Pasang surut korelasi Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjadi sorotan. Hal itu sesudah cuitan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merespons tudingan Partai Gerindra alasannya yakni dinilai setengah hati mendukung Prabowo.
Juru Bicara Kampanye Tim Nasional Joko Widodo (Jokowi)-Kiai Ma’ruf Amin, Ruhut Sitompul mengatakan, curahan hati (curhat) SBY melalui di linimasa Twitter mengambarkan tidak solidnya koalisi tersebut dalam menghadapi Pilpres 2019. Dia menilai, kondisi itu dikarenakan Prabowo memperlihatkan impian palsu kepada SBY soal posisi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Kan itu yang jadi rame, salah satu nominasi wapresnya AHY, ada hope. Tahunya Sandi yang enggak pernah ada di survei mana-mana jadi cawapres,” kata Ruhut di program Polemik Trijaya bertajuk Narasi Gaduh, Politik Kisruh di Warung Daun Cikini, Sabtu (17/11/2018).
Dari situ, Ruhut menilai, Partai Demokrat setengah hati mendukung Pilpres 2019. Ruhut mengklaim, sebagai mantan kader Demokrat mengerti betul isi hati SBY. Bahkan, ia menyebut, bersama-sama SBY ingin merapat ke pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf.
“Pak SBY itu mengajarkan aku kritik siapa pun, tapi kasih solusi. Makanya Pak SBY enggak pernah marahi saya. Demokrat itu setengah hati, menyerupai dikatakan Imel (Ketua Divisi Komunikasi Publik Demokrat Imelda Sari) tadi, mengapa suasana Pak SBY menyerupai sekarang. Kalau dibelah, hati Pak SBY itu maunya dukung Pak Jokowi,” ujar Ruhut.
Sementara Ketua Divisi Komunikasi Publik Demokrat Imelda Sari membantah pernyataan yang disampaikan Ruhut. Menurut dia, SBY tetap mendukung Prabowo-Sandi, namun dengan cara berbeda.
“Jadi jikalau kita melihat proses penentuan koalisi pasangan mana yang didukung, sudah disampaikan pada final Juli oleh Pak SBY. Alasan-alasan mengapa tidak dukung Jokowi,” kata Imelda. [inews.id]