Penjelasan Lengkap Menko Darmin Soal Keperkasaan Rupiah

Foto: REUTERS

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution merespons nyata tren penguatan nilai tukar rupiah beberapa waktu belakangan. Kendati demikian, Darmin tetap meragukan situasi perekonomian global ke depan.

Apalagi, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China masih membayangi perekonomian global. Belum lagi rencana Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve menaikkan suku bunga contoh (Fed Funds Rate/FFR) bulan depan.

Berikut klarifikasi lengkap Darmin kepada wartawan ketika ditemui di Gedung Ali Wardhana, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (7/11/2018).

Sudah seminggu ini nilai rupiah menguat. Salah satu penyebabnya, yaitu market (pasar keuangan) yang melihat bahwa nilai rupiah kita itu sudah undervalued (di bawah nilai yang wajar), sehingga ya, modal absurd ada yang mulai masuk, akhirnya rupiah mulai menguat.

Ya tergantung, alasannya yaitu (Bank Sentral) AS pun masih akan menaikkan suku bunga contoh (FFR), dan sebagainya. Kita belum dapat memastikan. Tapi, yang terlihat ketika ini, market (pasar keuangan) menganggap jika rupiah itu sudah terlalu murah (undervalued) sehingga ia (investor asing) masuk, dan rupiahnya menguat.

Ya tergantung, proses duniakan belum berhenti. Artinya ini masih dapat berkembang. Nanti kita lihat dari perang dagang bagaimana, tingkat bunga di Amerika Serikat bagaimana.

(Untuk menjaga penguatan rupiah) Kita dapat menjalankan kebijakan kita lebih baik sama menciptakan kebijakan baru. [cnbcindonesia.com]

Artikel Terkait