Adalah penting untuk sanggup membedakan antara jurnal koreksi dengan jurnal penyesuaian. Dalam akuntansi, jurnal koreksi perlu dibentuk dengan maksud untuk mengkoreksi nilai transaksi yang telah salah dibukukan dan atau juga untuk mengkoreksi penggunaan penjabaran akun-akun yang salah (salah dalam mengidentifikasi akun). Sedangkan jurnal penyesuaian, menyerupai yang telah dijelaskan pada bab postingan sebelumnya (klik di sini untuk melihat), dibentuk dengan tujuan untuk memperbaharui data akuntansi semoga men jadi lebih akurat.
Secara garis besar sanggup disimpulkan di sini bahwa jurnal koreksi dibentuk atas kesalahan yang terjadi dalam awal mulanya transaksi tersebut dicatat dan dibukukan (baik salah nilai maupun akun). Sedangkan jurnal pembiasaan dibentuk bukan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi dalam awal mulanya transaksi dicatat, melainkan untuk memenuhi konsep akrual dan deferral dalam akuntansi. Jadi, akuntan akan/perlu menciptakan jurnal penyesuaiana transaksi yang pada awal mulanya telah dicatat secara benar (tidak salah dalam membukukan nilai maupun tidak salah dalam penggunaan akun) dalam rangka memperbaharui data akuntansi dengar cara memilih secara sempurna : berapa besarnya bab dari jumlah penerimaan yang diterima di muka yang telah menjadi pendapatan untuk periode berjalan, berapa besarnya bab dari jumlah penerimaan yang diterima di muka (dalam periode berjalan) yang akan di tangguhkan sebagai pendapatan untuk periode mendatang, berapa besarnya bab dari jumlah pengeluaran yang telah menjadi beban untuk periode berjalan, berapa besarnya bab dari jumlah pengeluaran periode berjalan yang akan ditangguhkan sebagai beban untuk periode mendatang, berapa besarnya jumlah beban periode berjalan yang harus diakui meskipun pembayarannya belum dilakukan, dan berapa besarnya jumlah pendapatan periode berjalan yang harus diakui meskipun penagihan kasnya belum diterima.
Contoh dari proses pembiasaan telah diberikan dan dijelaskan secara rinci pada bab sebelumnya. Berikut ini ialah pola transaksi yang memerlukan ayat jurnal koreksi. Misalkan bahwa pada tanggal 6 September 2008 perusahaan membeli peralatan kantor seharga Rp. 7.500.000,- secara kredit. Ayat jurnal transaksi yang seharusnya dibentuk oleh bab pembukuan perusahaan pada awal pencatatan ialah dengan mendebet akun peralatan kantor dan menkredit akun utang senilai Rp. 7.500.000,-. Namun, dalam pola ini terdapat beberapa kemungkinan transaksi tersebut salah dicatat :
1. Pembelian peralatan kantor namun dicatat sebagai pembelian perlengkapan kantor. Jadi, mula-mula transaksi tersebut telah dicatat dengan mendebet akun perlengkapan kantor dan mengkredit akun utang sebesar nilai transaksi. Dalam hal ini, jurnal koreksi perlu dibentuk dengan cara mendebet akun yang benar (yang seharusnya) yaitu akun peralatan kantor dan mengkredit kembali akun yang telah salah di debet yaitu akun perlengkapan kantor sebesar jumlah yang sama. Dalam pola kasus ini, akun utang serta nilai transaksi tidaklah terpengaruh dikarenakan telah dicatat/dibukukan secara benar. Ini ialah koreksi atas kesalahan dalam mengidentifikasi akun peralatan kantor
Mula-mula dicatat:
Perlengkapan Kantor Rp. 7.500.000,
Utang Rp. 7.500.000,
Jurnal koreksi:
Peralatan Kantor Rp. 7.500.000,
Perlengkapan Kantor Rp. 7.500.000,
2. Pembelian peralatan kantor secara kredit namun dicatat sebagai pembelian peralatan kantor secara tunai. Jadi, mula-mula transaksi tersebut telah dicatat dengan mendebet akun peralatan kantor dan mengkredit akun kas sebesar nilai transaksi. Dalam hal ini, jurnal koreksi perlu dibentuk dengan cara mengkredit akun yang benar (yang seharusnya) yaitu akun utang dan mendebet kembali akun yang telah salah di kredit yaitu akun kas sebesar jumlah yang sama. Dalam pola kasus ini, akun peralatan kantor serta nilai transaksi tidaklah terpengaruh dikarenakan telah dicatat/dibukukan secara benar. Ini ialah koreksi atas kesalahan dalam mengidentifikasi akun utang.
Mula-mula dicatat:
Peralatan Kantor Rp. 7.500.000,
Kas Rp. 7.500.000,
Jurnal koreksi:
Kas Rp.7.500.000,
Utang Rp. 7.500.000,
3. Pembelian peralatan kantor secara kredit namun dicatat sebagai pembelian perlengkapan kantor secara tunai. Jadi, mula-mula transaksi tersebut telah dicatat dengan mendebet akun perlengkapan kantor dan mengkredit akun kas sebesar nilai transaksi. Dalam hal ini, jurnal koreksi perlu dibentuk dengan cara mendebet kembali akun yang telah salah di kredit yaitu akun kas dan mengkredit kembali akun yang telah salah di debet yaitu akun perlengkapan kantor sebesar jumlah yang sama. Jurnal koreksi belum simpulan hingga di sini, alasannya di samping jurnal koreksi tersebut di atas (jurnal koreksi yang telah mengeliminasi masing-masing akun yang salah) juga perlu dibentuk jurnal koreksi untuk mencatat transaksi yang seharusnya (yang sebenarnya). Jadi, jurnal koreksi berikutnya perlu dibentuk lagi dengan cara mendebet akun peralatan kantor dan mengkredit akun utang. Dalam kasus ini, nilai transaksi telah dicatat/dibukukan secara benar. Ini ialah koreksi atas kesalahan dalam mengidentifikasi akun peralatan kantor dan akun utang.
Mula-mula dicatat :
Perlengkapan Kantor Rp. 7.500.000,
Kas Rp. 7.500.000,
Jurnal koreksi:
Kas Rp. 7.500.000,
Perlengkapan Kantor Rp. 7.500.000,
Peralatan Kantor Rp. 7.500.000,
Utang Rp. 7.500.000,
4. Pembelian peralatan kantor secara kredit senilai Rp. 7.500.000,namun dicatat sebagai pembelian peralatan kantor secara kredit senilai Rp. 5.500.000,-. Jadi, mula-mula transaksi tersebut telah dicatat dengan mendebet akun peralatan kantor dan mengkredit akun utang, namun sebesar nilai transaksi yang salah yaitu hanya Rp. 5.500.000,- bukannya Rp. 7.500.000,-. Dalam hal ini, jurnal koreksi perlu dibentuk dengan cara mendebet kekurangan saldo untuk akun peralatan kantor dan mengkredit kekurangan saldo untuk akun utang, yaitu masing-masing sebesar Rp. 2.000.000,-. Ini ialah koreksi atas kesalahan dalam membukukan nilai transaksi.
Mula-mula dicatat :
Peralatan Kantor Rp. 5.500.000,
Utang Rp.5.500.000,
Jurnal koreksi:
Peralatan Kantor Rp. 2.000.000,
Utang Rp. 2.000.000,
Perhatikanlah dengan cermat bahwa apabila kedua jurnal di atas digabung maka akan diperoleh kondisi jurnal yang seharusnya, yaitu akun peralatan kantor dengan saldo debet dan akun utang dengan saldo kredit, masing-masing akan menjadi sebesar Rp. 7.500.000,
5. Pembelian peralatan kantor secara kredit senilai Rp. 7.500.000,namun dicatat sebagai pembelian peralatan kantor secara kredit senilai Rp. 17.500.000,-. Jadi, mula-mula transaksi tersebut telah dicatat dengan mendebet akun peralatan kantor dan mengkredit salah yaitu Rp. lini, jurnal ko bihan saldo akun utang, namun sebesar nilai transaksi yang salah yait 17.500.000,- bukannya Rp. 7.500.000,-. Dalam hal ini, jur reksi perlu dibentuk dengan cara mengkredit kelebihan sale tuk akun peralatan kantor dan mendebet kelebihan saldo untuk akun utang, yaitu masing-masing sebesar Rp. 10.000.000. juga ialah koreksi atas kesalahan dalam membukukan ni transaksi.
Mula-mula dicatat :
Peralatan Kantor Rp. 17.500.000,
Utang Rp. 17.500.000,
Jurnal koreksi:
Utang Rp. 10.000.000,
Peralatan Kantor Rp. 10.000.000,
Perhatikanlah dengan cermat bahwa apabila kedua jurnal di atas digabung maka akan diperoleh kondisi jurnal yang seharusnya, yaitu akun peralatan kantor dengan saldo debet dan akun utang dengan saldo kredit, masing-masing akan menjadi sebesar Rp. 7.500.000,
Bagaimanadengan jurnal koreksi yang perlu dibentuk apabila kesalahan yang terjadi sekaligus mencakup baik kesalahan dalam pencatatan akun maupun kesalahan dalam pencatatan nilai transaksi? Untuk sanggup menjawab pertanyaan ini, pelajarilah terlebih dahulu dengan baik kelima kemungkinan yang telah dijelaskan di atas. Setelah memperoleh pemahaman yang cukup baik, barulah pikirkan cara cermat apa dampak dari kesalahan tersebut kalau timbul secara bersamaan.