Foto: Merdeka.com |
Calon Wapres nomor urut 02 Sandiaga Uno menantang Presiden Joko Widodo untuk mencari ukuran tempe. Hal ini dilontarkan usai melihat Jokowi blusukan ke sebuah pasar di Bogor, Jawa Barat.
Menanggapi tantangan tersebut, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni mengatakan, lebih baik bicara subtansi saja daripada meributkan hal yang tak penting.
"Saya mengimbau lebih baik kita mulai berdebat pada isu-isu atau terhadap sesuatu yang lebih substansi," katanya di Posko Cemara, Kamis (1/11).
Dia pun meminta Sandiaga untuk mengambarkan resep-resep yang ditawarkannya kepada masyarakat. Salah satunya, Toni menyinggung soal OK OCE.
"Kalau Pak Sandi masih punya resep mencoba kembali OK OCE-nya yang gagal di Jakarta, mau diterapkan secara nasional, coba dipresentasikan. Saya kita akan lebih baik itu ketimbang soal tempe, pakai topi dari pete dan sebagainya," terang Raja.
Menurut dia, apa yang disampaikan Sandiaga bukan menyerupai berkompetisi dalam ajang Pilpres. "Ini saya kira, ini kayak pemilihan Lurah kayaknya, bukan pemilihan Presiden," pungkasnya.
Sebelumnya, Sandiaga menantang Jokowi sabung mencari ukuran tempe. Terlebih, tempe dianggap menjadi materi makanan favorit rakyat Indonesia.
"Sekarang kita lakukan the search for the size of tempe, kita lakukan pencarian tempe menyerupai apa ke depan. Ini menarik alasannya kita mengkerucutkan pemilu ini ke satu diskursus wacana makanan yang paling favorit di Indonesia, ialah tempe," ungkapnya di Jakarta, Rabu (31/10).
Sandi ingin melihat bagaimana reaksi seluruh rakyat Indonesia atas kunjungan Jokowi dan dirinya ke pasar.
"Nanti kita berlomba-lomba melihat ini tempe di sini tebel, tempe di sini sizenya menyerupai ini, kan kemarin terakhir di Kabupaten Semarang misalnya, saya temukan tempe kayak HP jadul, tebel, tapi saya temukan tempe tablet itu ada di waktu itu di Jatim, itu yang kita sampaikan," ia melanjutkan.
Sandi mengapresiasi blusukan Jokowi untuk mengusut eksklusif harga dan ukuran tempe di pasar. Menurutnya, wangsit mengenai ekonomi yang diangkat oleh Paslon 02 ini sejak didaftarkan di KPU jadinya menerima respon dari pemerintah pimpinan tertinggi, ialah Presiden Jokowi sendiri.
Sandi juga menganggap, informasi ekonomi inilah yang harusnya menjadi bahasan utama dalam ajang kontestasi Pemilu 2019.
"Diskursus wacana harga ini harus menjadi diskursus utama dalam pemilu kita ke depan, bahwa kini sebagian masyarakat menyatakan harga naik sebagian pedagang menyampaikan pasarnya lesu sebagian masyarakat menyampaikan fluktuatif, sebagian menyatakan stabil. Nah ini yang memang harus diutarakan," tutup Sandi. [merdeka.com]