Info Pemerintah - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, sebaiknya passing grade tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tak perlu diturunkan. Hal itu untuk menjaga kualitas CPNS yang lulus.
"Ya, passing grade tidak diturunkan. Iya kalau memang tidak lulus, ya tidak lulus, bagaimana?" kata Kalla di Kantor Wakil Presiden.
Ia menilai, masuk akal jikalau sedikit CPNS yang diterima karena kebutuhannya juga tak banyak. Kalla meyakini, tak ada gugusan yang kosong dengan sedikitnya jumlah CPNS yang lolos ketika ini.
Jika jumlahnya masih kurang, Kalla mengatakan, sebaiknya passing grade juga tak diturunkan. Masalah itu sanggup disiasati.
"Cuma mungkin saja nanti ada cara bahwa yang kita butuh 200.000 lebih. Pokoknya berapa yang terbaik daripada 200.000 itu, itu yang diterima," kata Kalla.
"Tidak ada gugusan yang kosong. Kita ingin turunkan jumlah pegawai negeri dengan cara itu (menetapkan passing grade) alasannya itu (jumlah PNS) berlebihan," lanjut dia.
Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) memastikan akan menciptakan kebijakan gres untuk mengantisipasi banyaknya penerima CPNS 2018 yang tak lolos dalam tahap seleksi kompetensi dasar (SKD).
Deputi Bidang SDM aparatur KemenPAN-RB Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pihaknya tengah mengkaji dua opsi kebijakan.
Opsi pertama, ialah dengan menurunkan passing grade atau ambang batas kelulusan SKD.
Kedua, dengan menerapkan sistem perangkingan dari jumlah total nilai tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelegensia umum (TIU), dan tes karakteristik langsung (TKP).
"Nantinya akan ada kebijakan, kebijakan pastinya, misalnya, ada kebijakan gres untuk mengakomodasi penerima yang tidak lulus, menyerupai apa diaturnya, apakah passing grade diturunkan, apakah ranking, kami carikan jalan fair," ujar Setiawan ketika menawarkan keterangan di kantor Kemenpan RB, Jakarta, Senin (12/11/2018).
Setiawan menjelaskan, kebijakan gres yang akan tertuang dalam peraturan menteri tersebut bertujuan untuk menghindari kekosongan gugusan jabatan baik di tingkat pemerintah sentra maupun daerah.
Selain itu, jumlah penerima CPNS yang lolos tahap SKD masih belum memenuhi jumlah PNS yang diharapkan pemerintah pada tahap seleksi kompetensi bidang (SKB).
"Mudah-mudahan tidak usang lagi hasil simulasi akan disampaikan. Prinsipnya, kami ingin mengisi formasinya semoga tak terjadi kekosongan. Ini yang dikhawatirkan tempat menyerupai guru dan tenaga kesehatan, kami upayakan," kata Setiawan.
Sumber : nasional.kompas.com
Demikian isu dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di Info Pemerintah, Kami senantiasa menawarkan isu dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari aneka macam sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.