Kontroversial Dunia Kerja Tak Butuh Lulusan Ber-Ipk Tinggi Mengapa ? Berikut Penjelasannya



Jakarta – Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Intan Ahmad menilai perguruan tinggi perlu melaksanakan reorientasi kurikulum setiap prodi.

Alih-alih terfokus pada Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), kampus dituntut melaksanakan relevansi antara pendidikan dengan pekerjaan di kurun Revolusi Industri 4.0, supaya lulusan gampang diserap dunia kerja, dan tidak menemui hambatan untuk mengambil studi ke tingkatan yang lebih tinggi.

“Selama ini kampus selalu menekankan pada IPK, sementara yang dibutuhkan di dunia kerja yakni kemampuan negosiasi, kerjasama, dan kepemimpinan. Kedepannya kampus harus sanggup menanamkan keterampilan tersebut pada mahasiswanya”, ujar Intan pada Kamis (28/5) lewat siaran pers di Jakarta.

Intan melanjutkan, di kurun ini para lulusan akan semakin diperlukan sanggup menguasai future skills profesi masa depan, di mana tidak hanya cukup menguasai literasi usang menyerupai membaca, menulis, dan menghitung sebagai modal dasar untuk berkiprah di masyarakat, tetapi juga perlu menguasai hal gres yaitu dengan data, teknologi, humanities, dan civic literacy.

Perguruan tinggi juga dituntut untuk berbagi keterampilan mahasiswanya untuk meningkatkan mutu lulusan yang mempunyai daya saing di dunia kerja.

Intan menambahkan, pelayanan prima 4.0 juga sangat penting pula untuk mengubah contoh pikir semua pihak dalam menghadapi kurun digital, baik pembuat kebijakan di perguruan tinggi, dosen, maupun staf non akademiknya, yang dituntut harus melaksanakan upaya transformatif.

“Semua aspek kehidupan kampus harus berubah, mulai berbagi dan menerapkan TIK, baik dalam proses pembelajaran maupun manajemen atau manajemen pendidikan tinggi untuk meningkatkan produktivitas,” imbuhnya

“Transformasi ini harus dilakukan secara sistemik dan holistik supaya sanggup diterapkan dengan baik di kampus dan berkelanjutan dengan tetap mempertahankan mutu,” ujar Intan.

Sumber: jurnas.com


Demikian informasi dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspagenya dan tetap kunjungi situs kami di website infokemendikbud.web.id Kami senantiasa menunjukkan informasi dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari banyak sekali sumber  terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Artikel Terkait