kelian nih bisa langsung perkenalan dengan cara masuk hubungi penulis di atas deh :). Kalo udah perkenalannya yo kita lanjut ke materi. Gua Bakalan Berbagi materi Ayat Ayat Jurnal Penyesuaian secara terstruktur, yang pertama gua bakalan jelasin pegertian ayat jurnal penyesuaian, kemudian gua bakalan jelasin apa itu fungsi dari jurnal penyesuaian atau manfaat dari jurnal penyesuaian, dan terakhir gua bakalan jelasin satu persatu Ayat Ayat Jurnal Penyesuaian. Yo let's see!!!

Pengertian Ayat Jurnal Penyesuaian
Ayat jurnal penyesuaian adalah "Suatu ayat ayat atau kumpulan beberapa akun yang di catat dalam sebuah jurnal dengan tujuan untuk menyesuaikan saldo saldo akun dalam keadaan yang sebenarnya". Nah gmn temen temen ngerti maksud dari pengertiannya ?????? Jadi temen nih ya ayat jurnal penyesuaian itu di buat untuk menyesuaikan akun akun yang belum pada keadaan yang sebenarnya. Misalkan sebuah prusahaan saldo akun perlatannya tuh adalah Rp.5000,- , tapi kan klo peralatan itu udah di pake selama berhari bahkan berbulan-bulan otomatis peralatan itu pun udah ngga baru lagi dan kekuatan mesinnya pun akan berkurang, maka dari itu harus lah dilakukan penyesuaian sehingga saldo peralatan itu pada keadaan yang sebenarnya. Ayat jurnal penyesuaian itu dilakukan atau dicatat setiap akhir periode pencatatan akuntanasi, ada yang dicatat di akhir bulan dan ada juga yang di catat di akhir tahun. Tentunya dalam membuat atau mencatat ayat jurnal penyesuaian ini aga aga rumit karena kita harus berfikir dabel untuk mencatatnya. Apa yang saya maksud berfikir dabel????? berfikir dabel disini saya maksud kan karena ktika kita mencatat ayat jurnal penyesuain kita tidak mencatatnya saja tapi kita harus menghitung berapa nominal akun yang kita tulis supaya dapat menyesuaikan saldo akun pada keadaan yang sebenarnya. Lalu bagaimana kak pajar caranya bikin ayat jurnal penyesuaiannya ??? sebentar sebelum gue jelasin itu gue bakalan jelasin dulu manfaat dari ayat jurnal penyesuaian.

Fungsi atau Manfaat dari Ayat Jurnal Penyesuaian
Fungsi ayat jurnal penyesuian adalah "untuk menyesuaikan saldo akun-akun yang belum pada keadaan yang sebenernya menjadi dalam keadaan yang sebenarnya". Nah seperti yang udah gua jelasin di atas bahwa ayat jurnal penyesuaian itu digunakan untuk menyesuakan akun pada keadaan yang sebenarnya. Nah lalu gmn ka pajar klo prusahaan itu ngga ada akun yang harus di sesuaikan??? nah berarti kalo dalam prusahaan itu tidak ada akunn harus disesuaikan berarti sudah saja tidak usah dibuat ayat jurnal penyesuaian, akan tetapi tidak mungkin sebuah prusahaan semua akunnya itu pada keadaan yang sebenarnya pada akhir periode pencatatan tanpa dibuat ayat jurnal penyesuaian, karena setiap prusahaan pasti memiliki peralatan, perlengkapan yang dimana akan menimbulkan harus dibuatnya ayat jurnal penyesuaian. Lalu kak bagaimana caranya agar kita dapat mengetahui akun akun apa saja yang harus disesuaikan???? Nah pertanyaan ini bakalan gua jelasin dan ini bakalan bikin kepala temen temen agak pusing, tapi pusingnya dikit sih ngga kya di ajarin ama guru temen-temen yang galak udah gitu penjelasannya susah dimengerti lagi wkwkwk...... Ok gua bakalan jelasin alias kasih tau ama temen-temen apa ajah akun-akun yang harus disesuaikan itu. Simak dengan baik penjelasan di bawah :

Ayat-Ayat Jurnal Penyesuaian
Akun Akun yang harus disesuaikan agar bisa dalam keadaan yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi itu ada half dozen akun yaitu :
1. Akun Perlengkapan.
Akun perlengkapan harus disesuaikan karena didalam atau selama awal periode akuntansi sampai akhir periode akuntansi pasti ada sebuah pemakaian perlengkapan sehingga harus ada penyesuaian terhadap pemakaian perlengkapan. Nah bagaimana cara membuat ayat jurnal penyesuaiannya??? dalam hal ini ada dua cara yang biasa di pakai.

a.) pada cara pertama jika pada awal pencatatan akuntansi, akun perlengkapan dicatat sebagai harta maka pencatatan jurnal penyesuaiannya :
Beban Perlengkapan (debet)    Rp.....,-
     Perlengkapan (kredit)              Rp.....,-
Mengapa pencatatannya harus demikian, karena pada awal pencatatan akuntansi akun perlengkapan itu dicatat sebagai akun harta yaitu dicatat sebagai perlengkapan dimana perlengkapan tersebut berada atau dicatat dalam keadaan debet, sehingga untuk menguranginya perlengkapan haruslah di catat sebagai kredit, dan sebagai penyeimbang muncul akun nominal yaitu Beban perlengkapan.
Jadi misalkan saya beri contoh dimana dalam sebuah prusahaan akun perlatan di catat sebagai akun harta sebesar Rp.5,- dan pemakaian perlengkapan selama akhir periode adalah Rp.3,- . Maka buat lah ayat jurnal penyesuaiannya pada akhir periode akuntansi!
Beban Perlengkapan (debet)    Rp.3,-
     Perlengkapan (kredit)              Rp.3,-
Nah karena saldo awal perlengkapan sebesar Rp.5,- di debet, kemudian dilakukan pencatatan jurnal penyesuaian yaitu perlengkapan di sebelah kredit sebesar Rp.3,- . maka sisa peralatannya atau saldo peralatan yang sebenarnya adalah Rp.2,-

b.) Nah kemudian pada cara kedua ialah dimana perlengkapan di catat bukan dalam akun harta akan tetapi pada akun nominal pada awal periode yaitu di catat sebagai beban perlengkapan. Maka pencatatan ayat jurnal penyesuaiannya adalah :
Perlengkapan (debet)                Rp......,-
   Beban Perlengkapan (kredit)     Rp.....,-
Nah pencatatan kali ini berbalik dengan pencatatan yang di atas. Karena perlengkapan di catat sebagai beban perlangkapan dan pastinya setiap beban itu dicatat di sebelah debet maka pada jurnal penyesuaiannya beban perlengkapan haruslah di sebelah kredit supaya bisa mengurangi beban agar menjadi keadaan yang sebenarnya dan timbul akun baru yaitu akun harta berupa perlengkapan.
Contoh :
Sebuah prusahaan memiliki saldo perlengkapan sebesar Rp.5,- dan saldo tersebut di catat sebagai akun nominal yaitu dicatat sebagai beban perlengkapan. Dan pemakaian perlengkapan tersebut selama awal periode sampai akhir periode adalah sebesar Rp.3,- , maka buat lah ayat jurnal penyesuaiannya!!!!!!!
Perlengkapan (debet)                Rp.2,-
   Beban Perlengkapan (kredit)     Rp.2,-
Nah mengapa pencatatan tersebut nominalnya Rp.2,-???? karena pada kasus ini atau pada soal ini saldo awal perlengkapan dicatat sebagai beban perlengkapan dengan saldo Rp.5,-, dan kemudian pemakaian perlengkapan selama periode akuntansinya adalah Rp.3,- atau beban perlengkapan pada akhir periode akuntansinya haruslah Rp.3,- , sehingga pada jurnal penyesuaian haruslah beban perlengkapan dicatat  dengan nominal Rp.2,- di sebelah kredit supaya mengurangi pencatatan beban perlengkapan pada awal periode yang asalnya Rp.5,- menjadi Rp.3,-. Rp.3,- itu adalah beban perlengkapan yang sebenarnya. Dan juga muncul akun baru berupa harta yaitu akun perlengkapan sebesar Rp.2,- sebagai penyeimbang.

2. Akun Peralatan
Tahukah kalian mengapa aku perlatan itu harus disesuaikan padahalkan peralatan itu tadak akan habis????? Dalam ilmu akuntansi semua perlatan itu ada umurnya, tentunya memang peralatan tidak akan habis, akan tetapi peralatan itu bisa saja rusak. Dan kerusakan peralatan itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya karena sudah terlalu lama di pakai atau istilah kerennya dalam akuntansi sudah habis umur ekonomisnya. Nah maka dari itu peralatan perlulah dilakukan penyesuaian supaya kita tau kapan habis umur ekonomisnya sehingga kita bisa mengganti lagi peralatan tersebut dengan yang baru. Nah dalam penyesuaian peralatan ini ada istilah tersendiri dalam ilmu akuntansi yaitu "penyusutan". Dan penyusutan ini pun dibuat nama dalam sebuah akun yaitu akun penyusutan peralatan. Sebenarnya penyusutan disini tidak hanya peralatan akan berlaku untuk semua benda yang berifat peralatan seperti gedung, saham, dan yang lainnya. namun kali ini saya jabarkan saja secara umum kepada akun peralatan. Nah bagaimana proses penyusutan itu ??? Ada banya sekali metode dalam penyusutan, namun kali ini saya akan menjelaskannya satu metode yang biasa digunakan atau umum digunakan saja karena fokus artikel saya kali ini membahas tentang ayat jurnal penyesuaiannya tidak spesifik ke penyusutan saja. Nah metode tersebut adalah metode penyusutan garis lurus. Dimana pada metode ini Rumus penyusutannya adalah :
Penyusutan = ((harga pokok)-(Nilai Sisa))/(Umur Ekonomis)
Nah saya akan jelaskan dulu elemen-elemen pada rumus ini. Pada rumus ini ada elemen harga pokok, harga poko itu adalah "harga sebuah peralatan berikut dengan semua biaya peralatan yang timbul atas pengiriman dan yang laiinya". kemudian ada elemen nilai sisa, nilai sisa di sini adalah "sebuah taksiran nilai sisa dari peralatan tersebut atau secara logikanya harga peralatan tersebut jika sudah rusak". Nilai sisa bisa kita sebut juga sebagai nilai residu. Nah dan yang terakhir ada elemen umur ekonomis, umur ekonomis adalah "taksiran umur dari peralatan tersebut". Kita masuk ke contoh :
Sebuah prusahaan memiliki peralatan dengan harga pokok Rp.12,-. Memiliki nilai sisa sebesar Rp.2,- dan nilai ekonomisnya selama v tahun. Berapa penyusutan peralatan tersebut pada periode akhir tahun pertama kemudian buat jurnal penyesuaiannya!!!!!!
Jawab :
Penyusutan = ((harga pokok)-(Nilai Sisa))/(Umur Ekonomis)
Penyusutan = (Rp,12 - Rp.2)/(5) 
Penyusutan = Rp.10/5
Penyusutan = Rp.2,-
Penyusutan pada akhir tahun pertama adalah Rp.2,-
Kemudian kita catat jurnal penyesuaiannya.
Beban Penyusutan Peralatan (debet)            Rp.2,-
     Akumulasi Penyusutan Peralatan (kredit)     Rp.2,-.
Nah jadi untuk pencatatan penyusutan seperti ini teman-teman.

3. Semua akun yang dibayar di muka
Semua akun yang dicatat sebagai akun dibayar dimuka haruslah dilakukan penyesuaian, karena arti dibayar dimuka disini adalah prusahaan membayar akan sesuatu tapi sesuatu tersebut ada yang seharusnya belum dicatat pada tahun tertentu. Misalnya prusahaan menyewa gedung, gedung tersebut disewa selama v tahun dan prusahaan tersebut telah membayarnya untuk jangka waktu selama v tahun. Nah otomatis untuk akhir tahun pertama pencatan harus di sesuaikan karena ktika masuk periode tahun berikutnya jangka waktu sewa gedung tersebut sudah berkurang satu tahun yaitu menjadi four tahun, dan timbul beban sewa selama satu tahun periode pencatatan tersebut. Kita masuk Contoh !
Sebuah prusahaan sudah menyewa gedung dan langsung membayar sewa selama v tahun sebesar Rp.10,- . Maka tentukan jurnal penyesuaiannya pada akhir periode akuntansi tahun pertama!!!!!
Kita hitung dulu biaya penyewaan gedung untuk satu tahun!
Biaya sewa selama satu tahun : 1/5 x Rp,10,- = Rp,2-
Nah maka jurnal penyesuaiannya :
Beban Sewa  (debet)                   Rp.2,-
    Sewa dibayar di Muka (kredit)   Rp.2-
Nah pencatatan di atas terjadi jika pada awal pencatatan di catat sebagai akun harta atau istilah akuntansinya di catat sebagai pendekatan neraca. Lalu bagaimana jika pada awal pencatat di catat sebagai beban sewa bukan sewa dibayar di muka, atau biasa di sebut di catat sebagai akun nominal. pencatatan jurnalnya :
Sewa dibayar di muka (debet) Rp.8,-
    Beban sewa (kredit)              Rp,8,- 
Mengapa beban sewa dicatat di kredit sebsar Rp.8,-. karena untuk mengurangi akun beban sewa yang dicatat pada awalnya sebesar Rp.10, menjadi saldo beban sewa pada tahun pertama adalah Rp.2,-   

4. Semua akun yang diterima di muka
Akun diterima di muka itu biasanya akun pendapatan, karena semua penirmaan itu adalah pendapatan kita. Misalkan sebuah prusahaan jait baju dan pelanggannya langsung membayar pada saat prusahaan jait tersebut belum menjaitnya. Nah prusahaan tersbut akan menirima uang pendapatannya, akan tetapi prusahaan belum menjait baju pelanggan tersebut, keadaan seperti ini lah yang di maksud diterima di muka.
Kita masuk contoh :
Prusahaan rental mobil menyewakan sebuah mobil selama v tahun sebesar Rp.5,-. Buat jurnal penyesuaian pada akhir tahun pertama!!!!!!
Kita hitung dulu berapa pendapatan yang masuk pada periode tahun pertama !!!
Pendapatan tahun pertama : 1/5 x Rp.5,- = Rp,1
Maka jurnal penyesuaiannya :
Sewa diterima dimuka (debet) Rp.1,-
     Pendapatan sewa (kredit)     Rp,1,-
Pencatatan di atas terjadi karena pencatatan penerimaan sewa dicatat sebagai akun harta yaitu akun sewa diterima dimuka dan dicatat d sebelah kredit. Maka pada jurnal diatas harus sewa diterima dimuka dicatat disebelah debet supaya bisa mengurangi akun harta berupa sewa dibayar di muka sehingga sesuai pada keadaan yang sebenarnya. Lalu bagaimana jika pencatatan penerimaan sewa ini pada awalnya dicatat sebagai pendapatan sewa ?????? Nah kalo dalam keadaan seperti itu begini jurnalnya :
Pendapatan sewa (debet)  Rp.4,-
      Sewa diterima dimuka (kredit) Rp.4,-
mengapa jurnal diatas nominalnya Rp.4,- . Karena pada awal pencatatan penerimaan dicatat dengan akun pendapatan sewa atau dicatat sebagai aku nominal sebesar Rp.5,- maka untuk membuat agar saldo akun pada pendapatan sewa menjukan keadaan yang sebenarnya pada tahun pertama harus lah dikurangi dengan Rp.4,- atau dalam pencatatan jurnal akuntansi pendapatannya dicatat di sebelah debet. Dan muncul akun baru sebagai penyeimbang pencatatan yaitu akun sewa diterima di muka.

5. Semua akun biaya yang masih harus dibayar.
Pada ayat ini terjadi dimana biaya masuk pada akhir periode akan tetapi akan dilakukan pembayaran pada periode berikutnya. Contoh :
Pada akhir bulan seorang kariyawan yang baru masuk pada tanggal 28, sehingga iya hanya bekerja dua hari dan gijh karyawan tersebut akan dibayar pada bulan berikutnya yaitu sebesar Rp.1,-. Buatlah jurnal penyesuaiannya pada akhir bulan tersebut !!!!
Beban gajih (debet)        Rp.1,-
    Hutang Gajih (kredit)     Rp.1,-
Nah seperti itulah jurnalnya. Memang dalam ayat jurnal yang ini sangat lah mudah teman-teman.

6. Semua akun pendapatan yang masih harus diterima
Ayat ini adalah kebalikan dari ayat nomor v diatas. Ayat ini terjadi ktika suatu pendapatan yang harusnya diterima pada bulan tersebut akan tetapi diterima pada bulan berikutnya dengan alasan-alasan tertentu. Contoh :
Pada akhir bulan pencatatan akuntansi ada bunga yang masih harus diterima oleh prusahaan sebesar Rp,1,-. Buatlah jurnal penyesuaiannya!!!
Piutang bunga (debet)          Rp.1,-
   Pendapatan bunga (kredit)   Rp.1-

Jadi kesimpulannya adalah dalam periode akuntansi ada half dozen akun yang harus di sesuaikan supaya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, diantaranya adalah : 
1. Penyesuaian pemakaian perlengkapan
2. Penyesuaian penyusutan peralatan
3. Penyesuaian biaya dibayar di muka
4. Penyesuaian pendapatan diterima di muka
5. Penyesuaian biaya yang masih harus dibayar
6. Penyesuaian pendapatan yang masih harus diterima

Nah segini dulu ya artikel saya kali ini. Jika temen-temen membacanya dengan perlahan dan dengan cerdas, maka dijamin kalian akan ngerti akan dasar dasar dari penyesuaian. Baca den ulangi dengan pelan-pelan jika teman masih belum faham. Buat artikel lanjutannya bisa dibaca di link Neraca Lajur .
Moho maaf klo ada salah-salah kata dari gue
Untuk menambah pemahaman saya sarankan juga baca langsung di link :
Akhirkata Wassalamualaikum Wr. Wb.

Cara Membuat Jurnal Penutup

Apa kabar temen-temen semua????? Kembali lagi bersama gue Pajar seorang penulis weblog yang ganteng dan baik hati :D. Di hari yang menyenangkan ini kembali gue masih bisa nulis artikel buat weblog kesayangan gue. Di weblog gue yang super super mudah di pahami dan super-super keren juga temen-temen bisa belajar dengan geratis. Jadi keunggulan weblog gue tuh dimana temen-temen ngga cuman hanya dateng terus re-create pasti artikel gue, tapi di weblog gue temen-temen bisa belajar materi-materi tentang akuntansi dan matematika. Kenapa seperti itu???? Karena di weblog gue, ngga hanya nulis tentang materi pokoknya ajh, tapi gue ngejelasin satu persatu dari materi pokonya. Nah maka dari itu buat yang lagi pada belajar kunjungin ajh deh weblog gue, biar cepet pinter. Kali ini gue bakalan berbagi lagi materi dari bagian siklus akuntansi yaitu tentang jurnal penutup. Temen-temen tahu apa itu jurnal penutup ?????Klo ngga tau y udah dh gue kasih tau nih, yo simak ya !

Pengertian Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah sebuah catatan akuntansi yang bersungsi untuk menutup akun-akun nominal prusahaan pada akhir periode. Jadi begini ya temen-temen, akun nominal itu adalah sebuah akun yang bersifat sementara diamana fungsi akun tersebut hanya berfungsi sampai satu kali akhir periode akuntansi. Misalnya bersungsi sampai akhir bulan atau bisa juga sampai akhir tahun. Contohnya seperti akun beban gajih, nah akun beban gajih ini perlu ditutup pada akhir periode karena akun ini adalah akun yang menunjukun nominal gajih karyawan dari awal bulan sampai akhir bulan atau dari awal tahun sampai awal tahun. Maka dari itu akun ini di buat hanya untuk mengetahui kinerja prusahaan pada satu periode tertentu temen-temen. Lalu pasti timbul pertanyaan dari temen-temen yaitu akun apa sajakah yang harus di lakukan jurnal penutup? Jawabannya yaitu semua akun pendapatan dan akun beban dan satu lagi yaitu pemindahan laba ke modal atau pengurangan rugi ke modal atau juga pemindahan akun prive ke modal. Lalu ka pajar kenapa akun-akun nominal itu harus di tutup??? Ok saya akan jawab tapi mungkin saya akan persingkat pertanyaannya terlebih dahulu menjadi lalu tujuannya apa di buat jurnal penutup ??Seperti itu ya temen-temen pertanyaannya sama ajh kan. Ya udah nih gue kasih tau.

Tujuan atau Fungsi Dibuatnya Jurnal Penutup
Tujuan di buatnya jurnal penutup ini adalah memisahkan akun pendapatan dan beban agar tidak tercampur ke akun pendapatan dan beban pada tahun berikutnnya ya temen-temen. Jadi apa bila tidak di buat jurnal penutup sudah pasti akun pendapan pada tahun ini akan masuk juga pada akun pendapatan tahun berikutnya sehingga pencatatan akuntansi tersebut jadi tidak akurat. Jika pencatatan akuntansinya tidak akurat maka apalah gunanya kita membuat catatan akuntansi. Nah tentunya Pembuatan Jurnal Penutup juga akan di lanjutkan dengan proses pemostingan juga. Karena semua yang dicatat di jurnal apapun catatannya harus dilakukan pemostingan ke buku besar supaya saldo pada akun-akunnya bisa sesusai pada keadaan yang sebenarnya. Nah temen-temen sekarang kita masuk ke cara pembuatan jurnal penutup, yo let's see!

Cara Membuat Jurnal Penutup
Hal pertama yang harus kita lakukan dalam membuat jurnal penutup adalah dengan melihat pada neraca lajur dimana di sana tertera semua akun nominal. Buat contoh gue ambil neraca lajur dari artikel gue sebelumnya ya. Nih neraca lajurnya!
Nah pada neraca lajur di atas semua akun nominal sudah saya tandai dengan kotak berwana biru di atas. Nah untuk cara pencatatannya adalah
1. Membalikan Semua Akun Pendapatan
Membalikan semua akun pendapatan yang asalnya kredit kemudian di catat di sebalah debet dan muncul akun baru yaitu ikhtisar laba rugi di catat di kredit sebagai penyeimbangnya.

2. Membalikan  Semua Akun Beban
Kemudaan juga membalikan pencatatan akun beban yang asalnya di catat di sebelah debet kumudian di catat di seblah kredit pada jurnal penutupannya,  dan kemudian muncul akun baru yaitu ikhtisar laba rugi dicatat di sebelah debet sebagai penyeimbangnya

3. Memindahkan Selisih akun ikhtiasar laba rugi yang dicatat pada jurnal penutup kepada modal dan apabila ada akun prive, dipindahkan ke modal juga. Nah karena pada neraca lajur di atas tidak ada akun prive maka tidak usah melakukan pemindahan akun prive.
Maka jurnal penutupnya akan seperti ini nih temen-temen :
Nah seperti ini lah temen-temen jurnal penutupnya. Buat temen-temen bisa buat jurnal penutupnya sesuai dengan information akun neraca saldo yang temen-temen udah buat sebelumnnya. Oh iyh dan apabila ada akun prive pencatatannya balikan saja akunnya ya. kemudian sebagai penyeimbangnya bukan akun ikhtisar laba rugi, akan tetapi sebagai penyeimbangnya adalah aku modal pajar ya temen-temen. Nah segini dulu ya artikel kali ini. Untuk lanjutan artikel ini baca juga artikel tentang neraca saldo setelah penutupan. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Untuk menambah pemahaman saya sarankan juga baca langsung di link :
Akhirul kata Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jurnal Pembalik Akuntansi Keuangan

Hy semua ? Trimakasih kalian udah mau ngunjungin weblog gue. Kembali lagi bersama gue seorang penulis blogger yang anti re-create paste. Kali ni gue bakalan berbagi materi terakhir dari siklus akuntansi, Materinya apa temen-temen ??? ya betul materi kita kali ini adalah tentang jurnal pembalik. Gue disini bakalan jelasin tentang pengertian, manfaat, dan cara pembuatan dari jurnal pembalik. tanpa basa basi lagi yu langsung masuk ke materi.

Pengertian Jurnal Pembalik
Jurnal Pembalik adalah "sebuah catatan jurnal yang membalikan akun untuk menjaga konsistensi dan menghindari kesalahan pencatatan". Jurnal pembalik ini dilakukan setiap awal periode. Perlu di catat ya temen-temen!!!! jurnal pembalik itu di buat jika aku-akun yang diterima di muka atau aku yang di bayar dimuka di catat sebagai akun nominal pada awal pencatatannya. Misalnya pada awal periode prusahaan menyewa gedung untuk v tahun kedepan, nah prusahaan ini mencatatnya bukan sebagai akun sewa di bayar di muka akan tetapi sebagai beban sewa, maka keadaan seperti ini lah yang perlu di lakukan junal pembalik.

Manfaat atau Fungsi Jurnal Pembalik
Manfaat dari jurnal pembalik ini adalah sebuah konsistensi pencatatan dan juga menghindari kesalahan pencatatan. Kita langsung ajh yu kita masuk ke cara membuatnya temen-temen!

Cara membuat Jurnal Pembalik
Ada beberapa akun yang perlu di lakukan jurnal pembalik diantaranya :

1. Akun beban di bayar dimuka apabila dicatat sebagai beban pada awal pencatatan maka harus di buat jurnal pembalik pada awal periode berikutnya. Contoh :
Prusahaan menyewa gedung secara tunai untuk v bulan Rp.5000. dan di catat sebagai beban sewa pada tanggal 1 januari. Tentukan jurnal pembaliknya pada awal periode selanjutnya!.
Jawabannya :
Pertama kita buat dulu jurnal pada saat awal pencatatannya.

Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
1 jan
Beban Sewa

Rp.5000


   Kas


Rp.5000





Maka saldo pada buku besarnya pada akun beban sewa adalah :

No. Akun : 510
Nama Akun : Beban Sewa
tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
 1 Januari
 J. Umum

 Rp.5000

 Rp.5000















Kemudian di buat jurnal penyesuaian pada akhir periode yaitu tanggal 31 januari. yang menjadi beban pada bulan januari adalah Rp.1000 karena untuk satu bulan saja.

Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
31 jan
Sewa dibayar di muka

Rp.4000


   Beban Sewa


Rp.4000





Maka saldo akun beban sewa dan akun sewa di bayar dimukanya adalah :

No. Akun :160
Nama Akun : Sewa di bayar dimuka
tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
 31 Januari
 J. Penyesuaian

 Rp.4000

 Rp.4000
















No. Akun : 510
Nama Akun : Beban Sewa
tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
 1 Januari
 J. Umum

 Rp.5000

 Rp.5000

31 Januari
J. Penyesuaian


Rp.4000
 Rp.1000








Dan pada akhir periode harus juga di lakukan jurnal penutup, maka jurnal penutupnya :

Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
31 jan
Ikhtisar Laba Rugi

Rp.1000


   Beban Sewa


Rp.1000





Maka Saldo akun beban pasti akan Rp. 0. Seperti ini buku besar setelah penutupannya :

No. Akun : 510
Nama Akun : Beban Sewa
tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
 1 Januari
 J. Umum

 Rp.5000

 Rp.5000

31 Januari
J. Penyesuaian


Rp.4000
 Rp.1000

31 Januari
J. Penutup


Rp.1000
 Rp.0

Karena pada awal periode akun di catat sebagai beban sewa, maka akun beban sewa pun harus muncul lagi pada awal periode berikutnya dengan cara melakukan jurnal pembalik. Nih begini jurnal pembaliknya :

Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
1 feb
Beban Sewa

Rp.4000


   Sewa dibayar di muka


Rp.4000





Nah maka dengan jurnal pembalik ini akun sewa di bayar di muka akan hilang dan kemudian muncul lagi akun beban sewa pada awal periode. Maka saldo akun beban sewa dan sewa dibayar dimukanya adalah :

No. Akun :160
Nama Akun : Sewa di bayar dimuka
tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
 31 Januari
 J. Penyesuaian

 Rp.4000

 Rp.4000

1 Februari
J. Pembalik


Rp.4000
Rp.0









No. AKun : 510
Nama Akun : Beban Sewa
tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
 1 Januari
 J. Umum

 Rp.5000

 Rp.5000

 31 Januari
 J. Penyesuaian


 Rp.4000
 Rp.1000

 31 Januari
 J. Penutup


Rp.1000
 Rp.0

 1 Februai
 J. Pembalik

 Rp.4000

 Rp.4000

















2. Pendapatan diterima dimuka apabila pada awal penacatatan di catat sebagai akun nominal yaitu pendapatan sewa maka harus dibuat jurnal pembalik pada awal periode berikutnya.
Contoh :
Prusahaan menirma uang sewa rental mobil untuk v bulan sebesar Rp.10.000. Pada awal pencatatan dicatat sebagai akun nominal, maka tentukan jurnal pembalik pada awal periode berikutnya !!
Jawab :
Pertama kita buat dulu jurnal pada awal periodenya :
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
1 jan
Kas

Rp.10.000


   Pendapatan Sewa


Rp.10.000





Maka saldo pendapatan sewa pada buku besar adalah :

No. Akun : 410
Nama Akun : Pendapatan Sewa
tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
 1 Januari
 J. Umum


Rp.10.000

Rp.10.000














Nah pada akhir periode pasti lah dilakukan jurnal penyesuaian dan yang menjadi pendapatan pada satu bulan pertama adalah Rp.2000 , maka jurnal penyesuaiannya adalah :

Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
31 jan
Pendapatan Sewa

Rp.8000


   Sewa diterima di muka


Rp.8000





Maka saldo buku besar akn sewa diterima dimuka dan pendapatan sewanya adalah :

No. Akun : 220
Nama Akun : Sewa diterima di muka
tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
 31 Januari
 J. Penyesuaian


Rp.8000

Rp.8000















No. Akun : 410
Nama Akun : Pendapatan Sewa
tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
 1 Januari
 J. Umum


Rp.10000

Rp.10.000
31 Januari
J. Penyesuaian

Rp.8000


Rp.2000







Nah pada akhir periode juga harus dilaukan penutupan akun nominal yaitu membuat jurnal penutup. Maka jurnal penutupnnya adalah sebagai berikut :

Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
31 jan
Pendapatan Sewa

Rp.2000


   Ikhtisar Laba Rugi


Rp.2000





Maka saldo pendapatan sewanya akan Rp.0 karena akunnya telah ditutup. Maka Saldo akun pada buku besarnya adalah :

No. Akun : 410
Nama Akun : Pendapatan Sewa
tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
 1 Januari
 J. Umum


Rp.10000

Rp.10.000
31 Januari
J. Penyesuaian

Rp.8000


Rp.2000
31 Januari
J. Penutup

Rp.2000


Rp.0
Nah dan terakhir di buatlah jurnal pembalik pada awal periode berikutnnya adalah :

Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
1 feb
Sewa di terima di muka

Rp.8000


   Pendapatan Sewa


Rp.8000





Maka saldo akun pendapatan sewa dan akun sewa diterima dimuka pada awal periode berikutnnya adalah :

No. Akun :220
Nama Akun : Sewa di terima dimuka
tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
 31 Januari
 J. Penyesuaian


Rp.8000

Rp.8000
1 Februari
J. Pembalik

Rp.8000


Rp.0








No. AKun : 410
Nama Akun : Pendapatan Sewa
tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
 1 Januari
 J. Umum


Rp.10.000

Rp.10.000
 31 Januari
 J. Penyesuaian

Rp.8000


Rp.2000
 31 Januari
 J. Penutup

Rp.2000


Rp.0
 1 Februai
 J. Pembalik


Rp.8000

Rp.8000















Nah seperti ini lah pembuatan jurnal penutup temen-taman. Jadi kesimpulannya begini teman-taman jurnal pembalik itu di buat untuk menjaga konsistensi pencatatan, sehingga apa bila akun sewa di bayar dimuka apabila dicatat sebagai sewa dibayar dimuka pada awal pencatatan, maka tidak harus dibuat jurnal pembalik tapi apabila sebliknya haruslah dilakukan pembuatan jurnal pembalik sehingga pencatatan bisa konsiste, sperti prinsip akuntasi yang harus slalu konsisten.
Nah segini dulu ya matirinya temen-temen, mohon maaf kalo ada salah salah kata.
Untuk menambah pemahaman saya sarankan juga baca langsung di link :
Akhir kata wassalamualailkum wr. wb.