Ilustrasi/SINDOnews |
Makna 'hijrah' yang disampaikan Presiden Jokowi dihadapan para pengusaha muda mempunyai makna mendalam sebagai sebuah bangsa. Hijrah di sini mempunyai makna dari pesimisme ke otpimisme, dari individualisme ke kolaborasi.
Kemudian dari monopoli ke persaingan sehat, dari marah-marah ke sabar. Semua itu sudah ditunjukkan Jokowi selama memimpin Indonesia.
"Nah justru hijrah itu di situ yang ditunjukkan oleh pak jokowi. Makara dan kini proses itu telah terjadi, proses hijrah lagi terjadi di kita dan kini lagi dilanjutkan," kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (5/11/2018).
Politikus Partai Perindo itu menganggap, banyak pesan yang baik disampaikan Jokowi mengenai makna hijrah kalau dikontekstualisasikan dengan kehidupan sehari-sehari. Misalnya dalam birokrasi pemerintahan.
Menurut Arya, dahulu pemerintah hanya fokus pada pembangunan di pusat. Sekarang oleh Jokowi dilakukan ke level kawasan hingga pelosok desa menyerupai anggaran dana desa dan rencana dana kelurahan. Termasuk pembagian akta tanah yang diberikan oleh pemerintah.
Kemudian saluran kesehatan masyarakat juga dianggap sempurna dilakukan Jokowi. Arya mengatakan, dahulu masyarakat sangat sulit untuk mengakses pelayanan kesehatan, kini dapat memanfaatkan BPJS dan KIS.
"Bahkan kalau teman-teman tahu masyarakat kita sakit sedikit eksklusif ke puskesmas untuk ambil BPJS. Dulu mereka biasanya ke warung gitu, hijrah yang terjadi. Itulah hijrah yang dibentuk oleh Pak Jokowi," tandasnya. [sindonews.com]