Ma'ruf Amin Nilai Khilafah Tak Cocok Di Indonesia, Ini Alasannya

Foto: detikcom

Calon Wapres (Cawapres) nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menilai paham khilafah tidak dapat diterapkan di Indonesia. Dengan penduduk yang sangat beragam faham ini akan tertolak secara otomatis. Jika dipaksakan, akan berpotensi terjadi benturan yang berpotensi perang saudara.

"Sistem pemerintahan khilafah tidak akan dapat diterapkan di Indonesia, yang mempunyai penduduk beragam dengan dan banyak sekali agama serta suku bangsa. Jika dipaksakan untuk diterapkan, akan tertolak dengan sendirinya," ungkapnya kepada detikcom usai menggelar pertemuan dengan para petani Banyuwangi, Rabu (31/10/2018).

Ma'ruf Amin mengatakan, paham Islam di Indonesia sudah termasuk paham yang tepat atau kaffah, berdasarkan ruang dan waktunya. Karena di Indonesia sendiri terdiri dari banyak sekali agama dan suku bangsa yang berbeda, sehingga tidak dapat diterapkan sistem syariat Islam atau khilafah.

"Pancasila yang ada dikala ini sudah menjadi ideologi yang tepat untuk diterapkan di bumi pertiwi ini. Jika dipaksakan untuk diterapkan sistem khilafah, maka akan tertolak dengan sendirinya, sebab sangat tidak tepat. Bahkan dapat terjadi benturan sosial yang berpotensi terjadinya perang saudara di bumi Indonesia, sebagaimana perang yang terjadi di sejumlah negara negara arab akhir pemaksaan faham dalam bernegara," tambahnya.

Saat ini memang ada beberapa negara arab yang memakai paham khilafah, namun Kondisi sosial masyarakat di Indonesia dengan di negara Arab, kata Mafruf Amin sangat jauh berbeda. Di sejumlah Negara Arab yang hampir keseluruhan warganya beragama Islam dengan suku yang sama, dapat jadi cocok diterapkan sistem khilafah.

"Pejuang dan Pendiri bangsa Indonesia ini, selain ulama juga berasal dari kalangan nasionalis. sesuai dengan komitmen para pendiri bangsa. Sistem pemerintahan yang tepat diterapkan di Indonesia ialah sistem republik dengan pancasila sebagai idiologi dasar negara. Sangat tidak tepat diterapkan sistem bernegara yang lain ibarat kerajaan apalagi khilafah," ujar mantan Ketua MUI ini.

KH Ma'ruf Amin melaksanakan kunjungan selama dua hari di Banyuwangi. Ma'ruf Amin mengawali kunjungan di Ponpes Darussalam Blok Agung, lalu melaksanakan ziarah di Makam KH Saleh Lateng dan melaksanakan pertemuan dengan para petani. [detik.com]

Artikel Terkait