Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto menyebut ocehan Presiden Jokowi yang ingin menabok penyebar fitnah terkait tuduhan dirinya yakni PKI hanya sebuah teguran halus.
Ia membandingkannya dengan masa Orde Baru (Orba) Soeharto. "Kalau di jaman Orde Baru kan itu, wah itu bukan hanya ditabok. Tapi, sudah diculik, dimasukkan penjara,” kata Hasto dalam keterangan tertulis, Minggu (25/11/2018).
“Pak Jokowi itu kan cuma kiasan lah, kiasan dari seorang Presiden yang ingin mengingatkan. Agar ini menjadi cambuk untuk kita semuanya mengedepankan hal positif," lanjut dia.
Menurut dia, pesan utama yang hendak disampaikan Jokowi yakni bahwa politik harus ditunjukkan dengan hal positif. Maka seharusnya semua pihak berlomba menawarkan prestasi. Ia cukup menyayangkan para elite politik yang gemar menyebar hoaks ketimbang mencari kebenaran.
"Itu kan suatu teguran ya bergotong-royong masih kategori halus ya untuk mengingatkan supaya banyak sekali fitnah dan hoaks itu bergotong-royong tidak perlu dilakukan lagi," ucap Hasto.
Lebih lanjut ia menjelaskan, penggorengan Jokowi yakni seorang PKI dimulai dari munculnya tabloid Obor Rakyat di 2014 lalu. Setelah menerima klarifikasi dari Ketua Umum PPP Romahurmuziy, dirinya gres mengetahui jika gerakan itu diinisiasi oleh kubu Prabowo Subianto.
Pihaknya cukup heran karena lawan politiknya kembali memakai isu PKI, padahal sudah terang itu sangat tidak efektif untuk menarik simpatik masyarakat.
"Terbukti yang dulu pun tak efektif, tapi jika sudah tahu tak efektif, kenapa harus digunakan terus? Pak Jokowi juga bertanya-tanya, jadi jengkel juga," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi merasa gerah diserang isu hoaks, terutama soal tuduhan dirinya penggerak PKI. Jokowi heran masih ada orang yang mempercayai isu tersebut. Bahkan, kata Jokowi, ada 9 juta penduduk Indonesia yang mempercayai isu tersebut.
Dirinya mengaku sudah 4 tahun diserang isu PKI, hingga ingin mencari penyebar hoax tersebut.
"Coba di medsos, itu yakni DN Aidit pidato tahun 1955. La kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astagfirullah, lahir saja belum, tapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul," papar Jokowi. [okezone.com]