Foto: Liputan6.com |
Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir angkat bicara soal penunjukan Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara capres-cawapres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Mantan bos Inter Milan itu sebelumnya disebut Yusril sebagai orang yang ditunjuk Jokowi untuk melobi.
Dalam penawaran tersebut, Erick mengaku sama sekali tidak ada janji politik apapun. "Pak Yusril sudah menyebutkan bahwa posisi ia itu pribadi, ia ingin membantu sebagai profesional," ungkapnya di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/11) malam.
Erick enggan membeberkan lebih detail proses lobi tersebut. Dia pun tak menyebut mengapa Yusril yang alhasil ditunjuk sebagai penasihat aturan langsung pasangan calon presiden nomor urut 01.
Dia hanya menjelaskan bahwa Yusril yaitu pengacara profesional yang mempunyai rekam jejak panjang di bidang advokat. Layaknya Ketua Kadin Rosan Roeslani, Ketua HIPMI Bahlil Lahadalia, serta Yenny Wahid, Yusril memberikan kepercayaan kepada Jokowi-Ma'ruf punya pertimbangannya sendiri.
"Dan ini mustahil nama-nama yang kini mendukung ibarat Yenny Wahid hanya buta mendukung seorang calon pemimpin, niscaya dia berpikir dia calon pemimpin yang terbaik," imbuhnya.
Erick tak duduk perkara dengan posisi Yusril yang masih mendampingi proses aturan eks ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Menurutnya, meski dalam posisi yang berbeda sebelumnya, ketika bersatu dalam barisan maka bakal menyatu.
"Ibarat saya juga kemarin jadi ketua Asian Games bagaimana kita punya visi menyatukan bangsa, hari ini harus menentukan di posisi yang saya yakini kan juga berbeda. Nah itu juga bab dari profesional saja," pungkasnya.
Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf. Pekan kemudian dia mendapatkan usulan Erick Thohir yang sudah usang melobinya.
"Minggu yang kemudian saya bertemu Pak Erick Tohir di Hotel Mulia, Jakarta. Pak Erick yaitu Ketua Timsesnya Pak Jokowi. Pak Erick memberikan salam Pak Jokowi kepada saya, dan sayapun memberikan salam saya kepada Pak Jokowi melalui Pak Erick. Kami bincang-bincang dan Pak Erick menanyakan kepastian apakah saya bersedia menjadi lawyernya Pak Jokowi-Pak Kiai Maruf Amin dalam kedudukan ia sebagai paslon Capres-cawapres," kata Yusril melalui keterangan tertulis, Senin (5/11).
Yusril berkata, Erick telah berdiskusi semenjak usang menunjukkan posisi sebagai kuasa hukum. Menteri kehakiman masa Gus Dur itu pun mengiyakan dalam pertemuan di Hotel Mulia. [merdeka.com]