Foto: merdeka.com |
Jajaran Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin untuk wilayah Jawa Timur yang dikomandoi Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin menggelar pertemuan tertutup dengan 30 ulama Madura, Jumat (9/11). Pertemuan digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hikam, Bangkalan.
30 ulama yang hadir di pertemuan itu diantaranya KH Muhaimin Maki, KH Sirajul Umam, KH Fathurrozi Jamil, KH Jazuli Nur, KH Mahrus Cholili dan beberapa ulama kesohor di Madura.
Di pertemuan itu, mereka membahas soal potensi pertolongan para ulama di Madura untuk pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf. Karena menyerupai diketahui, di Pemilu 2014 lalu, bunyi Prabowo Subianto unggul telak di seluruh wilayah Madura.
Pengasuh Ponpes Al Hikam, KH Nuruddin A Rahman memastikan, dari hari ke hari pertolongan untuk Jokowi makin besar di Madura. Apalagi mantan Gubernur DKI Jakarta itu sekarang menggandeng Kiai Ma'ruf di Pilpres 2019.
"Beliau (Kiai Ma'ruf) ulama sepuh, mantan pimpinan tertinggi Nahdlatul Ulama (NU)," kata Kiai Nuruddin.
Sehingga, lanjutnya, ulama NU di Madura punya kewajiban budpekerti untuk ikut memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf. "Kalau kata orang Madura, ta'teghah (tak tega) melihat dia berjuang sendirian," tegas kiai yang juga wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur tersebut.
Terlebih, katanya lagi, sejumlah kebijakan Jokowi sebagai presiden, berjalan baik di Pulau Garam, sebutan Pulau Madura. "Yang terbaru yakni menggratiskan Jembatan Suramadu yang InsyaAllah bermanfaat bagi warga Madura," tandasnya.
Sementara Machfud Arifin, sebagai panglima tertinggi di TKD Jokowi-Ma'ruf Jawa Timur cukup bahagia mendengar para ulama di Madura dapat 'seirama' memenangkan jagoannya di Pilpres 2019 mendatang.
"Alhamdulillah ini Jumat berkah dapat tabarruk dengan para ulama," kata mantan Kapolda Jawa Timur tersebut yang melanjutkan kegiatan pertemuannya dengan berziarah ke makam gurunya para ulama besar di Tanah Air, yaitu Syaichona Cholil di Bangkalan. [merdeka.com]