Foto: Antara |
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, disebut potensial menjadi juru kampanye terbaik bagi rivalnya, Joko Widodo. Prabowo beberapa kali melaksanakan blunder yang justru menguntungkan Jokowi. Salah satunya dalam perkara 'tampang Boyolali'.
"Ini menjadi point bagi Jokowi. Di sini, Prabowo yaitu juru kampanye terbaik bagi Jokowi," kata pengamat komunikasi politik Ari Junaedi, Senin, 5 November 2018.
Warga Boyolali, Jawa Tengah, kemarin, turun ke jalan memerotes pernyataan Prabowo. Mereka mengaku terluka dengan pernyataan mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu.
Sebelum perkara Boyolali mencuat, Prabowo juga sempat menciptakan 'sakit hati' jurnalis. "Masih ingat dikala awak media merasa tersinggung dengan pernyataannya yang merendahkan profesinya? Ini artinya, ia tak berupaya memfilter mana yang bercanda dan mana yang serius," ujar pengajar di aneka macam sekolah tinggi tinggi ini.
Dari perkara ini, Ari melihat administrasi kampanye Prabowo menjadi sisi terlemahnya. Menurut dia, Prabowo menyerupai tak mau mendengarkan saran dan masukan timnya. Padahal, di tim Prabowo-Sandi ada jagoan-jagoan komunikasi menyerupai Heri Budianto, Imelda Sari, atau Yasmin Muntaz.
Ari melihat ketiganya malang-melintang di ranah komunikasi. "Seharusnya meminta saran mereka, jangan justru percaya betul dengan pembisik lain yang tidak kompeten," ujarnya.
Jika tak dievaluasi, kata Ari, hal ini sangat membahayakan elektabilitas Prabowo dan Gerindra di Pilpres dan Pileg 2019. Belum lagi, kata dia, kampanye 'kekanak-kanakkan' wakilnya, Sandiaga Uno. Seperti pada perkara tempe, perkara nilai uang seratus ribu rupiah, gaya bangau di pekuburan, sampai rambut petainya.
"Ini mengakibatkan kampanye Prabowo-Sandi menyerupai kehabisan akal," ujarnya.
Menjawab soal ini, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Adil Makmur, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Eddy Soeparno, menyatakan Prabowo tak bermaksud merendahkan masyarakat Boyolali dalam perkara 'tampang Boyolali'.
"Tak ada maksud Prabowo mengejek dan merendahkan," kata Eddy, kemarin.
Prabowo sempat melontarkan ucapan warga Boyolali tak dapat masuk hotel mewah, dalam pidatonya, Selasa, 30 Oktober 2018. Mereka dapat saja diusir alasannya yaitu 'wajah Boyolalinya'.
Prabowo juga menyebut sederet nama hotel mewah. Ia menyampaikan warga Boyolali kemungkinan tak dapat menyebut nama-nama hotel glamor tersebut.
"Saya yakin kalian tak pernah masuk hotel-hotel tersebut. Betul? Kalian jika masuk mungkin kalian diusir alasannya yaitu tampang kalian tidak tampang orang kaya. Tampang kalian, ya, tampang-tampang Boyolali," ucap Prabowo di depan pendukungnya di Boyolali. [medcom.id]