Showing posts sorted by relevance for query berdialogh. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query berdialogh. Sort by date Show all posts

Pancasila, Kesatuan.


Dulu tahun 80an setiap mahasiswa gres wajib mengikuti pencerahan perihal P4 ( Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila). Namun saya dengan cara saya bisa menghindar dari pencerahan itu. Ketika di Masjid saya bertemu dengan seseorang yang nampak seusai sholat maghrib beliau mengaji hingga datangnya sholat Isya. Yang membuat saya tertarik dengan seseorang itu ialah beliau mengaji tanpa membaca Al Quran.Itu artinya beliau hafal Al Quran.Ada rasa kagum kepada seseorang itu.Seusai sholat isya saya memberanikan diri untuk menegurnya dan berharap bisa berdialogh dengannya.  Benarlah,  beliau sangat ramah dikala saya tegur. Saya berbicara perihal kegundahan saya dimana pemerintah memaksakan biar semua orang berkiblat kepada Pancasila. Padahal islam sudah punya fatwa yang lengkap yaitu AL Alquran dan hadith. Apa lagi? 

Dia nampak tersenyum mendengar keyakinan saya. Menurutnya Pancasila ialah alat komunikasi perihal isi Al Alquran dan hadith kepada masyarakat Indonesia. Di dalam Pancasila ada kalimat Adab, Hikmah, Musyawarah. Ini semua terminologi Al Quran. Tapi mengapa harus memakai pancasila? Harap maklum bahwa hampir semua penduduk Indonesia yang beragama lantaran faktor keturunan dan budaya. Bagaimanapun Al Alquran dan hadith itu tiba dari luar Indonesia, dan untuk menyampaikannya kepada orang indonesia tentulah harus memakai budaya Indonesia sehingga gampang di pahami. Bila sudah di pahami tentu tidak ada kesulitan untuk di jalankan.Jadi ini hanya  educative method 

Pancasila ialah hasil tafakkur yang panjang dari para pendiri negara yang seumur hidupnya di wakafkan untuk usaha kemerdekaan Indonesia. Sebagai falsafah negara maka Pancasila itu ialah platform yang bukan satu kesatuan tapi satu mempersatukan yang lain. Kaprikornus urutan pancasila harus runut tidak bisa di balik balik.  Perhatikanlah bahwa Pancasila itu ratifikasi prinsip aqidah Islam bahwa segala sesuatu haruslah di awali lantaran Allah. Sila pertama ialah Ketuhan Yang Maha Esa. Sila yang lain dalam pancasila tidak ada tanpa ada sila pertama. Pembahasan kepada sila yang lain harus di dasarkan kepada sila yang pertama. Ini Platform nya. Bagaimana insan memperlakukan Tauhid atau Ketuhanan Yang Maha Esa itu? 

Pada sila kedua, kemanusiaan di definisikan sesuai dengan Al Alquran yaitu yang adil dan beradab. Adab adalah kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti, menempatkan sesuatu pada tempatnya, keadilan dan lain-lain. Adab juga sanggup berarti mendisiplinkan jiwa dan fikiran. Adil dan beradab adalah susila mulia dan ujud kasatmata ketaqwaan kepada Allah."Sesungguhnya Allah memerintahkan berlaku adil dan berbuat ihsan dan memberi kepada keluarga yang erat  dan melarang dari yang keji, dan yang di benci, dan aniaya. Allah mengingatkan kalian, supaya kalian ingat.” (QS 16:90). Ia lebih tinggi nilainya dibandingkan definisi kemanusiaan konsep HAM dari PBB. Bila definisi perihal kemanusiaan ibarat ini maka dijamin semua orang bertauhid  akan bersatu, yang selanjutnya masuk kesila ketiga  persatuan Indonesia.

Bila umat bersatu lantaran dasarnya aqidah maka kembali ditanya bagaimanakah bentuk tatanan masyarakat yang hendak di bangun? Ternyata para pendiri negara kita kembali mengangkat definisi sesuai dengan Al Quran. Bahwa sila keempat yaitu  kerakyatan yang dipimpin oleh “hikmat”kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan. Siapakah hikmat itu ? Dalam al-Qur’an, kata hikmah, baik dalam bentuk nakirah ataupun ma’rifatnya ada sembilan belas kata. Diantaranya ialah surat al-Baqarah; 129,151, 231, 251, 269, surat Ali Imram; 48, 81,164, surat al Nisa; 54, 113, surat al Qamar; 5, surat al Nahl; 152, surat al Isra’; 39, surat al Ahzab; 34, surat al Zahraf; 63, surat al Jumat; 2, surat al Maidah; 110, surat Lukman; 12, dan surat Shaad; 20. Arti pesan tersirat itu bekerjasama dengan adil, ilmu, sabar, kenabian, al-Qur’an, dan Injil. Ungkapan untuk mencegah sesuatu yang utama dengan ilimu yang lebih utama. 

Al-hakiim, yaitu orang yang cermat dalam segala urusan, atau orang yang bijak, yakni orang yang telah di tempa banyak sekali pengalaman. Al hakam dan al hakiim, yaitu penguasa dan hakim. tulisannya hakiim, tapi maknanya haakim. Al-hikmah, yaitu objek kebenaran (al haq) yang di sanggup melalui ilmu dan akal. Al hakiim, juga bermakna orang yang mencegah kerusakan.Al hakamatu, yaitu seseorang yang menghadang kuda. maksudnya ia mencegah kuda biar tidak lari kencang dan ia sanggup mengendalikan. Al hukmu, yaitu mencegah kezhaliman. Bayangkanlah, tinggi sekali qualifikasi orang yang di sebut pemimpin dalam Pancasila. Dengan qualifikasi ibarat inilah maka keadilan sosial bagi seluruh rakyat ( sila ke lima) sanggup terjelma sebagai reward dari Allah lantaran di pimpin oleh orang orang yang hikmah...

Jadi Pancasila ialah falsafah bermasyarakat dan bernegara yang bersumber dari AL Quran, yang di singkat dalam lima pasal dalam bahasa sederhana sebagai unifying factor bagi siapa saja utamanya yang beragama islam dan nyatanya di terima oleh semua golongan. Itulah indahnya islam sebagai rahmat bagi alam semesta. Untuk implemetasi Pancasila di buatlah Undang-Undang Dasar 45 namun lantaran dibentuk dengan terburu buru maka semua pendiri negara setuju bahwa Undang-Undang Dasar 45 akan diperbaiki dikemudian hari apabila keadaan politik telah stabil, biar sesuai dengan Pancasila. 

Kalau ada orang yang menyampaikan bahwa  Pancasila ialah system kufur itu berarti telah menuduh pendiri negara ini kufur. Ada baiknya kita kembali kepada hadith Nabi dirawikan oleh sahih Bukhari bahwa...sesungguhnya Islam itu tiba dalam keadaan absurd dan nanti akan kembali asing. Para sobat bertanya : Wahai RasuluLlah siapakah orang-orang absurd itu? Nabi menjawab :Mereka ialah orang-orang yang berbuat kebaikan dikala orang-orang berbuat kerusakan, tidak berbantah-bantahan dalam agama Allah dan tidak mengkafirkan salah seorang di antara hebat Tauhid dengan alasannya ialah dosa yang telah beliau lakukan. Barangsiapa menyampaikan kepada saudaranya dengan Wahai Kafir, maka kekafiran itu kembali kepada salah satunya"

***
Mengapa sebagian umat islam malah berani menolak Pancasila dan menganggap bahwa Pancasila anti Islam?  BIsa di pahami bahwa Islam awalnya di perkenalkan Rasul dalam keadaan utuh. Hanya masalahnya menjadi lain dikala ia tersebar-luaskan. Cara mendapatkan agama inilah yang berbeda sehingga berbeda pula perilaku dan perbuatannya. Ada dua macam perbedaan dalam bersikap perihal agama, yaitu pertama , Ekstrinsik dan kedua, Intrinsik

Yang Ekstrinsik memandang agama sebagai something to use but not to live. Orang berpaling kepada Tuhan, tetapi tidak berpaling dari dirinya sendiri. Agama di gunakan untuk menunjang motif-motif lain: kebutuhan akan status untuk tujuan politik atau business, kebanggaan, rasa kondusif atau harga diri. Orang yang beragama dengan cara ini, melakukan bentuk-bentuk luar dari agama. Ia puasa ,Sholat, naik haji dsb, tetapi tidak di dalamnya. Imam Al-Ghazali, menyatakan bahwa beragama ibarat ini ialah beragama yang ghurur (tertipu). Tertipu, lantaran di kira sudah beragama, ternyata belum. Bahwa cara beragama ibarat ini memang erat kaitannya dengan penyakit mental. Sehingga kesimpulannya, cara beragama ibarat ini tidak akan melahirkan masyarakat yang penuh kasih sayang. Sebaliknya, kebencian, iri hati, dan fitnah masih tetap akan berlangsung. 


Sedangkan makna yang intrinsik, yang di anggap menunjang kesehatan jiwa dan kedamaian masyarakat, agama di pandang sebagai 'comprehensive commitment' dan 'driving integrating motive', yang mengatur seluruh hidup seseorang. Agama di terima sebagai faktor pemadu (unifying factor). Hanya dengan cara itu kita bisa membuat lingkungan yang penuh kasih sayang.

Suka tidak suka, Islam di terjemahkan dengan dua makna keberagamaan tersebut. Seluruh literatur Islam, bersama-sama penuh dengan dua makna tersebut. Imam Al-Ghazali menyebutnya dengan makna lahir dan makna batin. Dia menjadi unifying factor, yang sejarah tak pernah mencatat ada sesuatu selain Islam. Bahkan, unifying factor, ini hanya merupakan salah satu karakteristik konsepsi Islam, yaitu yang disebut dengan keseimbangan. Selain itu, Islampun tiba dengan karakteristik-karakteristik kekonstanan, keuniversalan, keativan, kerealisitisan, ketauhidan dan yang paling utama kerabbanian (Ketuhanan). Karakteristik-karakteristik inilah yang membuat Islam berhak menyandang gelar Rahmat bagi Alam.

Rasul memang diutus untuk menebarkan rahmat (kasih sayang) kepada seluruh alam, sebagaimana tercantum pada QS. 21:107: "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". Itu sebabnya George Sarton, dosen Universitas Harvard menyatakan bahwa sesungguhnya Islam merupakan tatanan agama yang paling sempurna sekaligus paling indah. Tetapi sangat di sayangkan bahwa sebagian kaum Muslimin sendiri terlalu jauh dari hakekat yang dibawa Islam.

Sumber https://bukuerizelibandaro.blogspot.com/

Erdogan Seharusnya Memalsukan Jokowi..

Teman saya pernah bilang bahwa asset bangsa Turkey yang sangat luar biasa yaitu Muhammad Fethullah Gülen. Ia bukan hanya tokoh nasional tapi tokoh dunia. Pada 2008 Majalah paling terkenal di Amerika, Foreign Policy Magazine bahkan menobatkannya sebagai orang nomor satu dari 100 tokoh paling besar lengan berkuasa di dunia. Pendidikan dasarnya dimulai semenjak ia tinggal di kawasan asalnya Erzurum. Sejak belia ia sudah menghafal al Qur’an dan berguru Ilmu Agama di sejumlah Madrasah. karier pertamanya sebagai seorang da’i bahkan telah dimulai semenjak usianya 14 tahun. Ia juga secara autodidak mempelajari aneka macam disiplin ilmu lain terutama Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial ibarat fisika, kimia, biologi, geografi, filsafat, juga kesusastraan Timur dan Barat. Kearifannya dalam bersikap khususnya perspektif nya terhadap Islam telah menjadikan wangsit hebat. Ia mengenalkan islam dengan Cinta. Gülen bermahzab Islam Sunni-Hanafi yang moderat, ibarat dengan pengajarannya Said Nursi. Gülen mengutuk terorisme, mendukung obrolan lintas-agama, dan memprakarsai obrolan semacam itu dengan Vatikan dan beberapa organisasi Yahudi. Ia hanya ingin Islam di maknai sebagai rahmatan lilalamin. Namun ia tetap konsisten dengan konservatif nya ber-agama bahwa ia mendukung perempuan memakai hijab dan menyarankan biar menawarkan porsi lebih besar pendidikan agama khususnya tabiat dalam  kurikulum sekolah. Komunitas yang mengikuti ajarannya di sebut dengan Kelompok Gulen” atau “Gerakan Hizmet”. Kelompok Gulen mendirikan  sekolah-sekolah bukan hanya di Turkey tapi di seluruh dunia.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuding Fethullah Gulen sebagai dalang agresi percobaan perebutan kekuasaan militer yang terjadi di Turki. Erdogan dan Kementerian Keadilan Turki sempat melansir bahwa tentara yang terlibat upaya perebutan kekuasaan merupakan pengikut ulama yang sempat menjadi sekutu erat Erdogan tersebut. Erdogan pun berjanji akan memulangkan Gulen dari Pennsylvania, Amerika Serikat, untuk diadili di Turki.  Saya tidak tahu bagaimana hingga Erdogan hingga begitu bersikap kepada seorang Gulen yang berusaha berdakwah kepada siapapun dengan cara damai. Kalaupun hingga ada kalangan militer terpengaruh dengan Gulen itu alasannya para perwira menilai aspirasi  mereka tidak di dengar. Mereka sanggup mendapatkan Islam namun bukan Islam yang di maksud oleh partai Erdogan. Mereka terpengaruh dengan islam yang di kenalkan oleh Gulen. Apalagi tidak semua Undang-Undang Dasar Turkey keluar dari paham Sekular. Karena banyak UU yang di ejekan oleh Erdogan di tolak DPR.  Koalisi yang tadinya mendukung ada yang mulai gerah dan tidak seratus persen mendukung agenda Erdogan yang ingin syariah islam di laksanakan secara kaffah,  seperti masa Kejayaan Dinasti Ottoman.

Erdogan seyogianya berguru dari Jokowi bagaimana bersikap dengan orang yang berbeda paham. Selagi gerakan perbedaan itu bersifat pemikiran maka biarkan saja. Lihat bagaimana perilaku Jokowi terhadap ormas islam yang menanamkan pemikiran perlunya khilafah islam berdiri di bumi pertiwi. Bagaimana orang yang terus membully nya di sosmed, bahkan atas nama pemikiran agama mereka tidak sungkan men fitnah langsung Jokowi. Jokowi hadapi dengan tenang. Tanpa ada perintah biar sosmed di ban ibarat di Turkey. Tanpa ada perintah menangkap mereka. Karena pada jadinya semua orang punya kebebasan menilai. Mana yang baik dan mana yang buruk. Inilah nilai demokrasi. Yang penting jaga dan pastikan tidak ada paham yang menjadikan tindakan anarkis atau tindakan terror. Karena bagaimanapun tindakan teror dan anarkis yaitu  tindakan kriminal. Bangsa besar bukan alasannya pemaksaan tapi dialogh. Biarkan media memberitakan apa saja. Ada yang pro maka niscaya ada yang kontra. Dari keadaan ini kecerdasan bangsa terasah , persatuan semakin kokoh , untuk hingga pada titik tak tergoyahkan oleh bahaya pihak luar yang ingin mengadu domba. Proses ini harus terus di jaga oleh Erdogan sebagaimana sekarang Jokowi lakukan terhadap mereka yang berbeda.

Dalam politik luar negeri Erdogan melaksanakan acrobat. Dia melaksanakan rekonsiliasi dengan Israel sesuai agenda AS untuk kemerdekaan Palestina dengan prinsip mengakui Israel sebagai Negara. Ini tentu di wacana oleh ormas di Turkey yang tadi setia mendukungnya dalam hal penyelesaiaan Pelastina khsusnya blokade Gaza. Namun paska rekonsiliasi dengan Israel tidak nampak keseriusan Israel untuk memeuhi syarat yang di ejekan Turkey. Di samping itu, Erdogan merasa tidak mendapatkan proteksi berarti dari AS cs dikala di landa krisis ekonomi. Belum lagi AS lebih mendukung pemikiran Gulen wacana islam membangun komunitas. Karenanya bukan belakang layar umum bila ada kecenderungan Erdogan main mata dengan Rusia dan China untuk mengikuti langkah Iran dan Suriah dalam kebijakan regional nya. Seharusnya Erdogan menggandakan Jokowi bagaimana melaksanakan politik bebas aktif. China dan Rusia di rangkul tapi kepentingan nasional diatas segala galanya. AS dan sekutunya termasuk Jepang di temani tanpa ada hak eklusifitas. Soal Pelastina ,ikuti saja perilaku PBB biar bermain aman. Namun kerjasama ekonomi dengan Israel tetap jalin selagi menguntungkan Turkey. Soal Suriah tetaplah netral. 

Dari keadaan ini , pihak yang berbeda ajak berdialogh secara intensip dengan semangat ukhuah islamiah.Tidak usah dipaksa mereka harus segera paham tapi ikuti aja proses dengan sabar, Insya Allah jika Allah berkehendak untuk menjadikan  Turkey sebagai Negara Islam yang menjadi obor  bagi syiar Islam akan gampang sekali. Tapi jika perbedaan di sikapi dengan amarah dan kekerasan maka rahmat Allah akan menjauh dan itu akan menjatuhkan reputasi Erdogan di mata international dan lambat namun niscaya Erdogan akan meredub dengan sendirinya , sanggup alasannya persoalan ekonomi yang tak tuntas dibenahi alasannya konplik internal yang di motori oleh proxy AS dan China ( dan Rusia),atau menyeret Turkey menjadi wilayah konplik gres sehingga harga minyak melambung alasannya pipa minyak dan Gas ke Eropa niscaya terganggu. Tentu yang untung TNC minyak…

Sumber https://culas.blogspot.com/

Buruh Dan Umr...

Mengapa buruh selalu menuntut kenaikan UMR?. Apakah lantaran mereka tidak percaya kepada Pemerintah ataukah memang UMR yang ditetapkan pemerintah itu tidak sesuai dengan standard kebutuhan mereka.  Mungkin secara umum kita beranggapan bahwa tuntutan buruh yang tertuang dalam sekian puluh item kebutuhannya yaitu terlalu mengada ada. Seolah olah buruh terlalu manja.  Apakah memang benar  demikian? Saya tinggal di Tangerang  dimana banyak buruh pabrik bermukim. Minggu kemudian saya berdialogh dengan buruh didalam angkot. Buruh yang  saya tanya itu termasuk muda atau 35 tahun. Dia mengawali karirnya sebagai buruh semenjak tahun 2002. Kaprikornus lebih 10 tahun beliau mengabdi sebagai buruh. Menurutnya tahun 2003 upahnya sebulan sebesar  Rp. 800,000. Dia terima setiap ahad Rp. 200,000. Dari honor sebesar itu beliau tidak punya problem dengan biaya hidup walau memang tidak berlebih. Harga beras ketika itu sekilo hanyalah Rp. 2500. Tapi semakin tahun hidupnya semakin sulit walau setiap tahun UMR naik. Saya mengerutkan kening. Tapi saya mencoba mengkalkulasi kesimpulannya itu dengan cara bodoh. Kalau dikurskan upahnya dengan harga beras maka nilainya tahun 2003 yaitu 307,6 Kg. Bandingkan dengan kini yang upahnya Rp. 1.500,000 dengan harga beras Rp. 10,000 per kg ,yang setara dengan 150 kg beras. Artinya bila kita jadikan 2003 sebagai standard upah layak maka memang  dalam sepuluh tahun hak para buruh dirampas sebesar 50% oleh negara.

Bagaimana bila upah buruh tahun 2003 dikurskan dengan harga emas? Harga emas tahun 2003 yaitu Rp. 95.000 per gram. Kalau upah buruh sebesar Rp. 800.000 maka itu setara dengan 8,42 gram emas. Nah bila dikurskan dengan harga emas kini Rp. 450.000 per gram maka upah buruh seharusnya Rp. 3.789.000. Tapi bila  upah buruh  hari ini dikembalikan dengan kurs beras upah ditahun 2003  yaitu 307,6 Kg x Rp. 10,000 atau sama dengan Rp. 3.070.000. Kaprikornus baik mengikuti kurs beras maupun emas, tetap saja upah buruh harus diatas Rp. 3 juta perbulan. Tapi nyatanya UMR tertinggi berada di wilayah DKI hanyalah Rp. 2.400.000. Tentu kawasan lain jauh lebih rendah Padahal di tahun 2003 itu upah buruh belumlah termasuk manusiawi lantaran masih sangat jauh dari upah negara maju, bahkan lebih rendah dari honor buruh di Malaysia.Yang  menyedihkan UMR yang rendah itu dari tahun ketahun bukannya meningkat menuju kesejahteraan  justru menuju kepada penjajahan by system. Mengapa disebut sebagai penjajahan? Orang dipaksa secara psikis untuk bekerja lantaran hampir semua kebutuhan tidak ada yang gratis dan ketika mereka mendapat hasil dari keringatnya,  uang itu tidak bernilai sama sekali. Hanya cukup memenuhi kebutuhan setengah bulan. Kaprikornus semenjak SBY berkuasa, yang dikorbankannya yaitu para buruh ,yang lebih banyak didominasi penduduk negeri ini. 

Disamping itu pemerintah hanya melindungi buruh formal dengan UMR menurut Undang-Undang No. 13 tahun 2003 perihal Ketenagakerjaan. Dari tahun ketahun buruh formal menurun jumlahnya lantaran deindustrialisasi dan mereka menjelma buruh informal. Jumlah prosentase pekerja sektor informal di negeri ini kini mencapai 62% dari total pekerja. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibanding Thailand (55%), China (51%), dan Malaysia (31%). Siapakah buruh informal ini? mereka yaitu buruh tani, buruh nelayan, kuli bangunan, kuli angkut dipasar, buruh galian, kuli angkut di pelabuhan traditional , PRT dll. Para buruh informal ini tidak dilindungi oleh UU sebagaimana buruh formal.  Artinya bila pengusaha menggaji sesukanya, tidak ada sangsi pidana. Mereka bebas memperlakukan buruh informal itu ibarat layaknya kerbau.  Kalau yang buruh formal saja terpenggal penghasilannya lantaran inflasi apalagi buruh informal yang terjebak dengan ketidak pastian pendapatan lantaran mereka dibayar sesuai dengan order. Bila tidak ada kerjaan merekapun tidak dibayar. Sementara biaya hidup yang semakin niscaya mahal dari waktu kewaktu menciptakan penghasilan mereka tidak punya nilai untuk hanya sekedar menabung untuk biaya sekolah anak atau sakit. Sangat menyedihkan hidup dinegeri yang dipimpin oleh para bangsat ini. 

Padahal pertumbuhan ekonomi kita semenjak tahun 2004 meroket. APBN tahun 2004 hanya sebesar Rp. 374 Triliun dan RAPBN 2014 sudah mencapai Rp. 1842 Triliun atau naik 5 kali lipat dalam 10 tahun namun kenaikan UMR hanya 3 kali lipat.  Mengapa pertumbuhan ekonomi tidak seiring dengan kemakmuran rakyat ? Pertumbuhan itu berasal sebagian besar dari sektor nontradeable dan komoditas SDA, yang sangat kecil tugas serta rakyat banyak. Tentu efek bergandanya secara pribadi kepada rakyat banyak juga kecil sekali kecuali memperkaya segelintir orang saja. Pemerintah merasa nyaman dengan cara pertumbuhan ibarat ini. Itu sebabnya pemerintah engga mau pusing memperkuat kemandirian produksi.  Lebih baik import untuk mendapat harga murah daripada produksi harga mahal. Lihatlah kenyataannya barang import membanjiri pasar dalam negeteri termasuk produk pertanian. Makanya jangan kaget aktivitas produksi tidak didukung oleh infrastruktur ekonomi yang luas, belum lagi bunga bank yang tinggi, birokrat yang doyan disuap ,logistik system yang tidak efisien, banyak sekali pungutan dan pajak yang melilit.Semua itu menciptakan indonesia bukan tempat yang competitive untuk buat pabrik. Memaksa pengusaha membayar upah tanpa memperbaiki iklim investasi itu sama saja zolim. Dengan kondisi kini maka hanya satu alasan pengusaha tetap buat pabrik di Indonesia yaitu lantaran upah murah.Kalau upah tidak lagi murah maka mereka akan hengkang. Begitulah cara pengusaha melawan kezoliman penguasa. Dan bagaimana nasip buruh yang setiap tahun terus bertambah jumlahnya?.

Sudah saatnya pemerintah memperbaiki mendasar ekonomi lewat kebijakan menyeluruh yang pro rakyat miskin. Belum terlambat untuk berubah lantaran kita punya resource yang sangat besar untuk merubah itu. Tapi bila tetap manja dengan keadaan ekonomi yang hujan kebanggaan dari negeri predator maka tunggulah , saatnya akan tiba. Rakyat melawan, maka yang terjadi , terjadilah. Mengapa ? Perjuangan UMR yang layak adalah perjuangan keadilan. Ini bukan hanya soal UMR tapi soal keadilan sosial yang diamanahkan oleh Undang-Undang Dasar dan Pancasila. Bukan hanya buruh yang berhak tapi seluruh rakyat. Perjuangan ini tidak akan pernah padam. Ini akan terus bergolak. Aksi buruh turun kejalanan akan terus bertambah besar jumlahnya, dan hanya problem waktu  buruh informal akan bergabung dalam barisan agresi ini maka  revolusi sosial tidak sanggup dihindari. 


Sumber https://culas.blogspot.com/

Lahirnya Tokoh Nasional Islam Paska Agresi 212...?


Di kisahkan dalam sejarah Rasul, Ada seorang lelaki Arab berjulukan Tsumamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah pergi ke Madinah dengan maksud hendak membunuh Nabi SAW. Segala persiapan telah matang, persenjataan sudah di sandangnya, dan ia pun sudah masuk ke kota suci daerah Rasulullah tinggal itu. Dengan semangat meluap-luap ia mencari majlis Rasulullah. Setelah tahu maka dia eksklusif mendatangi untuk melaksanakan maksud tujuannya. Tatkala Tsumamah datang, Sayyidinaa Umar bin Khattab ra, yang melihat gelagat jelek pada penampilannya menghadang.

“Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?” Tanya Umar.

“Aku tiba ke negeri ini hanya untuk membunuh Muhammad!”.Kata Tsumamah dengan terus terang tanpa rasa takut.

Mendengar ucapannya, dengan sigap Umar eksklusif meringkusnya. Tsumamah tak sanggup melawan Umar yang perkasa, ia tak bisa mengadakan perlawanan. Umar berhasil merampas senjatanya dan mengikat tangannya lalu di bawa ke masjid. Setelah mengikat Tsumamah di salah satu tiang masjid Umar segera melaporkan insiden ini pada Rasulullah SAW.

Rasulullah segera keluar menemui orang yang bermaksud membunuhnya itu. Setibanya di daerah pengikatannya, dia mengamati wajah Tsumamah baik-baik. “Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya makan?” Kata Rasul pada para sahabatnya. 

Para shahabat Rasul yang ada disitu tentu saja kaget dengan pertanyaan Nabi. Umar yang semenjak tadi menunggu perintah Rasulullah untuk membunuh orang ini seakan tidak percaya dengan apa yang di dengarnya dari Rasulullah. Maka Umar memberanikan diri bertanya: “Makanan apa yang anda maksud wahai Rasulullah saw? Orang ini tiba ke sini ingin membunuh bukan ingin masuk Islam!”

Namun Rasulullah tidak menghiraukan sanggahan Umar. “Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku, dan buka tali pengikat orang itu”. Kata Rasul. Walaupun merasa heran, Umar mematuhi perintah Rasulullah. Setelah memberi minum Tsumamah, Rasulullah dengan lemah lembut berkata, “Ucapkanlah Laa ilaaha illallaah” (Tiada ilah selain Allah).”

“Aku tidak akan mengucapkannya!”. Tsumamah menjawab dengan ketus. Rasulullah membujuk lagi, “Katakanlah, Aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muhammad itu Rasul Allah.”
“Aku tidak akan mengucapkannya!” Kembali dengan tegar Tsumamah menjawab.

Para sahabat Rasul yang turut menyaksikan tentu saja menjadi geram terhadap orang yang tak tahu untung itu. Tetapi Rasulullah malah membebaskan dan menyuruhnya pergi. Tsumamah berdiri seperti hendak pulang ke negerinya. Tetapi belum berapa jauh dari masjid, dia kembali kepada Rasulullah dengan wajah ramah berseri. 

 “Wahai Rasulullah, saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muahammad Rasul Allah.” Katanya.

“Mengapa engkau tidak mengucapkannya saat saya memerintahkan kepadamu?” Rasul tersenyum.

“Aku tidak mengucapkannya saat belum engkau bebaskan alasannya khawatir ada yang menganggap saya masuk Islam alasannya takut kepadamu. Namun sehabis engkau bebaskan, saya masuk Islam semata-mata alasannya mengharap keredhaan “Allah, yang kuasa semesta Alam”. Kata Tsumamah.

Ada juga di kisahkan dalam hadith, Seorang Arab Badui pernah memasuki masjid, lantas dia kencing di salah satu sisi masjid. Lalu para sahabat menghardik orang ini. Namun Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang tindakan para sahabat tersebut. Nabi menjelaskan kepada orang Badui itu ihwal apa itu fungsi masjid bagi orang islam, yang kesimpulannya dihentikan di kencingi. Nabi memerintahkan para sahabat untuk mengambil air membersihkan lantai yang kena air kecing itu. Urusan selesai.

***
Dari dongeng diatas kita sanggup dua hikmah. Pertama, Bahwa keimanan seseorang tidak  bisa di paksakan. Bahkan adanya bahaya neraka di sampaikan kepada orang yang sudah beriman, bukan kepada orang yang belum beriman. Dan tentu tidak ada keimanan sejati di bawah paksaan dalam bentuk apapun. Kedua, rasul tidak menzolimi orang lain yang sudah di bawah kekuasaanya. Bahkan Rasul sendiri minta biar orang yang sudah di ikat di lepaskan dan di beri minum. Ketika orang dengan tegas tidak ingin memeluk islam, maka dia memerintahkan biar orang itu dibebaskan. Karena tidak ada paksaan orang masuk islam. Dan Islam harus menegakan keadilan terhadap orang yang berani berbeda.

Dalam hal orang yang mengencingi masjid.  Kemungkaran itu wajib diingkari dengan segera sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat Rasul. Namun kalau mengakhirkan mengingkari kemungkaran ada maslahat, maka itu lebih baik, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Beliau shallallahu alaihi wa sallam membiarkan arab badui tadi kencing di masjid alasannya memang di situ ada maslahat. Kaprikornus tidak serta merta menghukum orang itu. Di peringatkan terlebih dahulu bahwa tindakan itu di larang dalam islam. Karena umat islam mensucikan daerah ibadahnya.

Dalam hal Ahok, kita sudah dengar dia melaksanakan sesuatu yang berdasarkan sebagian kita itu menodai agama kita. Itu sudah terjadi. Maka selanjutnya kita sebagai umat islam harus mengakhiri itu dengan berdialogh eksklusif dengan Ahok. Semakin keras Ahok, seharusnya kita semakin lembut terhadapnya. Tunjukan bahwa budpekerti islam itu agung, yang memastikan semua orang nyaman bersama islam. Katakan eksklusif kepada Ahok “ Apapun motive anda bicara hanya Allah yang tahu. Tapi orang hanya mendengar apa yang terlahir dari kata kata kamu. Sebagai pejabat publik , berhati hatilah bila bicara. Karena anda tidak hanya melayani orang non islam tapi juga orang islam. Amanah terbesar yang anda emban yaitu amanah orang islam. Karena mereka lebih banyak didominasi di DKI.  Kami tidak akan memaksa anda untuk mengerti kami dan mengikuti keyakinan kami. Karena kami sadar bahwa hanya Allah yang berhak merubah manusia. Hidup saling menjaga itu lebih baik…” 

Saya yakin bila ada salah satu tokoh islam berbicara ibarat itu dengan Ahok dan lalu menyampaikannya di hadapan massa islam “ Kita sudah memaafkan Ahok dan kita juga mendoakan Ahok biar ALlah membukankan pintu hidayah kepadanya. Selanjutnya itu urusan dia dengan Hukum negeri in. Apapun keputusan ihwal AHok di pengadilan, hanya Allah yang tahu apakah telah diterapkan keadilan sebetulnya terhadap Ahok atau tidak. Tugas kita hanya berserah diri kepada Allah. Selanjutnya jadikan momentum itu untuk kita rapatkan barisan untuk meninggikan kalimat Allah, demi di belanya kebenaran, di laksanakanya kebaikan dan tegaknya keadilan.” 

Saya yakin bila itu yang di sampaikan oleh tokoh islam, maka dia akan jadi tokoh nasional yang bukan hanya di hormati oleh umat islam tapi juga non islam. Dari paska agresi 212 kita mendapat tokoh nasional yang akan mempersatukan semua golongan dan partai Islam dalam satu barisan untuk meninggikan aliran Islam. Kelak kita berharap dia akan menggantikan Jokowi dalam Pemilu berikutnya. Mungkinkah itu.?


Sumber https://bukuerizelibandaro.blogspot.com/

Berpihak Kepada Kebenaran.

" Babo, saya bingung, babo itu kadang pikirannya terlalu kekanan ibarat mau berdialogh dengan HTI, bahkan jadi simpatisan PKS. Tetapi dari goresan pena Babo aneka macam membela Ahok. Tapi tidak pernah sekalipun menghina ulama. Dan konsisten membela Jokowi secara militan. Sepertinya Babo tidak bangun dimana atau ada dimana mana ?
“ Untuk kau ketahui bahwa saya bukan pejabat negara atau politisi atau pengusaha yang sanggup proyek pemerintah. Saya hanyalah rakyat biasa yang berusaha hidup atas dasar agama yang saya yakini dan melakukan kehidupan sosial menurut aturan dan budaya yang berlaku di republik ini. “
“Tetapi die hard mendukung Jokowi ?
“ Rasulullah SAW bersabda, “Tidak tepat doktrin salah seorang kalian hingga ia menyayangi untuk saudaranya segala sesuatu yang ia cintai untuk dirinya sendiri.”. Dalam hadits ini Rasulullah mengambarkan bahwa diantara bukti sempurnanya doktrin seseorang yakni ia menyayangi segala sesuatu yang baik untuk saudaranya sebagaimana ia menyayangi kebaikan tersebut dimiliki oleh dirinya sendiri. Itulah dasar saya mengapa terkesan mendukung Jokowi..”
“ Apakah itu hanya kepada Jokowi dukung mendukung?
“ Sebetulnya bukan hanya kepada Jokowi,kepada siapapun yang punya effort dan berniat baik saya akan bahagia ambill penggalan dari effort itu. Seperti kepada Ahok. Saya ingin effort itu berhasil dan tak penting sebab itu saya harus di hina dan diolok olok. Saya lebih menentukan menyayangi daripada membenci.”
“ Kenapa?
“Orang yang di dalam dirinya terdapat penyakit benci sebetulnya ia ingin berperan dalam menentukan takdir yang ditetapkan Tuhan. Dia sebetulnya berperang dengan Tuhan ,bukan kepada orang yang di dibenci nya itu. Makanya jangan terkejut bila yang dibenci "anteng aja ".Karena ia sadar bahwa Tuhan yang akan menghadapinya. Sementara ia akan semakin tinggi derajatnya dihadapan Tuhan. Membenci orang lain merupakan sifat yang jelek , yang tanpa disadari sanggup menimpa siapapun.
“ Jadi…”
“ Tanamkan cinta kepada siapapun. Kalau baik dukung dan jika salah maafkan. Jangan ada istilah kritik dengan mempermalukan orang lain tapi sampaikan dengan cara yang santun, apalagi memakai sosmed dimana semua orang menjadi saksi siapa kau sebenarnya. Pribadimu ditentukan dari caramu bersikap dihadapan orang banyak. Jangan gembira bila orang mendukung sifat burukmu sebab mereka masuk golongan orang yang berperang dengan Tuhan. Pasti kalah! Dan lagi jangan sebab politik kita nambah dosa. Yang niscaya menyayangi itu pahala. Benci itu dosa.”
“ Kalau semua cara berpikir ibarat itu, kini saya yang bingung. Babo memang engga terang dimana berdiri”

“Saya bangun diatas kebaikan dan kebenaran untuk keadilan. Darimanapun sumbernya.”

Sumber https://bukuerizelibandaro.blogspot.com/

Jokowi-Foke ?


Seorang pejabat yang saya temui di China. Ukuran jabatannya ialah kepala Badan yang otoritasnya sama dengan Gubernur. Dikamar kerjanya tak nampak sama sekali map bertumpuk diatas meja atau kertas bertebaran. Meja kerjanya bersih. Dia membaca keterkejutan dari wajah saya melihat suasana kamar kerjanya. Dia menyampaikan bahwa semakin higienis meja kerja kita semakin efektif kita memimpin. Atau semakin jarang staf minta pendapat atau restu kepada kita semakin jago system yang kita berdiri dalam organisasi. Harus dicatat, menurutnya,bahwa Pemimpin itu dituntut pemikirannya untuk melahirkan kebijakan strategis dan implemented. Dalam organisasi memang banyak sekali rencana kerja, banyak sekali beban kerja lantaran alur yang ditetapkan oleh system namun itu bukan alasan bagi pemimpin untuk larut dalam rutinitas organisasi. Bila pemimpin terseret dalam rutinitas itu maka sanggup dipastikan tidak akan ada pembaharuan. Padahal keberadaan seorang pemimpin ialah menjawab setiap fenomena yang berkembang dan melaksanakan langkah strategis untuk terjadinya terobosan yang bersifat pembaharuan. Dari inilah organisasi semakin tajam mencapai tujuannya ditengah situasi yang berkembang.

Pejabat Negara terdiri dari dua, yaitu jabatan politik ibarat President, Mentri, Gubernur, Walikota, Bupati. Dan satu lagi ialah jabatan birokrat ibarat Sekjen, Dirjen dan dll. Dua jabatan ini punya karakteristik yang sangat berbeda secara prinsip. Walau keduanya mendapat honor dari uang rakyat. BIla jabatan politik tanggung jawabnya kepada hasil yang eksklusif dirasakan oleh rakyat. Sementara jabatan birokrasi tanggung jawabnya secara administrative semata. Dia tidak bertanggung jawab kepada rakyat. Yang jadi masalah di Indonesia ialah pejabat politik ketika berkuasa beliau akan bergaya ibarat birokrat. Semua berdasarkan procedural. Hobinya dibelakang meja ialah memperlihatkan catatan dan nota kepada setiap lembaran kerja bawahannya yang butuh petunjuk dan keputusannya. System ini menjebak pemimpin politik dalam dunia tekhnis birokrasi. Entah bagimana system sanggup mengakibatkan potensi moral dan kualitas kepemimpinan balasannya tak ubahnya ibarat birokat. Padahal jikalau system di create baik maka banyak hal yang sanggup dilakukan oleh pemimpin, khususnya melihat eksklusif dilapangan apa yang terjadi dan berdialogh dengan rakyat apa yang mereka inginkan.  Dari situlah muncul ide dan kreatifitas untuk menciptakan recana strategis untuk mengakibatkan mesin birokrasi bekerja efektif. Andaikan kebijakan pemimpin salahpun, tidak melanggar aturan kecuali kebijakannya itu menciptakan beliau kaya raya.

Dalam debat Cagub DKI antara Jokowi dan Foke, ada pertanyaan yang diajukan kepada kedua pasangan. Pertanyaan itu berkaitan dengan seni memimpin. Jokowi menjawab dengan rilek bahwa pemimpin tidak perlu ada dikantor lebih dari satu jam. Selebihnya beliau akan lebih banyak berada diluar untuk mencari tahu permasalahan yang ada dilapangan. Dia tidak ingin mengetahui permasalahan itu dari lingkungan organisasi PEMDA, Karena beliau dipilih bukan sebagai administrator/birokrat yang melihat duduk kasus secara administrasi. Dia ialah pemimpin politik yang bertanggung jawab dengan karya aktual , yang eksklusif sanggup dirasakan oleh rakyat, Ini janjinya yang harus dibayar tunai. Makanya keharusannya ia berada diluar untuk melihat sekian banyak duduk kasus DKI untuk sanggup ditentukan factor strategis yang harus focus dihadapinya. Dengan itu beliau akan memakai segala resource, kepiawiannya dalan bernegoasiasi untuk meyakin mereka yang ada diatas, dibawah, disamping kiri kanan. Dengan cara itu hampir mustahil beliau sanggup terjebak dengan rutinitas manajemen belakang meja. Dia harus mobile. Dengan itu beliau sanggup meng claim, saya bekerja sesuai dengan kiprah saya sebagai pemimpin bukan administrator/birokrat.

Apakah mungkin organisasi dijalankan tanpa pemimpin lebih banyak ada dikantor. Satu kesempatan saya bertemu dengan salah satu CEO venture capital. Dia punya banyak cabang diberbagai Negara. Organisasinya punya afiliasi dengan banyak sekali forum keuangan kelas dunia. Karyawan yang terlibat dalam organisasi perusahaannya lebih  6000 orang. Setelah asyik barang sebentar dengan Ipad nya beliau tersenyum kearah saya. Menurutnya , beliau gres saja mengambil keputusan yang melibatkan resiko dan dana tidak kecil.  Ketika keputusan diambil beliau sedang di café bersama saya. Sementara kantornya diseberang benua. Bagaimana beliau dengan begitu mudahnya mengambil keputusan tanpa harus bertemu muka dengan direksinya. Menurutnya ini berkaitan dengan system yang berafiliasi dengan pendelagasian wewenang terhadap anggota organisasi. Berkat IT yang populer diseluruh dunia ketika ini, system database terpusat yang terhubung dengan extranet memungkinkan setiap anggota organisasi terhubung satu sama lain walau jarak berjauhan. System Information management yang canggih memungkinkan untuk itu. Katanya. Jadi, di era kini sangat ajaib jikalau Pemimpin Negara atau Daerah buta IT dan doyan tatap muka untuk disembah oleh bawahannya.

Menurut teman saya itu, bahwa CEO diabad modern ketika ini, tidak terlibat dalam pekerjaan manajemen atau managerial yang membosankan. Tugas CEO ialah melihat semua duduk kasus yang ada. Kemudian memilahnya berdasarkan  object kasus. Dari setiap object masalah itu , dipilah lagi skala prioritas nya. Dari skala prioritasi itu dipilah lagi berdasarkan faktor strategis. Dari factor strategis itulah, CEO berbuat untuk memperlihatkan terobosan melalui kebijakan dan keputusan,serta mengawasinya secara langsung. Ini harus focus. makanya tidak sanggup dibaur dengan kerja administrasi. Disinilah kiprah CEO sesungguhnya. Makanya CEO tidak perlu ada terus dikantor. Mobilitasnya harus tinggi untuk menjalin komunikasi dengan stake holder dan beliau harus kreatif serta punya nyali  untuk melewati segala hambatan, dan pada waktu bersamaan memastikan kebijakannya bukan hanya dituruti oleh anggota organisasinya  tapi lebih dari itu ialah ide bagi mereka untuk bekerja lebih baik. Keberhasilannya ialah keberhasilan dari sebuah system dan beliau pecahan dari pembaharuan yang berkelanjutan.

Mengapa harus focus pada masalah yang terbatas saja. Padahal begitu banyak masalah yang harus diselesaikan? Tanya saya. Teman ini memperlihatkan analogi perihal Travelling bag. Bahwa jangan masukan semua barang dalam tas perjalanan anda. Kalau anda memikirkan begitu banyak rencana dan kebutuhan anda selama dalam  perjalanan maka yakinlah tas anda tidak akan cukup menampungnya. Atau mungkin anda butuh tas yang lebih besar. Akibatnya sanggup dipastikan bahwa selama dalam perjalanan anda akan dibebani, Anda tidak sanggup lincah untuk melewati waktu yang terus berpacu. Kita ialah pemimpin atas diri kita sendiri. Lingkungan kita ialah resource yang harus kita gunakan dalam seni memimpin itu. Kita harus focus kepada tujuan perjalanan yang menjadi prioritas kita dan jangan semua dimasukan dalam tas. Bahwa begitu banyak rencana kita, begitu banyak ambisi kita maka kadang tanpa disadari kita disibukan dengan begitu banyak duduk kasus dan balasannya kita gres menyadari kita tidak pernah beranjak dari daerah kita. Waktu, dana terbuang sia sia. Itulah sebabnya berkali kali ganti gubernur masalah Jakarta tak pernah tuntas diselesaikan. Tak pernah beranjak dari masalah yang sama lantaran Gubernurnya terjebak sebagai birokrat, bukan pemimpin.

Sumber https://culas.blogspot.com/

Cara China...


Dalam satu kesempatan saya pernah berdialogh dengan professor di Beijing Dia menyampaikan bahwa dibalik uang ada asumsi,  maka uang ialah bab dari asumsi. Selagi perkiraan ideal terpenuhi maka uang berfungsi seperi tujuannya. Asumsi ini ialah sesuatu yang ideal namun tidak pernah yang ideal itu bersua dengan kenyataan. Kaprikornus jikalau ada orang masih percaya dengan uang maka itu orang masih hidup dalam konsep otopis. Kakinya menginjak bumi tapi pikirannya dilangit. Di China, uang disebut dengan kupon. Pemerintah meyakinkan public bahwa uang ialah omong kosong bukan hanya lewat kata kata tapi dalam segala segi.  Uang kertas china di design sangat gampang rusak. Kaprikornus jikalau orang mencoba menyimpan dirumah, dipastikan akan hancur dengan sendirinya. Kalau disimpan di bank, maka penabung akan dikenakan pajak kekayaan , juga pajak penghasilan atas bunga. Bunga tabungan/deposito di china sangat rendah. Bahkan lebih rendah dibandingkan kenaikan harga (inflasi). Artinya bank sebagai terusan mendapat rente uang, bukan daerah yang nyaman bahkan uang akan delusi.

Bila orang menyimpan uang dalam bentuk property menyerupai Rumah maka rumah yang dimiliki lebih dari satu dikenakan pajak berganda. Bagi yang belum punya rumah dibenarkan pinjam uang ke bank tapi hanya untuk satu rumah. Tidak bisa beli lebih dari satu dengan sumber dari bank. Akibatnya property sebagai sarana investasi, tidak bisa diterapkan di china. Mungkin saham ialah alternative investasi yang manis bagi orang china. Tapi itu hanya diawalnya saja. Lama usang orang china tidak lagi percaya dengan bursa saham. Karena cara mereka berpikir sederhana. Mengapa kita hanya percaya dengan selembar kertas yang dijamin oleh neraca perusahaan. Siapa yang bisa jamin nilai neraca itu sama dengan nilai pasar saham? Buktinya saat terjadi crisis bursa saham tahun 1998 di Shanghai, banyak orang gulung tikar Pengalaman ini sangat mahal dan menciptakan orang kapok main dibursa. Kecuali hanya segelintir pemain yang bertindak sebagai channeling agent dari luar negeri.

Lantas bagaimana cara orang china untuk mengelola hartanya ?  Pemerintah china menciptakan kebijakan sederhana. Selagi harta yang didapat dipakai untuk aktivitas perdagangan, industry, manufacture , jasa maka harta itu tidak dikenakan pajak kekayaan. Hanya pajak penghasilan dikenakan, Itupun jikalau ternyata orang itu mendapat keuntungan dari aktivitas komersialnya. Bagaimana dengan mereka yang tidak punya kemampuan menyiapkan sarana berdagang, dan memiliki kelebihan uang dari bekerja. Apa yang harus dilakukan? Masyarakat china memang cerdas. Mereka memakai sytem stokis. Apapun dijadikan stokis. Dari produksi industry, manufaktur, pertanian, pertambangan ( juga emas ) termasuk juga jasa menyerupai travel agent, Telp selular , kamar hotel dll masuk dalam bagan stokis. Hampir semua orang china memegang warkat stokis sebagai alat investasi dan sekaligus sebagai alat tukar bertransaksi. Kaprikornus siapapun yang pegang warkat tahu niscaya bahwa setiap lembar warkat itu mewakili barang rill yang tertera didalam warkat itu.

Bagaimana mekanismenya ? sederhana saja. DIsetiap kota dan distrik tersedia gudang ( hall mark ). Gudang ini dikelola oleh Perusahaan yang mendapat izin dari Negara. Setiap orang bisa tiba kegudang dan ada sederet pengawas dan forum yang menjamin keamanan stok itu.Setiap produsen yang menempatkan barang digudang harus menurut harga pokok penjualan dan mereka akan mendapat tanda terima (warkat ). Warkat ini sanggup diuangkan kapan saja atau ditukarkan ( tukar barang ) dalam bentuk apa saja, menyerupai materi baku dll melalui agent yang ditunjuk. Agent ini akan mem pool ( mengumpulkan ) warkat itu dan kemudian memecahnya dalam bentuk belahan kecil kecil. Warkat ini dijual kepada public melalui asosiasi. Biasanya kepada anggota asosiasi yang terkait dengan barang tersebut. Ketika barang itu dijual dan ternyata ada keuntungan maka keuntungan itu bagi antara produsen dan pemegang warkat. Mekanisme ini dikelola dengan system IT yang canggih ( clearing house, exchange , Data Center, Settlement, Delivery dll ) yang melibat ratusan ribu produsen dan jutaan komunitas, serta terhubung dengan pasar international maupun domestic.

Apa yang terjadi akhir system tersebut diatas ? likuiditas industry dan petani  sangat tinggi, tentu pula akan mendongkrat produksi. Ketika supply tinggi mereka berlindung dibalik system stokis dari jatuhnya harga dan melepasnya saat demand tinggi untuk mendapat harga layak. Para petani tidak dimakan oleh tengkulak. Para industriawan tidak dimakan oleh leasing company  atau anjak piutang yang memeras, para pengelola jasa pariwisata  terselematkan dari kelangkaan likuiditas saat tidak animo liburan. Dan yang lebih penting lagi, masyarakat yang masuk dalam kelompok pekerja tetap bisa berdagang lewat system ( membeli warkat)  yang solid ini dan mereka mendapat yield sebagai aksesori dari penghasilan tetap mereka. Dan ini akan terus bergerak tanpa henti alasannya ialah bila berhenti  ( alhkan dana ke bank )  maka kerugian yang pasti. Melewati prosedur ini , memang ada resiko tapi kemungkinan untung juga besar. 
Tanpa disadari orang china berserta seluruh dunia usahanya telah melaksanakan mudharabah berjamaah berskala massive….Bagaimana dengan kita ?

Sumber https://culas.blogspot.com/

Ekonomi Dan Politik

Seorang anak muda yang gundah dengan system yang ada dibidang perekenomian sempat bertanya apa bedanya perbankan, forum keuangan dan Koperasi. Saya tahu bahwa ia bertanya lantaran berkaitan dengan structure dan system yang berlaku. Ini pertanyaan yang cerdas lantaran eksklusif kepada system yang diterapkan dan bukan hanya soal apa yang nampak dipermukaan yang kadang terkesan utopis.  Pertanyaan ini sebenarnya pernah saya usikan saat berdialogh dengan professor di Beijing. Dia menjawab pertanyaan saya dengan sederhana. System ekonomi pada suatu Negara berafiliasi dengan system politik. Bagaiman kepemimpinan itu dilahirkan akan mencerminkan bagaimana system perekenomian dibentuk. BIla kepemimpinan lahir lantaran uang atau modal maka yang akan muncul adala system politik yang bekerja untuk kepentingan pemodal. Rakyat yang dimaksud yaitu mereka yang juga punya susukan kepada modal dan pasar. Selebihnya yaitu sampah.

Baiklah. Saya akan uraikan sedikit. Lembaga perbankan, mereka pooling fund lantaran legitimasi Negara sesuai peraturan  standard compliance ( Kepatuhan sesuai hukum BI atau OJK ) yang tetap.  Makara orang narok duit di bank lantaran dasarnya kepercayaan atas izin yang menempel pada bank. Orang tidak peduli uang itu mau diapain , yang penting ia sanggup bukti penempatan dana. Kalau bank itu collapse maka resiko ditanggung Negara melalui LPS ( Lembaga penjaminan SImpanan ). LPS pun dananya dari public sendiri ( Bukan APBN) yang diberi hak memungut premi dari setiap deposan. Bank selalu menentukan bunga deposito menurut suku bunga SBI. Artinya bila tidak ada debitur yang qualified maka mereka sanggup lempar dana deposan itu ke BI lewat SBI dan menikmati spread dengan santai. Itu sebabnya bank hanya bekerja menurut keuntungan semata. Ini konspirasi smart antara pemilik modal dan Negara ( BI). Dengan prosedur ini pemilik bank benar benar sanggup menikmati bisnis ponzy yang legitimate.

Lembaga keuangan bukan Bank, mereka pooling fund menurut peruntukan dengan jelas.  Mereka diwajibkan mem presentasikan untuk apa uang itu dipakai, apa resikonya, berapa yield nya , gimana settlement nya. Semua transfarance. DIsamping itu Negara juga berhak mengawasi dengan ketat peruntukan dana itu. Namun yang kita sayangkan yaitu forum keungan yang didesign ini dihentikan masuk eksklusif ke sector riel. Merka hanya boleh masuk ke sector pasar uang dan modal. Makara lagi lagi hanya untuk kepentingkan system moneter yang sudah di design dimana uang berputar disana sana saja. Sektor riel tetap kawasan yang sophisticated untuk dijangkau oleh kekuatan putaran dana public.

Lantas gimana kelanjutannya untuk usaha menggerakan sector riel ?  Saya tidak peduli bila dibilang puritan oleh siapapun bahwa bagi saya KOPERASI yaitu cara yang sempurna bila kita ingin bicara wacana solusi yang berbasis dari masyarakat untuk masyarakat, dari tujuan  produksi/jasa , konsumsi maupun financial resource. Koperasi tidak mengenal bunyi mayoritas. Satu anggota satu suara. Tidak peduli berapa ia punya dana. Koperasi didirikan menurut peruntukan yang terperinci dan untuk kepentingan komunitas yang jelas. Para andal ekonom selalu menyampaikan bahwa kelemahan koperasi sangat sulit untuk dijadikan cara spread ownership berskala massive menyerupai bursa saham. Ya benar, bila kita bicara  30 tahun lalu. Tapi di abad IT system yang sudah melilit dunia, hal itu bukan hal yang sulit. Tersedia database software untuk menggerakan system keanggotaan berskala massive sekaligus clearing house nya.. Lewat IT system, secara otomatis seluruh anggota akan berpungsi eksklusif sebagai wakil dan ikut mengawasi secara online.

Koperasi yaitu hasil renungan panjang seorang M. Hatta, bapak pendiri negeri ini. Dia seorang intelektual yang dibesarkan oleh pendidikan modern di Eropa. Dia juga hidup dalam usaha bawah tanah saat usia belia. Aktif terlibat dalam diskusi lintas isme. Ada yang menyampaikan bahwa Hatta yaitu sufi modern yang hidup sederhana namun visinya bicara wacana cinta dan kasih sayang kepada rakyat yang lemah.  Baginya koperasi yaitu alat usaha rakyat untuk melawan kekuatan modal.  Bung Karno dan para pendiri Negara kita menyampaikan bahwa Koperasi yaitu suku guru perekenomian yang berbasis kepada keadilan social dan ekonomi bagi seluruh rakyat. Mengapa ? lantaran koperasi yang berpengaruh akan equal dengan kekuatan ekonomi lain menyerupai PT, BUMN.  Tidak akan ada saling menjatuhkan lantaran semua bergerak saling memperlihatkan manfaat menurut system yang diatur berbasis keadilan social bagi semua.

Sebetulnya kalaulah rezim ini begitu euphoria dengan system demokrasi maka seharusnya mereka tidak punya alasan untuk mengakibatkan Koperasi sebagai kekuatan barisan ekonomi Rakyat. Tidak ada system demokrasi pada PT atau Persero. Yang ada yaitu  tiran kekuatan bunyi dominan menurut modal, tidak peduli bila penguasa saham dominan itu yaitu segelintir orang. Di china , kekuatan koperasi terbukti menjadi penyeimbang kekuatan pemodal. Juga di Taiwan, Eropa dan Negara Artikel Babo. Buku goresan pena Hatta masih menjadi tumpuan bagi para pengambil kebijakan ekonomi makro di Negara tersebut. Jangan hingga dijadikan kebijakan ekonomi Negara berlandaskan kepada ekonomi pasar. Ekonomi yaitu politik dan lantaran itu rakyat menentukan pemimpin untuk melindungi mereka dari bayang bayang kekuatan pemodal dan pasar yang rakus juga culas.

Sumber https://culas.blogspot.com/