Foto: iNews.id |
Dewan Pengarah JKSN Khofifah Indar Parawansa meminta kepada pengurus Jaringan Kiai Santri Nusantara (JKSN) Jawa Barat bekerja maksimal dalam meraup bunyi untuk pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
Menurut Khofifah, menurut hasil survei yang dilakukan salah satu forum riset, Jabar masih mempunyai banyak titik kelemahan.
"Jabar masih harus dimaksimalkan kembali. Masih banyak titik (kelemahan), apakah starata usia, kewilayahan," kata Khofifah seusai menghadiri deklarasi legalisasi JKSN Wilayah Jabar di Rumah Makan Cibiuk, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (6/11/2018).
Gubernur Jatim terpilih ini menyebutkan, taktik pemenangan 70 persen bunyi Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin sudah dipetakan. Sedikitnya ada sembilan provinsi di Indonesia yang bakal menjadi lumbung bunyi kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Tadi malam, saya mengundang salah satu forum survei yang menunjukkan detail hasil surveinya per daerah. Pemetaannya memang sembilan provinsi strategis. Dari hasil survei itu paling tidak kita punya citra untuk memaksimalkan kawasan yang masih kurang dengan banyak sekali cara dan segmen," ujar dia.
Khofifah mengungkapkan, hasil survei yang diberikan sangat detail mulai dari golongan agama yang 87,5 persen dari voters yaitu muslim. Kemudian, kelompok milenial, stratifikasi usia, jenis kelamin, daerah, dan lainnya. Namun, dari hasil survei itu masih ada titik kelemahan.
"Tentunya saya tidak sanggup menyebutkan apa saja, di mana saja kelemahannya. Yang niscaya kami akan maksimalkam JKSN di sembilan provinsi termasuk Jabar," kata Ketua Umum PP Muslimat NU itu.
Khofifah enggan mengomentari kelemahan yang dimaksud alasannya masih adanya basis bunyi Prabowo yang menang pada Pilpres 2014 lalu. Bahkan, pada Pilkada Jabar 2018, raihan bunyi pasangan yang diusung Partai Gerindra-PKS cukup mengejutkan.
"Saya tidak pada posisi untuk mengomentari yang lain. Saya hanya ingin fokus melaksanakan hasil survei, melaksanakan pemetaan secara detail. Kemudian, intervensi yang efektif ibarat apa. Tadi malam saya sudah sanggup gambaran. Itu yang akan kami lakukan nanti bersama tim dan JKSN," ungkap dia.
Khofifah mengungkapkan, JKSN bukan organisasi yang didalamnya terdiri dari para kiayi dan santri. Tetapi, JKSN merupakan jaringan yang sangat erat dengan para kiai dan santri dengan jaringannya ibarat kelompok pengusaha, akademisi, serikat pekerja, petani, nelayan, dan komunitas lainnya.
"Nah, banyaknya jaringan ini yang akan kami kuatkan dan maksimalkan. Kaprikornus jangan hanya melihat jikalau kiai santri itu hanya ada di pesantren. Karena ini namanya jaringan tentu elemennya guru, nelayan UMKM, petani, buruh yang akan masuk dalam jejaring ini," kata dia. [inews.id]