Showing posts sorted by date for query tetangga. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query tetangga. Sort by relevance Show all posts

Infrastruktur Di Periode Sby Dan Jokowi.

Dua tahun sesudah SBY kembali terpilih sebagai presiden periode ke dua, tepatnya pada 20 Mei 2011, dibuat Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (disingkat KP3EI). KP3EI yakni sebuah forum yang melaksanakan koordinasi untuk pelaksanaan MP3EI ( Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Lembaga ini dibuat berdasarkan Pasal 4 dari Perpres RI Nomor 32 Tahun 2011 yang diketuai pribadi oleh Presiden Republik Indonesia. Tim ini bekerja untuk mempersiapkan regulasi, konektifitas, Sumber daya insan dibidang IPTEK. Dari MP3EI ini lahirlah aktivitas kuridor ekonomi yang terdiri dari kuridor ekonomi Sumatera, Kalimantan, jawa, Sulawesi, Bali dan NTB, Papua dan keluluan Maluku. Tepat tiga tahun atau menjelang tamat masa jabatan SBY,  selepas Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dijalankan, SBY meresmikan Jumlah proyek sebanyak 66 unit. Koridor Jawa mempunyai aksesori proyek terbanyak, mencapai 19 pembangunan infrastruktur baru. Sedangkan koridor Maluku-Papua paling sedikit, hanya 7 proyek. Ini hanya peresmian , tetapi belum dibangun namun sudah direncanakan dengan baik.

Adapun proyek dimaksud adalah 

Koridor Sumatera
1. Pembangunan Jalur Ganda KA Double Track Medan-Bandara Internasional Kuala Namu (Rp 878 miliar).
2. Pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (Rp 5,25 triliun).
3. Pembangunan PLTP Sarulla 1 330MW (Rp 17,56 triliun).
4. Pembangunan Pabrik Oleochemical senilai Rp 2,04 triliun.
5. Pengembangan Pelabuhan Container Batu Ampar Batam.
6. Revitalisasi pabrik pupuk PUSRI 2B senilai Rp6,24 triliun.
7. Pembangunan jaringan transmisi Jawa-Sumatera HVDC (Rp25,1 triliun).
8. Pembangunan PLTU Sumatera Selatan 8 2x620 MW (Rp 14,04 triliun).
9. Pembangunan PLTU Banjarsari 2x110 MW senilai Rp 2,88 triliun.
10. Pengembangan pariwisata tanjung lesung senilai Rp 73,8 triliun.
11. Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-api senilai Rp 12,3 triliun.

Koridor Jawa
1. Pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong tahap 1 Rp 4,1 triliun.
2. Pembangunan Jalur ganda KA lintas utara Jawa Cirebon- Surabaya senilai Rp 16,4 triliun.
3. Pengembangan Terminal Bandara Internasional Juanda senilai Rp1,05 triliun.
4. Pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta senilai Rp26,2 triliun.
5. Pembangunan Bandara Internasional Kertajati senilai Rp 8,2 triliun.
6. Pembangunan Jalan tol Cikampek-Palimanan senilai Rp1,25 triliun.
7. Pembangunan Jalur ganda KA dan elektrifikasi Serpong-Maja-Rangkasbitung senilai Rp1,5 triliun.
8. Pengembangan Pelabuhan tanjung emas, Semarang senilai Rp545 miliar.
9. pengembangan PLTU Adipala 660 MW senilai Rp6,9 triliun.
10. Pembangunan Jalan tol Surabaya-Mojokerto senilai Rp3,1 triliun.
11. Pembangunan Jalan tol Mojokerto-Kertosono senilai Rp3,4 triliun.
12. Pembangunan Jalan tol Gempol-Pandaan senilai Rp1,1 triliun.
13. Pengembangan pelabuhan Branta senilai Rp158 miliar.
14. Pembangunan pabrik kendaraan bermotor R-4 senilai Rp11,8 triliun.
15. Pembangunan Pabrik Semen Merah Putih senilai Rp6,8 triliun.
16. Pembangunan Smelter 1.200 MT senilai Rp1,29 triliun.
17. Pembangunan Smelter 300 ribu ton senilai Rp3,6 triliun.
18. Pembangunan Smelter 243.600 ton senilai Rp4,02 triliun.
19. Pembangunan Smelter 100.000 MT senilai Rp1,9 triliun.

Koridor Kalimantan
1. Pengembangan Terminal Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan senilai Rp2,1 triliun.
2. Pengembangan tiga bandara di wilayah perbatasan senilai Rp390 miliar.
3. Pembangunan PLTG Kaltim Peaking 2x60 MW senilai Rp960 miliar.
4. Proyek PT Total Indonesia, Anjungan SISI-NUBI 2B di lepas pantai senilai Rp8,1 triliun.
5. Proyek Pengembangan Lapangan akomodasi lepas pantai dan gelar pipa lapangan ruby senilai Rp5,5 triliun.
6. Pembangunan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) senilai Rp34 miliar.
7. Pembangunan Institut Teknolohi Kalimantan (ITK) senilai Rp99 miliar.
8. Pembangunan PLTU Embalut, Unit 3 (50 MW) senilai Rp759 miliar.
9. Pembangunan PLTGU Senipah 2x41 MW senilai Rp2,1 triliun.
10. Pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina senilai Rp25,3 triliun.
11. Pembangunan Chemical Grade Alumina Refinery (CGA) senilai Rp5,3 triliun.

Koridor Sulawesi
1. Pengembangan PLTA Poso II 3x65 MW senilai Rp 3,8 triliun.
2. Pengembangan akomodasi pelabuhan pantoloan senilai Rp 2,7 triliun.
3. Pengembangan Bandaran Mutiara Sis-Al Jufrie Palu senilai Rp 836 miliar.
4. Pengembangan Jalur Kereta Api Lintas Makasar-Parepare senilai Rp 6,4 triliun.
5. Kawasan Ekonomi Khusus Palu senilai Rp1,7 triliun.
6. Kawasan Ekonomi Khusus Bitung senilai Rp2,3 triliun.
7. Pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung senilai Rp4,3 triliun.
8. Pembangunan PLTU Takalar/Punagaya 2x100 MW senilai Rp2,8 triliun.
9. Pembangunan Kilang LNG Donggi-Senoro senilai Rp28 triliun.
10. Pembangunan PLTA Karama 450 MW senilai Rp9 triliun.

Koridor Bali-Nusa Tenggara
1. Pengembangan 3 Pelabuhan di Nusa Tenggara Barat senilai Rp 231 miliar.
2. Pembangunan Kawasan Pariwisata Teluk Mekaki senilai Rp 3 triliun.
3. Pembangunan Kawasan Pariwisata Tanjung Ringgit senilai Rp 5 triliun.
4. Pembangunan BIP (Bali Internasional Park) senilai Rp 4 triliun.
5. Pengembangan Resort pariwisata bukit doa senilai Rp 100 miliar.
6. Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika senilai Rp 30 triliun.
7. Pembangunan bendungan titab senilai Rp428 miliar.
8. Pembangunan Dam Raknamo senilai Rp1 triliun.

Koridor Maluku-Papua
1. Pengembangan Bandara di Tual, Maluku senilai Rp 123 miliar.
2. Pembangunan Pelabuhan khusus tanjung buli senilai Rp 226 miliar.
3. Pembangunan tempat Industri Maritim Indonesia senilai Rp 1,3 triliun
4. Pengembangan Bandara Sentani, Papua senilai Rp 1,1 triliun.
5. Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Morotai senilai Rp 6,8 triliun.
6. Pembangunan Jaringan Backbone serat optik senilai Rp 2,5 triliun.
7. Pembangunan Jalan trans papua (jalan P4B) senilai Rp 11,3 triliun

Mengapa hingga MP3EI diadakan? Tanya saya kepada teman di Bappenas. Karena semenjak SBY berkuasa 2004 hingga 2009 mudah pembangunan infrastruktur ekonomi sangat minim sekali bila dibandingkan dengan luasnya wilayah indonesia. Maklum sebagian besar sumber pembiayaan proyek berasal dari APBN. Sehingga sangat lambat proses eksekusinya. Contoh bila ada aktivitas pembangunan satu project, harus melalui proses yang tidak sederhana.  Pertama menurutnya,  rencana disusun oleh instansi , Ketika planning ini disusun muatan biaya didalam planning itu akan nampak sebagai berikut : biaya anggota team ( panitia pembangun) termasuk honor, biaya rapat, biaya study, biaya asistensi. BIaya ini umumnya gampang diperbesar. Tapi yang penting pos anggaran ini harus tersedia terlebih dahulu. Setelah itu, tahap kedua, yakni menghitung kebutuhan anggaran project. Pada anggaran project ini pos segala biaya yang tidak bekerjasama pribadi dengan project diperhitungkan.Maklum untuk bisa teralokasinya anggaran project harus ada pinjaman dari DPR/D dan instansi pengawas serta otoritas anggaran. Para mereka ini harus kebagian jatah. Memang secara resmi tidak ada pos anggaran untuk mereka namun termuat didalam anggaran project lewat mark up. Dari itulah nilai anggaran yang akan tercantum dalam planning belanja modal.

Dari proses ini,  realisasi belanja modal hanya mencapai 70 % setahun. Artinya anggaran untuk pengeluaran yang bekerjasama dengan team pelaksana ( panitia)  umumnya habis terpakai dan sisanya yang  berkaitan dengan realisasi kerja yang akan dirasakan pribadi oleh rakyat umumnya tertunda alias melambat. Mengapa terlambat ? ya para pelaksana project takut ambil resiko hukum. Seperti dilema pembebasan lahan yang selalu dijadikan alasan atau alasan lemahnya koordinasi dengan instansi terkait atau masih diharapkan payung aturan untuk kelancaran project itu.  Yang jadi dilema ketika itu yakni misal pada APBN-P 2012, dari Rp1.435,4 T total APBN  namun porsi anggaran belanja modal yakni sebesar Rp 168,7 triliun, atau tidak lebih 12 %. Selebihnya habis untuk belanja rutin yang berkaitan dengan Belanja Pegawai, Barang, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial dan Belanja lain-lain yang tidak ada kaitannya dengan penambahan asset atau jasa yang bisa delivery pemerintah kepada rakyat. Artinya sangat banyak pos anggaran disemua lini yang bisa dipangkas untuk dialihkan keproject nyata. 

Makanya hampir mustahil SBY bisa merealisasikan planning mulianya mempercepat pembangunan nasional melalui aktivitas MP3EI itu. Perhatikan anggaran pembangunan infrastruktur masa SBY sangat rendah sekali. World Bank dalam laporannya pada 2014 pernah menyoroti rendahnya investasi infrastruktur yang mengakibatkan Indonesia tertinggal. Sebelum krisis moneter 1997-1998, investasi di infrastruktur pernah mencapai 7 persen dari PDB. Namun, beberapa tahun terakhir hanya berada di bawah lima persen. Padahal negara tetangga ibarat Thailand dan Vietnam mempunyai rasio di atas 7 persen, apalagi China yang investasi infrastrukturnya di atas 10 persen dari PDB. World Bank juga menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2001 - 2011 bisa lebih tinggi bila saja alokasi infrastruktur pada PDB lebih tinggi.

Nah di masa Jokowi, semua planning yang sudah dibuat oleh SBY tidak diubah. Jokowi tidak menciptakan planning gres melainkan memperbaiki planning yang sudah dibuat SBY khususnya MP3EI. Yang diperbaiki bukan designnya tetapi orientasinya yang lebih kedaerah luar Jawa. Namun kembali lagi , dilema Jokowi juga percis yang diwariskan oleh SBY, yaitu ruang fiskal semakin kecil untuk perluasan pemerintah. Tak lebih 10 % APBN tersisa untuk pembangunan infrastruktur.  Kalau Jokowi tetap mengikuti APBN SBY maka Jokwi akan terjebak dengan APBN yang tersandera utang dan belanja rutin yang semakin membesar. Makanya APBN 2014 di revisi.  Ya, andaikan bisa dihemat sebesar 30% saja dari total APBN maka ada lebih dari Rp, 400 trilun yang bisa dipakai untuk belanja modal. Mengapa selama Era SBY tidak terpikirkan untuk dihemat ? Hal ini disebabkan kebebasan mengajukan anggaran pada setiap instansi. Sementara Kementrian Keuangan tidak mempunyai kemampuan lebih menilai tawaran project itu. Apalagi kadang sebelum project diajukan, lobi dengan dewan perwakilan rakyat sudah dilaksanakan untuk menekan Otoritas anggaran. 

Apakah bisa anggaran itu dihemat ? Bisa ! Bagaimana ? Ya, tergantung Pemimpinnya. Birokrat hanya mengikut apa kata pemimpinnya. Ambil contoh, anggaran Pelantikan Gubernur DKI awalnya dianggarkan sebesar Rp. 1,2 miliar bisa turun menjadi Rp. 500 juta. Bahkan di Solo menghapus anggaran peresmian walikota. Juga dulu , lanjutnya, ketika awal reformasi di zaman Habibie, Gus Dur, Megawati , APBN kita tidak sebesar ketika masa SBY. Jumlah birokrat dimasa itu dengan kini perbandingannya tidak begitu besar. Namun anggaran yang kecil itu tidak menciptakan pemerintah Gus Dur, Megawati, Habibie tidak bisa kerja. Birokrasi tetap jalan.

Di masa Jokowi, secara system penghematan dilakukan dengan mengurangi pos anggaran software yang berkaitan dengan anggaran pelayanan dan kebijakan. BIaya rapat, biaya study , biaya dinas, Perjalanan dinas dan Artikel Babo dikurangi atau bila perlu pembangunan kantor gres atau mempercantik gedung gres tidak dijadikan prioritas. Dana tersebut alihkan kepada anggaran hardware ( infrastruktur ) semoga  setiap tahun Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pemerintah terus bertambah yang bisa dirasakan oleh rakyat. Artinya harus ada mindset gres dari para birokrat untuk fokus pada peningkatan PMTB. Mereka harus professional dan amanah dalam menyusun dan melaksanakan evaluasi atas project yang diusulkan. Disamping itu Kementrian Keuangan harus pula punya kemampuan diatas rata rata untuk memastikan anggaran yang diajukan oleh instansi memang layak dimasukan dalam anggaran dan dibahas oleh dewan perwakilan rakyat yang anggotanya amanah. Instansi semacam kantor pelayanan umum yang berbentuk loket  ibarat kantor pajak, bea cukai, pelayanan perbendaharaan negara (KPPN), perizinan industri, investasi, perdagangan, kependudukan dan lain lain lebih baik berkonsentrasi pada perbaikan pelayanan melalui system IT yang cepat dan hemat. E government juga bisa diterapkan semoga mengurangi pemborosan anggaran project pembangunan dengan biaya besar yang outputnya ‘hanya’ kertas yang kegunaannya sangat minimal.

APBN di masa Jokowi terus meningkat dari tahun ke tahun. Artinya walau penghematan dilakukan, Anggaran tidak berkurang. Yang terjadi hanya pengalihan dana penghematan itu untuk terbangunnya infrastruktur ekonomi dan social. Agar roda perekonomian nasional sanggup  bergerak efektif dan efisien untuk meng eskalasi pertumbuhan ekonomi menuju kemakmuran. Pada gilirannya akan meningkatkan pemasukan pajak untuk memperkuat fungsi social APBN demi tagaknya keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk birokrat.  Makara apa yang membedakan Pemerintahan SBY dengan Jokowi? ya dalam hal focus pembangunan. Jokowi focus kepada infrastruktur sementara SBY focus kepada konsumsi domestik. Kalau ada pihak bilang bahwa masa SBY lebih banyak pembangunan infrastruktur ekonomi itu terperinci hoax. Tetapi kalau SBY yang merencanakan semua yang kini dibangun oleh Jokowi , itu valid dan benar.  Jokowi sebagai eksekutor dan SBY sebagai planner. 


Sumber https://culas.blogspot.com/

Paranoid



Perhatikan informasi di sosmed dan di media digital : Ada 10 juta orang china masuk ke Indonesia. Ada 15 juta PKi di Indonesia. China sengaja kirim narkoba ke Indonesia untuk menghancurkan Indonesia dan pejabat polisi yang menghentikan masuknya narkoba malah di berhentikan. Seramkan. Nah informasi itu kemudian diulas dalam postingan dengan narasi konspiratif yang menyebutkan ada kekuatan-kekuatan tertentu dibalik perkara tersebut untuk tujuan-tujuan tertentu, dan lagi-lagi berkembang secara masif di media sosial. Narasi konspiratif yang diberikan kepada publik hanya menciptakan ketakutan dan kebencian semakin menyebar. Paranoia semakin menggelembung dan Don Quixote masa modern pun bermunculan. Ya paranoid. Apa itu ? Kepribadian paranoid ditandai dengan rasa tidak percaya dan curiga yang berlebihan serta tidak menghargai (lack of respect) orang lain. Individu dengan gangguan kepribadian paranoid juga terobsesi dengan perasaan ingin balas dendam yang termanifestasi dalam tindakan genosida. Awal kemunculan gangguan kepribadian paranoid ini diawali dengan pergolakan kepercayaan dan perasaan diri “sedang diserang” yang dialami oleh seseorang. 

Orang dengan gangguan kepribadian paranoid selalu merasa tidak percaya, curiga, dan dengki kepada orang lain tanpa sadar dan dasar yang jelas. Sikap inilah yang menciptakan relasi interpersonal mereka terganggu alasannya yakni ada keyakinan dalam diri mereka bahwa orang lain sanggup mencelakai dirinya. Siapa sangka kepribadian paranoid ini ternyata juga dimiliki oleh beberapa tokoh ternama dunia menyerupai Joseph Stalin, Saddam Husein, dan Richard M. Nixon.  Nah, berikut ini merupakan ciri-ciri orang dengan gangguan kepribadian paranoid4: Kepekaan yang berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan, Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam, menyerupai menolak memaafkan sesuatu persoalan kecil, Kecurigaan dan kecenderungan yang mendalam untuk mengartikan tindakan orang lain yang netral maupun dekat sebagai suatu perilaku permusuhan dan penghinaan, Kecurigaan yang berulang dan tanpa dasar (justifikasi), Kecenderungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan, Kecenderungan untuk membaca adanya maksud merendahkan atau mengancam yang tersembunyi di balik ucapan elok orang lain, Merasa ragu-ragu dengan loyalitas sobat maupun orang di sekitar

Masyarakat kita, meskipun semakin banyak berpendidikan tinggi, sesungguhnya orang-orang yang berpikir sederhana dan malas berpikir keras. Dalam keseharian mereka anggota masyarakat yang terlibat dalam interaksi sosial, ekonomi dan budaya. Semua sepakat saja. Anehnya, mereka yakni orang-orang yang sama yang bergelar sarjana, magister bahkan banyak dari mereka yang bergelar doktor, dengan sadar mempercayai hoaks; menyebar ujaran kebencian dan mensyiarkan fitnah di mimbar-mimbar ceramah, media umum bahkan di program pesta-pesta keluarga.  Pendidikan tinggi tidak mengakibatkan mereka punya kemampuan untuk analitis dan kritis. Salah satu teladan yang gampang ditemukan yakni penolakan terhadap media-media mainstream dan menjamurnya situs informasi abal-abal, postingan para orang galau, yang anehnya dibaca di percaya dan di komen dengan paranoia. Dengan berani saya sebut, saat berhadapan dengan realitas di luar lingkup pendidikan dan profesinya, para sarjana, master bahkan para doktor lemah dalam memahami realitas sosial-politik dan tidak bisa mem-proses informasi dengan baik dan gampang diperdaya oleh siapapun, bahkan sama orang tidak dikenal yang masuk japri eksklusif di tanggapi dengan serius dan percaya.
Paranoia di manapun dan pada siapa pun, sama bentuknya menyerupai sebuah pengharapan. Orang yang berharap menginginkan sesuatu hadir, meskipun beliau tidak tahu niscaya kapan akan menjadi nyata, tetapi impian selalu memperlihatkan waktu untuk menunggu dan menunggu. Akhirnya kita membangun semacam ritual untuk menciptakan kekawatiran itu selalu ada. Penyebaran paranoia tersebut semakin cepat dan efektif dengan adanya media sosial. Sehingga kalau muncul kesimpulan bahwa yang dijangkiti oleh sindrom post-truth itu bukan saja pengguna media umum di dunia maya, tetapi jauh masuk ke dalam kantor-kantor partai, forum negara, LSM, yang menciptakan fakta objektif tidak relevan lagi, dan lebih mendahulukan persepsi pribadi, dorongan emosional dan bahkan kebencian belaka.

Jadi sebetulnya sifat paranoid yang muncul di media umum belakangan ini bukanlah tiba mendadak tetapi sudah tertanam ratusan tahun dalam budaya kita sebagaimana kebiasaan bergunjing dan ngerumpi di warung kopi dan di antar tetangga. Masyarakat kita suka membahas orang lain alasannya yakni takut dengan dirinya sendiri yang menyedihkan dan selalu mencari alasan untuk menilai rendah orang lain. Aib bukannya di tutupi tetapi menjadi informasi infotaiment yang tinggi ratingnya di TV. Dari itu semua makanya jangan terkejut semakin menyedihkan hidup orang semakin gampang larut dalam narasi kebencian atas dasar paranoid dan mereka mencimptakan komunitas di sosmed. Kadang kalau membaca postingan dan koment nya , memang hidup mereka engga bahagia. Kasihan, memang.

Sumber https://bukuerizelibandaro.blogspot.com/

Sekitar Issue Utang?


Kembali saya mengulas wacana Utang. Entah berapa kali. Tetapi ok lah saya akan ulas kembali alasannya yaitu soal utang ini jadi issue yang seksi menjelang Pemilu. Sebelum kita bahas soal utang. Ada baiknya kita tahu dulu apa saja jenis utang itu. Dengan mengetahui jenis utang itu kita sanggup membahas resiko atas masing masing utang itu. Pertama, Utang luar negeri yang terdiri dari utang Pemerintah dan utang swasta. Utang pemeintah apa saja ? terdiri dari utang bilateral/multilateral, kemudahan kredit ekspor (FKE), utang komersial, dan leasing, termasuk pula Surat Berharga Negara (SBN) (yang diterbitkan di luar maupun di dalam negeri) yang dimiliki oleh asing. SBN terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). SBSN terdiri dari SBSN jangka panjang ( Fixed Rate/IFR) dan Global Sukuk.

Disamping utang pemerintah , ada juga utang BI dalam rangka mendukung neraca pembayaran dan cadangan devisa. Termasuk dalam utang luar negeri Bank Indonesia yaitu kewajiban dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang dimiliki oleh abnormal serta simpanan (deposits) bukan penduduk di Bank Indonesia. Ada juga utang luar negeri swasta. Termasuk dalam komponen utang luar negeri swasta yaitu kewajiban berupa surat utang yang diterbitkan di dalam negeri dan dimiliki oleh orang asing. Sektor swasta mencakup bank dan bukan bank ibarat Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dan perusahaan bukan forum keuangan, serta private.

Data februari 2018, Urang luar negeri dalam bentuk penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) valas Rp 897,78 triliun. Pinjaman luar negeri Rp 771,76 triliun. Makara total utang luar negeri pemerintah sebesar Rp. 1669.54 Triliun.

Utang luar negeri swasta Januari 2018 tercatat US$ 174,2 atau Rp 2.352 T.
Jadi total utang luar negeri Indonesia ( pemerintah dan Swasta ) mencapai Rp. 4.202 T.

Berapa total utang indonesia ? Utang luar negeri Rp. 4.202 T + utang dalam negeri Rp. 2365,25 T yang terdiri SBN Rp 2.359,47 triliun dan pemberian Rp. 5,78 triliun, maka totalnya = Rp. 6567 T. Atau mendekati Rp. 7000 T. Besarkan ? jangan buru menilai itu terlalu besar.

Setiap penambahan utang 1%, itu artinya peningkatan PDB sebesar 4,17 %. Makara masih lebih tinggi nilai tambahnya daripada utang itu sendiri. Dan lagi utang luar negeri pemerintah itu tidak semua di pakai oleh pemerintah. Ada juga digunakan oleh BI untuk stabilitas moneter. Hasilnya kekuatan devisa kita simpulan Januari 2018 tercatat USD131,98 atau setara Rp. 1.782 Triliun. Utang luar negeri Swasta sebesar 2.352 T tidak dijamin oleh Pemerintah. Ini utang B2B. Semua utang berkaitan dengan jaminan business. Kalau swasta tidak bisa membayar maka sudah diatur dalam loan agreement atau underwriting surat utang. Makara bukan hal yang menjadi kewajiban negara membail out jikalau swasta gagal bayar. Nah jikalau hitungan ndeso bila total utang Rp 6.567 Triliun, di kurangi dengan kekuatan cadangan devisa dan hutang swasta, maka real utang hanya Rp. 2.433 Triliun. 

Sekarang mari kita buat analisa lebih canggih. Utang luar negeri indonesia ( pemerintah dan swasta ) rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 34,82,. Rasio itu masih di level aman.Bandingkan negara-negara tetangga ibarat Filipina, Thailand, Malaysia, Vietnam, yang di atas 40% terhadap PDB. Dan lagi jikalau lihat data, utang jangka pendek hanya 13 %, selebihnya jangka panjang. Makara sangat aman. Bagaimana dengan rasio utang pemerintah saja ? hanya 29 % terhadap PDB. Masih jauh dari ambang batas yang ditetapkan UU, yaitu 60%. Langkah yang akan diambil pemerintah untuk merealisasikan dan menjaga batas kondusif ialah dengan cara menjaga defisit keseimbangan primer mulai 2018 di bawah Rp100 triliun. Tak hanya itu, pemerintah akan berupaya menekan defisit dan rasio utang serta keseimbangan primer menuju positif melalui peningkatan tax ratio dan efisiensi belanja non prioritas.

Di kurun Jokowi , setiap penambahan utang berdampak berganda meningkatkan pertumbuhan PMTB (pemupukan Modal Tetap Bruto ), yang tahun ini diperkirakan akan naik sebesar 6,3% atau sekitar Rp. 630 triliun. Makara jikalau cicilan utang dan bunga sebesar sekitar Rp. 400 triliun bukan masalah. Ya selagi management fiskal selalu prudential maka kita akan baik baik saja, dan utang akan terus bertambah seiring meningkatnya kapasitas nasional untuk mengeskalasi pertumbuhan supaya tahun 2030 kita jadi negara nomor 4 terbesar didunia.

Utang BUMN.

Saya ditanya sama nitizen mengapa utang bumn terus membesar? Ini sangat mengkawatirkan akan terjadi gagal bayar ibarat Yunani atau ibarat Sri Lanka sehingga terpaksa diambil oleh kreditur. Saya hanya tersenyum. Kasusnya berbeda dengan Sri Lanka dan Yunani. Utang BUMN bukan utang untuk modal kerja tetapi untuk investasi. Ingat bahwa hutang investasi yang dilakukan BUMN itu dasarnya yaitu proyek yang di legitimasi negara dan kelayakannya sudah teruji. Makara utang itu bab dari bisnis perusahaan yang pada kesudahannya akan meningkatkan kapasitas Perusahaan. Soal hingga terjadi DER tinggi itu alasannya yaitu perluasan yang tinggi pula. Pada kesudahannya akan menawarkan keuntungan bagi BUMN.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total aset BUMN pada 2016 mencapai Rp 6.468,9 triliun tumbuh 10,7 persen dari tahun sebelumnya senilai Rp 5.841,9 triliun. Adapun jumlah BUMN hingga simpulan 2016 mencapai 118 perusahaan terdiri atas 14 Perusahaan Umum (Perum), 20 Perusahaan Persero Tbk, dan 84 Perusahaan Persero non Tbk. Bagaimana dengan utang BUMN? Data Bank Indonesia menyebutkan per kuartal I/2017 total utang BUMN sudah mencapai Rp4.091,71 triliun. Nilai tersebut terdiri dari financial public corporation debt senilai Rp3.496,12 triliun dan non-financial public corporation debt senilai Rp595,6 triliun. Makara rasio utang terhadap aset mencapai 60%. Ini memang lampu kuning.

Apakah itu menjadi resiko bagi pemerintah ? Berdasarkan pelaksanaan riil, dari sekitar 245 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dipercepat oleh pemerintah di bawah komando Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), masih sangat sedikit yang dijamin pemerintah.Sejauh ini, tercatat dua BUMN yang menerima kemudahan penjaminan pemberian tersebut yakni PT PLN (Persero) terkait proyek listrik 35.000 MW dan PT Hutama Karya (Persero) terkait proyek pembangunan jalan tol Trans Sumatra. Dan lagi rasio penjaminan itu hanya 6% dari PDB atau masih dibawah pagu UU sebesar 10%.

Pertanyaan nya yaitu mengapa hingga utang membengkak ? Ya alasannya yaitu pemerintah membuka peluang bisnis bagi bumn untuk bekerja. Ingat bahwa Pemerintah memperkirakan total investasi infrastruktur yang diharapkan semenjak tahun 2014-2019 sebesar 450 miliar dollar AS atau lebih Rp 6000T. pemerintah tidak bisa menanti swasta melakukannya. Karana kemampuan swasta terbatas. Bagaimanapun disituasi ekonomi global sedang lesu pemerintah harus leading membangun infrastruktur khususnya tempat yang tingkat komersialnya masih rendah.

Lantas bagaiman solusinya? Agar tugas BUMN terus lebih besar sebagai Agent pemerintah maka daripada pemerintah menaikan rasio penjaminan hutang BUMN, lebih baik pemerintah meningkatkan PMN ( penyertaan modal negara ). Sehingga stuktur neraca BUMN kembali sehat dan ini memungkinkan BUMN bisa me-leverage Aset nya untuk meningkatkan kapasitas berhutang sehingga kegiatan kerja pemerintah menuntaskan sasaran pembangunan Infrastuktur sanggup tercapai. Makara bukan hutang distop, justru kinerja keuangan harus diperbaiki supaya kemampuan berhutang bisa lebih besar. Kalau bumn dihentikan berhutang ya sama saja melarang pemerintah kerja, yang justru modal akan habis untuk biaya operasional.

BUMN itu institusi bisnis. Selagi bisnis jalan , peluang berhutang ada, apalagi yang dikawatirkan? Soal rasio utang, itu bukan masalah. pemerintah bisa divestasi supaya modal publik masuk ke BUMN sehingga neraca kembali sehat untuk menarik hutang gres lagi. Yang duduk kasus itu yaitu kerjaan engga ada, modal habis untuk biaya operasional dan gaji. Nah itu gres bego namanya. Selagi peluang bisnis selalu ada, maka utang yaitu solusi menciptakan keinginan menjadi kenyataan.



Sumber https://bukuerizelibandaro.blogspot.com/

Passion Cinta



Ada dongeng di China. Seorang yang sudah di vonis mati alasannya yakni terserang kanker stadium 4. Dia tiba ke tabib dengan keadaan putus asa. Setelah dongeng soal penyakitnya, sang tabib berkata “ Panyakit akan segera sembuh dalam 30 hari. Tetapi ada syaratnya ? 
“ Apa syaratnya ?
“ Kamu harus memaafkan semua orang yang pernah zolim kepada kamu. Apakah kau bersedia ?
“ Walau sulit , tetapi akan saya lakukan demi kesembuhan saya.”
“ Kedua, kau harus minum air dalam botol ini selama 30 hari. Minum sesendok saja. “ 
“ Baik.”
“ Lakukan itu. Nanti sehabis 30 hari tiba kemari. Kita buktikan omongan saya.”

Setelah itu, ia mulai berbuat baik kepada siapa saja termasuk kepada orang yang menzoliminya. Dia datangi orang yang menipunya dengan membawa sup ayam hangat. Kepada istri yang banya mulut , ia perbanyak senyum cerah. Kepada tetangga yang selalu buat ia kesel , ia maafkan dengan memperlihatkan masakan yang lezat. Apa yang terjadi ? sikapnya itu menciptakan orang terheran heran. Dan ia mendapat simpatik yang sama atas sikapnya yang ramah itu. Diapun mencicipi hidup sangat senang dan lapang sehabis ia berdamai dengan kenyataan, terutama dapat memaafkan musuhnya.

Tanpa terasa 30 hari berlalu, badannya terasa bugar. Diapun menyidik diri ke dokter. Hasilnya kanker stadium 4 dinyatakan negatif. Diapun bebas dari penyakit kanker. Dengan perasaan bahagia, ia mendatangi tabib itu. 
“ Dokter telah menyampaikan bahwa kanker saya sudah sembuh. Terimakasih.”
“ ya sama sama. “
“ boleh tanya ?
“ Silahkan ?
“ Apakah obat yang anda berikan itu ?
“ Itu bukan obat. Itu hanya air yang saya ambil dari gentong. “
“ Oh asing sekali dapat menyembuhkan penyakit saya “
“ Bukan air putih yang menyembuhkan dirimu tapi alasannya yakni pertama, kau percaya terhadap saya bahwa penyakit itu dapat disembuhkan. Itu energi besar menciptakan cahaya pikiran menyala. Kedua, kau mendapat komplemen energi positip ketika kau berbuat baik dan semakin besar energi itu ketika orang yang tadinya kau benci juga mencicipi senang ketika kau memaafkannya. Makara energi yang ada pada dirimu sendiri yang menyembuhkan. Saya hanya memperlihatkan motivasi semoga cahaya tadinya redub kembali menyala terang. Saat itulah kesembuhan datang”

Sebetulnya tubuh kita itu dalam dimensi llmu fisika menyerupai hologram yang terdiri dari rangkai mikrokosmos ( DNA , Sel ) yang bergerak saling tarik menarik jawaban adanya energi positip dan negatif. Sumber energi itu ada pada pikiran kita. Apabila pikiran kita lemah jawaban tidak seimbangnya positip dan negatif maka energi itu akan redup, maka sistem mikrokosmos jadi kacau dan lambat laun jadi error. Saat itulah raga kita jadi lemah. Biasanya penyakit tiba dan janjkematian tiba sebagai sebuah sunnatulah. Inti dari kehidupan bukanlah raga kita tapi pikiran kita. Pikiran itu dipengaruhi atas konsepsi kita terhadap bahan dan Tuhan mentunaikannya sesuai pikiran kita. Artinya bila konsepsi kita jelek maka Tuhan akan tunaikan itu jadi buruk. Begitupula sebaliknya.

Mengapa begitu ? alasannya yakni Tuhan itu Maha Adil. Perhatikan ketika Setan dinyatakan laknat Allah alasannya yakni tidak mau sujud kepada Adam, Allah sepakat atas ajakan setan untuk menyesatkan bani Adam. Kok lucu ? bukan lucu. itu sudah by design oleh Tuhan. Dalam diri insan ada pikiran ( nalar dan hati ) yang punya prinsip kebebasan berkehendak. Tentu bebas memilih pilihan. Salah satu sifat Tuhan itu yakni Maha berkehendak. Dan sifat itu diberikan kepada manusia. Mau baik atau jahat, itu fitrah manusia. Tetapi alasannya yakni sifat maha adil Tuhan itu, maka Tuhan pun memperlihatkan salah satu sifatnya kepada insan yaitu CINTA. Selagi dalam diri insan masih ada cinta maka walau ia punya sifat free will namun akan condong kepada kebaikan. Karena pinsip cinta itu yakni berkorban dan memberi.

Makanya jangan lihat insan dari agamanya, tapi perhatikan apakah ada cinta pada dirinya ? jikalau semua perbuatannya atas dasar pamrih maka ia sedang melakukan prinsip free will nya. Itu sangat tua berbuat jahat. Contoh pendeta atau Dai yang dibayar mahal atau kemaruk uang kotbah maka itu terperinci lebih besar niat buruknya.. Tapi jikalau perbuatannya dengan passion cinta yang tinggi maka itu dasarnya yakni Tuhan dan niscaya kebenaran, kebaikan dan keadilan yang ia lakukan. Energi positip dalam dirinya bercahaya dan akan terpancar pada orang sekitarnya dalam cahaya kesegaran dan kedamaian. Makanya Jokowi yang bukan siapa siapa dapat merebut hati orang banyak bahkan dunia, alasannya yakni ia punya passion cinta.

Jadi apa yang kita simpulkan dari uraian tersebut diatas ? Ketika ada orang baik penuh cinta dan tulus berkorban kepada sesama, pemaaf, penyabar, santun maka ketika itulah Tuhan membanggakan diriNYA kepada makhluk lain menyerupai Malaikat dan Setan. Ketika ada orang hidup tanpa cinta, praktis paranoid, demo, amarah, maka ketika itulah Tuhan berkata, ‘ mereka bukan insan yang saya maksudkan. Mereka tak ubahnya dengan hewan. Karena bego. Makhluk berjulukan insan yang Aku maksudkan yakni mereka yang memakai akalnya. Didalam nalar itulah Aku ada. ! didalam cinta itulah saya me-manifestasikan diriKu.


Makanya orang yang punya passion cinta itu sangat berpengaruh ..sangat kuat. Hidupnya lapang dan rezeki mudah, dan tubuhnya sehat lahir batin.

Sumber https://bukuerizelibandaro.blogspot.com/

Sri Mulyani: Indonesia Gres Bangkit Mrt Sudah Ribut


Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla dalam empat tahun belakangan gencar melaksanakan kerjasama pembangunan infrastruktur. Tujuannya yaitu untuk membangun dan menghubungkan aksesbilitas antar daerah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah sangat penting untuk dilakukan. Sebab, ketika ini daya saing infrastruktur di Indonesia masih kalah jauh dari negara-negara tetangga menyerupai Malaysia sampai Thailand.

Sebagai salah satu bukti tertinggalnya infratruktur di Indonesia yaitu ketika berkunjung ke luar negeri. Banyak masyarakat Indonesia yang menyebut jikalau infrastruktur Indonesia begitu tertinggal dibandingkan Malaysia sekalipun.

"Infrastruktur tidak akan berhenti yang sudah dilakukan 4 tahun itu untuk kejar ketertinggalan kita dibandingkan negara lain di ASEAN. Kita nomor 5 di ASEAN. Anda sering kalau ke Singapura, Thailand, Malaysia wah kita kalah," ungkapnya di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (8/1/2019)

Sebagai perbandingan, di Malaysia sudah dibangun Light Rail Transit (LRT), namun di Indonesia gres membangun LRT dan MRT dalam empat tahun belakangan. Bahkan jikalau dibandingkan Thailand, ketika ini negeri Gajah Putih itu akan membangun Central Stasiun terbesar bahkan lebih besar dibandingkan stasiun di New York.

"Di Bangkok itu ada Central Stasiun yang lebih besar dari New York," ucapnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun mengaku heran mengapa banyak masyarakat yang tidak mengetahui manfaat pembanguan infratruktur. Padahal ketika berkunjung ke negara lain selalu mengeluhkan hal tersebut.

"Kalau Indonesia gres menciptakan MRT tapi ribut terus ya lihat sajalah pembandingnya negara tetangga," katanya. [okezone.com]

Perjuangan Budpekerti : Jokowi.




Presiden Jusuf Kalla (JK)  dalam sambutan program Simposium Ekonomi di gedung MPR, Senayan, menyampaikan ada 2 kebijakan keliru yang dilakukan pemerintah sehingga menghabiskan anggaran Rp 6000 triliun. Kebijakan itu menjadi salah satu penyebab ketertinggalan Indonesia dari negara-negara tetangga. Satu kebijakan periode Soeharto dan satu lagi periode SBY.***

32 tahun Soeharto berkuasa, tidak ada riak yang berarti untuk menghentikannya dan barulah Soeharto jatuh saat mendasar ekonomi yang di simpan rapat bertahun tahun terbuka lebar oleh agresi George Sorros. Nyatanya berpuluh tahun kita menyimpan data busuk dan kebohongan. Tidak ada sebenarnya kekuatan ekonomi. Tidak ada. Soeharto tidak punya rencana hebat kecuali menggali lubang sedalam dalamnya lewat hutang tanpa recana real untuk merubah indonesia menjadi lebih baik. Jumlah hutang yang digalinya hanya 30% yang dipakai untuk membangun. Selebihnya habis dikorup oleh mereka yang menopangnya menjadi penguasa selama 32 tahun. Akibat kebijakan yang diambilnya sebelum jatuh yakni menanda tangani LOI dengan IMF sebagai blank Cheque yang  harus diselesaikan oleh rezim setelahnya. Beban problem yang di tinggalkan Soeharto jika di kurs kini dan ditambah dengan bungan obligasi rekap mencapai mencapai Rp, 3000 triliun.

Era Habibie, Gus Dur, Megawati yakni periode tersulit bagi kita untuk berdamai  dengan kenyataan. Indonesia dinyakan negara insolvent dan semua financial resource tertutup. Pemasukan lebih kecil daripada pengeluaran. Kehidupan politik tidak jelas. Enam tahun proses transisi dari legislasi Era Soeharto ke periode Reformasi seakan waktu terpanjang dalam sejarah. Selama itu tidak ada pembangunan real. Negara stuck. Namun jadinya indonesia sanggup keluar dari proses transisi itu dengan terpilihnya SBY sebagai Preseden secara demokrasi langsung. Harapan di pagut dan masa depan disongsong dengan ceria. 

Tapi apa yang terjadi ? selama 10 tahun SBY berkuasa, untuk mempertahankan kekuasaanya ia membakar  uang sebesar Rp. 3000 triliun untuk subsidi. Pada periode 2004-2014, subsidi energi rata-rata mempunyai porsi sebesar 21% dari APBN dan mengalami porsi terbesar pada tahun 2008 yang mencapai 28%. Di dalam subsidi energi, alokasi subsidi BBM yakni yang terbesar dengan mencaplok 80% dari seluruh subsidi energi. Dan membuat mega skandal dengan korupsi tak terbilang. Andaikan uang sebanyak itu ia gunakan untuk membangun jalan toll maka kita sudah punya jalan toll trans sumatera dan trans jawa, juga kereta cepat Jakarta Surabaya dan puluhan daerah industri beskala international, puluhan bendung dan irigasi untuk ketahanan pangan, bahkan setiap kota besar sudah punya MRT. SBY hanya bekerja membuat rencana dan membuang uang begitu saja untuk ongkos politik supaya kekuasaanya stabil selama dua periode.

Era Soeharto kita abai alasannya yakni salah menentukan pemimpin dan takdir kita berhasil mengubah tatanan politik yang diktator menjadi demokrasi tapi sehabis demokrasi kita justru melahirkan gerombolan maling yang menjarah lebih dahysat dari 32 tahun Soeharto berkuasa. Selama itu tidak ada gerakan agama yang hebat hendak menggulingkan Soeharto atau SBY. Tidak ada demo berjilid jilid hendak menjatuhkannya. Mengapa ? alasannya yakni baik partron agama maupun politik menerima berkah uang dan konsesi bisni dari politik lendir tebar uang oleh penguasa. 

Di periode Jokowi, seorang yang bukan elite politik di badan partai, bukan jenderal yang berkaliber nasional, bukan konglomerat yang kaya dari bisnis rente, bukan pula tokoh budayawan atau agama yang selebritis. Dia muncul kepanggung politik alasannya yakni kehendak Tuhan. Tak ada satupun kekuatan yang menghentikannya saat situkang kayu yang krempeng itu masuk ke istana. ini takdir indonesia dan Tuhan berbuat sesukanya. Ketika ia berkuasa, subsidi yang memanjakan rakyat di hentikan.  Anggaran di reformasi secara mendasar dari berorientasi konsumsi ke produksi. Efisiensi anggaran dilakukan dengan keras. 

Walau diawali dengan mendasar ekonomi yang retak alasannya yakni Current Account yang defisit,Jokowi tetap melaju dengan aktivitas besarnya. Menciptakan kemandirian , bukannya hanya lewat restruktur APBN dan Hutang tapi juga revolusi mental dengan menghapus semua bisnis rente yang melahirkan berandal disemua lini. Negeri para gangster diubahnya menjadi negeri para pekerja keras. Status quo didobraknya, menghentakan tatanan politik yang terbiasa hidup manja menipu rakyat. Dan apa hasilnya ? Hanya dua tahun berkuasa semua rating international berkaitan dengan index korupsi, pembangunan, ekonomi membaik. Indonesia termasuk negara peringkat tiga terbaik ekonominya diantara anggota G20.

Saya membayangkan setiap langkah Jokowi tidak lah gampang dan penuh resiko. Karena semua elite politik yang kini ada yakni potongan dari kekuasaan Orde gres yang pernah merampok indonesia meninggalkan beban kerugian sebesar Rp. 3000 triliun dan juga potongan dari kekuasaan periode SBY yang memperabukan uang negara sebesar Rp. 3000 triliun demi melanggengkan kekuasanya. Semua mereka ingin supaya situkang kayu ini dihentikan. Karena joko widodo bukan hanya menghancurkan kekuasaan sebagai ladang bisnis mendatang harta tapi juga menimbulkan rakyat cerdas berpolitik , dan mempermalukan elite politik dengan banyaknya elite politik terancam masuk bui alasannya yakni agresi KPK. Pesta usai.

Dulu Ahok dijadikan pintu gerbang menjatuhkan Jokowi dengan alasan menistakan agama. Dan dari keadaan ini Jokowi berhasil keluar dengan selamat. Dan kini PERPPU pembubaran Ormas Radikal dijadikan alasan untuk menjatuhkannya alasannya yakni dibilang anti demokrasi dan anti Islam. Padahal tidak ada ada dalam PERPPU itu yang menyebut Islam atau ormas tertentu. Namun oleh para gangster berandal meng-create semua kegaduhan ini supaya pesta kekuasaan kembali marak. Dan alasannya yakni itu emosi agama kembali dibenturkan. Andaikan PERPPU itu ditolak dewan perwakilan rakyat maka tahulah kita bahwa aktivitas menjatuhkan Jokowi memang tiba dari segala penjuru mata angin. Apakah joko widodo akan jatuh? Tuhanlah yang berhak menentukan siapa yang pantas berkuasa dan setiap orang yang berkuasa yakni cobaan bagi rakyat. 

Usia saya lebih dari 50 tahun. Saya generasi yang gagal alasannya yakni tak sanggup berbuat banyak menghentikan Soeharto dan penikmat subsidi BBM periode SBY yang memperabukan uang ribuan triliun. Apa yang saya lakukan kini yakni berusaha setiap hari berbuat kebaikan supaya negara ini lebih baik.  lewat tulisan, lewat interaski denga sobat sahabat politisi dan aktifis , saya berusaha memberikan pesan moral bahwa bukan sistem yang jadi problem tapi etika kita yang buruk, Mari perbaiki moral dan sudahilah niat mengubah sistem supaya keinginan makmur jadi kenyataan. Perbaiki etika dan perbaiki etos kerja maka rahmat Tuhan akan tiba by the time. Mari kita bersama sama menjadi kekuatan moral menghadang semua niat mereka yang ingin merusak negeri ini dengan alasan agama budaya atau apalah. Kita membela Jokowi bukan bertujuan politik tapi demi moral. Jadilah gerakan moral, mendukung orang baik supaya berprestasi baik.

Sumber https://culas.blogspot.com/