Partai politik (parpol) pengusung Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyatakan optimistis dapat mendongkrak elektabililitas pasangan nomor urut satu itu, menjelang pemilihan 17 April 2018. Parpol pengusung akan meningkatkan kinerja untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Januari 2019.
"Kami sudah berbicara dengan DPD Golkar Sulawesi Selatan dan sudah beberapa kali diadakan pertemuan, pada prinsipnya Ketua TKD Sulsel dari Golkar serta sesuai marwah Partai Golkar tetap memenangkan pasangan Jokowi-Amin," tegas Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Makassar, Sabtu.
Ia menyebutkan usai Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Amin Sulsel di Makassar, sejumlah tokoh dari partai pengusung juga hadir untuk menyatakan komitmennya memenangkan dan meningkatkan elektabilitas pasangan ini. Selain itu, sasaran yang disampaikan TKD untuk meningkatkan elektabilitas hingga 75 persen untuk wilayah Sulsel, kata dia, sudah disampaikan dengan seluruh pengurus partai termasuk kepala tempat dari Golkar.
"Target TKD 75 persen tadi sudah disampaikan dengan kepada tempat dari Partai Golkar, sudah dikumpulkan Ketua DPD untuk menegaskan bahwa ini yaitu perintah memenangkan Partai Golkar dan Pak Jokowi," katanya.
Mengenai sasaran itu, lanjut dia, ini berbicara Sulsel dengan peningkatan sasaran diatas 70 persen. Meski demikian pihaknya tetap jalan berkampanye dan akan berjalan massif mulai Januari 2019 nanti. Sementara Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Sulsel Andi Ridwan Wittiri mengatakan, elektabiltas Jokowi di Sulsel belum naik (47,47 persen), alasannya yaitu seluruh komponen belum bergerak. Artinya, pihak penantang tentu juga belum bergerak.
"Inilah diperlukan kinerja dalam rangka menghadapi Pemilu 2019, mulai Januari nanti kita tingkatkan kinerja kita. Makanya dalam rakor TKD tadi disampaikan bahwa harus kerja keras," katanya.
Selain itu, HM Jusuf Kalla yang menjadi tokoh Sulsel sekaligus Wapres juga masuk dalam tim Jokowi-Amin, kata legislator dewan perwakilan rakyat sentra ini, juga belum bergerak penuh. "Pak JK sendiri kan masuk di tim. Buat kami ini suatu contoh atau cambuk bahwa kita harus kuat. Kalau PDIP melaksanakan gerakan jalan terus. Kita dapat lihat dulunya PDIP urutan ke berapa, kini kelihatan masuk lima besar. Artinya, mesin partai bergerak terus," katanya.
Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel M Aras mengemukakan, PPP tetap mensosialisasikan pasangan tersebut, namun belum terlalu massif. Pihaknya berharap pergerakan-pergerakan calon legislatif (caleg) ketika ini belum stabil alasannya yaitu ada hukum dari penyelenggara.
"Caleg-caleg kita masih menahan diri untuk turun ke lapangan, walaupun hari ini caleg sudah membentuk tim, tetapi secara massif untuk memberikan sosialisasi Jokowi-Amin itu belum, alasannya yaitu masih tim. Nanti Januari tim ini mulai bekerja," paparnya.
Dengan demikian, sangat masuk akal elektabilitas Jokowi-Amin masih stagnan alasannya yaitu semua komponen belum bergerak penuh. Mudah-mudahan sesudah Rakorda semua partai politik pengusung akan mengencangkan pergerakannya di lapangan untuk memenangkan pasangan ini.
"Target 75 persen itu berdasarkan aku jikalau semua bergerak tentu tidak menjadi sulit. Apalagi, pak JK belum menyatakan statmen bagi pendukungnya untuk mendukung Jokowi, begitupun pak Gubernur (Nurdin Abdullah) belum melaksanakan sosialisasi secara massif serta kepala tempat partai pendukung belum maksimal mensosialisasikannya," tambah Aras.
Untuk partai pendukung dan pengusung pasangan Jokowi-Amin yakni dari PDIP, Golkar, PKB, Hanura, NasDem, Perindo, PSI, PPP, PKPI. [republika.co.id]