Ratusan Orang Di Tegal Deklarasi Mendukung Jokowi-Ma'ruf


Sekitar 200 orang mendeklarasikan tim pemenangan untuk mendukung Pasangan Capres Cawapres Nomor 1, Joko Widodo - Ma'ruf Amin di Gedung Yaumi, Slawi, Kabupaten Tegal, Sabtu, 10 November 2018.

Ratusan orang tersebut berasal dari aneka macam elemen yang mengatasnamakan diri Holopis kuntul Baris (Holuba). Penamaan tersebut mempunyai makna berafiliasi untuk menangani hal besar.

Beberapa massa tersebut di antaranya berasal dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan se-Kabupaten Tegal. Ada juga dari para relawan Projo Kabupaten Tegal dan sekitarnya.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Deklarasi Haryo Yudanto mengatakan, Hari Pahlawan sebagai momen yang sempurna untuk menanamkan semangat kita bersama untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Mari kita kobarkan semangat juga untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin," katanya.

Dikatakan, selama kurun Jokowi, ada tiga prestasi mencolok yang juga menjadi kebijakan Jokowi. "Selama kepemimpinan Pak Jokowi fokus membangun infrastruktur di Indonesia, membangun kualitas bangsa Indonesia dengan revolusi mental dan membuat keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan sudah terbukti semua," ujar dia.

Untuk itu, ia pun siap untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin untuk menjadi Presiden dan wakil Presiden Indonesia tahun 2019-2024.

Sementara Sesepuh PDIP Kabupaten Tegal Mochamad Marsinggih mengatakan, kurun pemerintahan Jokowi berkonsep membangun Indonesia mulai dari pinggiran. Utamanya membangun wilayah pedesaan yang sudah terbukti konkret dirasakan efek positifnya.

"Pembangunan kurun Pak Jokowi menurut Nawa Citanya yang membangun dari kawasan pinggiran. Hal tersebut untuk mewujudkan keinginan bangsa Indonesia yaitu menjadi bangsa yang maju dalam pembangunan infrastrukturnya," terperinci dia.

Meski begitu, kata dia, pemerintah juga meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia melalui pendidikan. Ditambah Pemerintah mewujudkan kemandirian ekonomi. "Pembangunan di sektor ekonomi yakni dengan memajukkan sektor-sektor domestik dan pengembangan SDA yang ada di Indonesia," ucap dia. [kumparan.com]

Artikel Terkait