Bertemu Dengan Para Ceo, Jokowi: Setop Ekspor Materi Mentah!


Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung wacana industrialisasi dan hilirisasi yang belum berjalan di Indonesia. Hal itu disampaikannya di depan para bos besar perusahaan dalam program CEO Networking 2018.

Jokowi menyampaikan salah satu problem yang dihadapi perekonomian RI ketika ini yaitu defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang masih melebar. Penyebabnya masih sama, jumlah impor jauh lebih besar dari ekspor.

"Kita tahu semuanya ini sudah berpuluh tahun problem defisit transaksi berjalan. Kita tahu masalahnya, tapi tidak pernah selesaikan masalahnya. Sehingga dalam dua tahun ini saya terus berkonsentrasi di sini," ungkapnya di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (3/12/2018).

Menurut Jokowi, salah satu penyebabnya, karena tidak berjalannya proses industrialisasi dan hilirisasi. Dunia perjuangan terlalu nyaman dengan berdagang biasa.

"Misalnya mineral bauksit, setiap tahun jutaan ton bauksit mentah kita ekspor harga US$ 35 per ton. Tapi di sisi lain pabrik alumunium setiap tahun impor ratusan ribu ton alumina yang merupakan produk hilir bauksit. Kuncinya dari hilir," tambahnya.

Hal itu, berdasarkan Jokowi juga terjadi di jenis perjuangan yang lain. Seperti contohnya watu bara, sudah terlalu usang pengusaha Indonesia terbuai dengan hanya melaksanakan jual beli watu bara tanpa melaksanakan hilirisasi.

"Kita lihat lagi watu bara. Batu bara setiap tahun seingat saya kurang lebih 480 juta ton gres bara mentah ekspor. Coba jikalau semenjak dulu ada hilirisasi di situ, yang namanya watu bara kalori rendah dapat digunakan elpiji bisa. Kita tahu kita impor elpiji 4 juta ton. Terakhir saya dengar avtur bisa. Tapi kenapa itu tidak dilakukan hilirisasi itu. Seperti ini pun harus segera dihentikan," tambahnya.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah ketika ini memaksa pelaku perjuangan melaksanakan hilirisasi atau industrialiasi. Salah satu yang dilakukan yaitu kewajiban pemanfaatan CPO terhadap bio solar (B20).

"Kita wajibkan penggunannya. Berapa juta ton impor solar yang dapat kita hemat. Ini jikalau sulit kita beri denda, jikalau tidak dapat nggak tahu pakai jurus apa biar ini terealisasi. Dan kita akan menuju B50, B80, B100. Kembali lagi ini akan kurangi CAD kita. Karena impor solar dapat dihilangkan dikurangi," ucapnya.

Jokowi pun mengajak para CEO untuk ikut berpartisipasi dalam rangka melaksanakan hilirisasi dan industrialisasi. Dia mengajak para pelaku perjuangan menghentikan ekspor barang mentah dan melaksanakan hilirisasi.

"Stop ekspor materi mentah! Kurangi materi mentah. Memang saya tahu, saya pernah bisnis dagang itu lebih yummy daripada industri pusing urusin industri. Pusing memang industri. Tapi ini memang keperluan negara kita," tegasnya. [detik.com]

Artikel Terkait