Hallo temen-temen semua????
Gimana kabar kalian semua?????
Kembali lagi ama gue pajar seorang penulis blogger yang kece :D. Kali ini gue bakalan berbagi materi tentang methode pencatatan piutang. Sebelummnya temen-temen tau apa itu piutang ???? ok deh takutnya ada yang belom tau mending gue jelasin dulu kali ya pengerian piutang. Y udah yo sima ya temen-temen !
Pengertian Piutang
Piutang adalah "sebuah nama akun dalam akuntansi yang menggambarkan suatu transaksi penjualan secara kredit kepada customer". Jadi nih ya temen-temen piutang ini terjadi ktika prusahaan menjual barang secara kredit kepada customornya.
Manfaat Piutang
Lalu apa manfaatnya dari prusahaan mengeluarkan akun piutang untuk transaksi seperti ini?? dengan membuat akun piutang prusahaan akan lebih banyak mendapatkan customer, karena prusahaan akan dianggap menguntungkan client dalam hal waktu jika prusahaan itu blm memliki uang pada saat transaksi. Ok sekarang kita langsung ajh ke metode pencatatannya ajh ya temen-temen.
Methode Pencatatan Piutang
1. Metode Pencatata Langsung (Direct Method)
Ciri ciri prusahaan yang menggunakan metode ini adalah :
a. Kerugian piutang akan dicatat pada periode penerimaan piutang, berdasarkan jumlah piutang yang dihapuskan.
b. Setiap penghapusan piutang dicatat langsung pada akun kerugian piutang tak tertagih, denga jurnal :
Kerugian piutang tak tertagih (debet) Rp...........,-
Piutang (kredit) Rp........,-
2. Metode Pencatatan Tidak Langsung atau Metode Cadangan (Indirect Method)
a. Krugian piutang tak tertagih dicatat berdasarkan taksiran pada periode penjualan
b. Setiap penghapusan piutang dibebankan ke cadangan piutang tak tertagih. Jurnalnya seperti ini :
Cadangan piutang tak tertagih (debet) Rp.........,-
Piutang (kredit) Rp...........,-
Untuk menentukan taksiran kerigian piutang tak tertagih, ada beberapa cara diantaranya :
1. Ditetapkan sebesar persentase (%) tertentu dari penjualan. Dalam cara ini dasar perhitungannya adalah :
a. Penjualan kotor
b. Penjualan Bersih
c. Penjuala kredit bersih
2. Ditetapkan sebesar persentase (%) tertentu dari saldo piutang
Dalam hal ini terdapat iii (tiga) cara sebagai berikut :
a. Jumlah cadangan kerugian piutang tak tertagih ditambah sebesar persentase (%) tertentu dari saldo piutang (tanpa memperhatikan saldo cadangan yang masih ada)
b. Jumlah cadangan kerugian piutang tak tertagih dijadikan sebesar persentase (%) tertentu dari saldo piutang dengan memperhatikan saldo cadangan yang masih ada)
c. Jumlah cadangan kerugian piutang tak tertagih dijadikan sejumlah tertentu dalam rupiah (Rp. …..) yang ditetapkan berdasarkan analisis umur piutang (dengan memperhatikan saldo cadangan yang masih ada).
Cara mencatat penerimaan piutang yang telah dihapuskan
Apabila piutang yang telah dihapuskan diterima pembayarannya, maka pencatatannya adalah sebagai berikut:
1. Metode Langsung
Jurnal :
Kas (Debet) Rp xxx
Kerugian Piutang Tak Tertagih (Kredit) Rp xxx
2. Metode Tidak langsung atau Metode Cadangan
Jurnal :
Piutang Dagang (Debet) Rp xxx
Cadangan Piutang Tak Tertagih (Kredit) Rp xxx
(Mengembalikan piutang yang sudah dihapuskan)
Apabila piutang yang telah dihapuskan diterima pembayarannya, maka pencatatannya adalah sebagai berikut:
1. Metode Langsung
Jurnal :
Kas (Debet) Rp xxx
Kerugian Piutang Tak Tertagih (Kredit) Rp xxx
2. Metode Tidak langsung atau Metode Cadangan
Jurnal :
Piutang Dagang (Debet) Rp xxx
Cadangan Piutang Tak Tertagih (Kredit) Rp xxx
(Mengembalikan piutang yang sudah dihapuskan)
Kas (Debet) Rp xxx
Piutang Dagang (Kredit) Rp xxx
(Mencatat penerimaan piutang yang sudah dihapuskan)
Piutang Dagang (Kredit) Rp xxx
(Mencatat penerimaan piutang yang sudah dihapuskan)
Jadi kesimpulannya adalah perbedaan dari kedua pencatatan ini adalah pada saat mencatat pengembalian piutang yang tak tertagih. Untuk metode langsung pada saat penerimaan uang dari piutang yang telah dihapuskan maka pencatatnnya langsung saja krugian pitang tak tertagih di catat di kredit dan langsung pulang di catat sebagai debetnya adalah kas, akan tetapi dalam metode langsung pada saat penerimaan uang dari piutang yang telah di hapuskan itu di catatnya bukan kerugian piutang tak tertagih akan tetapi di catat sebagai piutang sebagai kredit karena pada metode ini cadangan kerugian piutang tak tertagih di masukan lagi kepada akun piutang sehingga padasaat pengembalian kembali piutang yang telah di hapuskan, saldo akun piutang dagang akan bertambah.
Dan satu lagi ciri dari pencatatan metode tidak langsung adalah adanya akun cadanga kerugian piutang tak tertagih.
Nah sekian dari saya.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.