Foto: Reuters |
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Rusia Vladimir Putin direncanakan akan bertemu sela-sela perhelatan East Asia Summit di Singapura. Pertemuan itu akan membahas perdagangan antar kedua negara.
"Sebenarnya tadinya Putin mau tiba sebelum selesai tahun cuma ada agenda tidak memungkinkan kedua belah pihak. Akhirnya disepakati sementara ditengah pertemuan East Asia Summit di Singapura 14-15 November. Tapi setahu aku belum bilateral, tapi sebagai pemanasan ya. Karena melihat ke depannya anggun sekali, aneka macam perdagangan yang nggak sanggup hukuman kan," kata Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Belarus, M Wahid Supriyadi, di kantor Kementerian Luar Negeri, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Rabu (31/10/2018).
Pertemuan itu akan membahas relasi ekonomi, perdagangan kedua negara. Wahid menyampaikan pada tahun kemudian Rusia banyak mengekspor masakan menyerupai gandum. Selain itu di Rusia terjadi oversupply produk kacang-kacangan, kedelai, dan daging. Sementara Indonesia meminta semoga syarat ekspor ikan ke Rusia dipermudah alasannya gres ada 10 perusahaan yang diizinkan, sedangkan seruan ikan ke Rusia banyak.
"Makanya di trade expo juga kita minta ikan, kita ada kapasitas banyak dan demandnya di sana banyak," kata Wahid.
Selain itu Indonesia juga akan meminta investasi dan fasilitas ekspor buah tropis menyerupai mangga, buah naga, pepaya, belimbing.
"Lalu buah tropis menyerupai mangga, buah naga, pepaya, belimbing," sambungnya.
Diketahui East Asia Summit merupakan rangkaian ASEAN Summit di Singapura. Rusia merupakan salah satu kawan negara ASEAN. Sebelumnya, pertemuan antara Putin dan Jokowi juga disampaikan Ketua Dewan Federasi Rusia Valentina Matvienko. Hal tersebut disampaikan Valentina dikala mendapatkan delegasi yang dipimpin Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang yang tengah mengadakan kunjungan kerja ke Rusia.
"Kami masih ingat sekali kunjungan Bapak Presiden RI pada 2016. Pembicaraan kedua presiden sangat kasatmata dan membawa laba kedua belah pihak. Kami menanti pertemuan dua presiden di ASEAN Summits di Singapura," ujar Ketua Dewan Federasi Rusia Valentina Matvienko di Moskow, Rusia, Selasa (23/10/2018). [detik.com]