Capres Joko Widodo (Jokowi) meminta caleg yang tergabung di Tim Kampanye Daerah wilayah Lampung untuk berkampanye dari pintu ke pintu (door to door). Sebab, kampanye dengan alat peraga ibarat baliho sudah ketinggalan zaman.
"Tim bekerja dalam orkestrasi musik. Caranya sampaikan apa yang kita kerjakan, laksanakan. Ini bisa dilakukan hanya jikalau kita mau, door to door. Caleg kuncinya di situ. Caleg kini jangan hanya pasang baliho, maaf, bisa kehilangan suara. Harus door to door, ada kontak batin," kata Jokowi dikala memperlihatkan pengarahan di Graha Wangsa, Bandar Lampung, Sabtu (24/11/2018).
Dia menyampaikan taktik tersebut dipakainya dikala mengikuti Pilwalkot Solo dan Pilgub DKI Jakarta. Jokowi menyebut hasil kampanye door to door efektif.
"Begitu masuk Pilgub DKI, nggak ada kenal Jokowi, saya masuk ke kampung, nggak ada. Saya waktu itu masih bisa di DKI sebab padat, menunjukan apa yang kita kerjakan. Incumbent sangat kuat, tapi sehabis masuk door to door saya rasa sangat kuat, pada putaran pertama kita menang, semua orang kaget, nggak nyangka," sebutnya.
Jokowi juga menyampaikan ada perubahan politik di kalangan masyarakat secara global. Ia mencontohkan kekalahan Hillary Clinton dari Donald Trump pada Pilpres Amerika Serikat. Padahal berdasarkan survei, Hillary awalnya dinyatakan unggul.
"Di Amerika dikala Hillary lawan Trump, semua survei memenangkan Hillary, tapi saya tanya apa kondisinya, semua kaget yang menang Trump," tuturnya. [detik.com]