Generasi Milenial...


Kelak di masa depan nak, kemanapun kau pergi tidak perlu ada dompet membawa KTP, passport, uang . Karena didalam badan kau sudah dibenamkan super mikro chip berisi data terabit memuat data apa saja wacana kamu. Ketika kau melewati gate imigrasi data kau eksklusif di scann oleh komputer dan jika kau bermasalah , gate eksklusif tertutup dan polisi tiba menangkap kau atau kau di larang masuk ke negara lain. Untuk melaksanakan transaksi apapun kau cukup memakai scann mata kau terhadap produk yang kau suka, transaksi selesai. Untuk pendaftaran apapun yang memakai KTP , kau cukup meletakan jari kau di pindai scann dan semua selesai. Itulah yang disebut dengan tekhnologi Nano.

Untuk menghasilkan 10 kalilipat produksi pertanian hanya membutuhkan lahan seperempat saja. Makan 10 gram daging setara dengan 500 kg daging dengan komposis lemak dan protein. Mengapa ? lantaran itu berkat tekhnologi Genetika. Perangkat keras electronic akan semakin kecil dan bahkan super kecil mendekati virus. Kamu bisa nonton TV tanpa perlu layar. Gambar akan tervisualkan secara hologram. Itu berkat adanya tekhnologi rekayasa material yang menghasilkan composit semakin cepat dan kecil. Pekerjaan rutin yang mengharuskan kau melaksanakan hal yang sama setiap waktu akan digantikan oleh mesin. Ia akan berkeja secerdas kau namun lebih akurarasi dan cepat dibandingkan kamu. Dan itulah tekhnologi robot.

Saat kini ini Nak, dunai berubah cepat. Negara Besar menyerupai Jepang, China, AS ,Eropa , mereka berlomba lomba menuju masadepan biar sanggup unggul dalam putaran waktu. Mengapa ? bumi semakin tua, jumlah populasi semakin banyak. Setiap orang sadar akan sunatullah terpacu memakai akalnya biar kehidupan belangsung mengakibatkan bumi sebagai berkah Tuhan yang harus di syukuri setiap waktu. Caranya ? mereka terus berkerja keras bergandengan tangan memakai akalnya biar menemukan solusi tekhnologi yang membuat semua berjalan semakin baik dan maju. Dengan cara itulah logika menjadi rahmat, semakin disyukuri sebagai berkah Tuhan. Bukan demo dengan kepalan tangan dan mengusungkan lambang bisu tanpa makna itu, sayang

Iman semakin besar lengan berkuasa dan tak tergoyahkan bukan lantaran orang mendengar nama Tuhan, membaca kitab dengan berulang-ulang kali tapi lantaran orang terus menemukan ke Maha Perkasaan Tuhan melalui ilmu pengetahuan dan tekhologi. Apa yang terjadi nak ? Akal mencerahkan hati dan hati memperkuat iman. Bukan lantaran paksaan tapi lantaran kesadaran bahwa bergotong-royong kemuliaan insan ada pada kemampuan akalnnya membaca perkembangan zaman untuk saling memeriahkan bumi dalam berbuat dan memberi. Dengan tekhnologi, Nak, kau semakin erat kepada Tuhan, bahwa ternyata Tuhan itu maha pengasih lagi penyayang yang dengan logika kau hidup menjadi mudah.

Kalau kau Nak masih saja berkutat dengan pedoman dalam dirimu dan inferior dengan kemajuan yang orang lain capai, dan membatukan hati kerena mimpi utopia maka kau yakni makhluk lebih rendah dari kecebong yang bisa berubah jadi kodok dan petarung melewati hidup yang tidak ramah. Hadapilah hidup ini dengan melangkah kedepan dan focus sebagaimana sabda Rasul bahwa sebaik baiknya kau yakni yang paling banyak manfaatknya bagi orang lain. Kalau apapun dikeluhkan hingga kapanpun kau akan terus mengutuki perubahan dan menjadi korban perubahan. Kamu tak lebih dari ubur ubur yang hidup tanpa otak dan berkembang sebagai parasit. Jangan ya sayang. yuuk berubah. Aku akan bersama kau untuk menentukan Jokowi menuju perubahan yang lebih baik.

***
Waktu penerbangan Hong Kong -Jakarta, saya bertemu dengan anak muda di Pesawat. Pakai kaus oblong. Celana pendek. Penampilannya sederhana. Namun dari pancaran matanya ia nampak cerdas. Saya perkirakan usianya tak lebih 25 tahun. Awalnya ia masbodoh dengan saya. Mungkin lantaran saya sedang menulis blog lewat McPro saya, entah mengapa ia berusaha ramah dengan menegur saya lebih dulu. Tak lupa ia panggil saya “Om”. Dia tinggal di Jakarta. Ayahnya seorang Pilot. Pendidikan terakhirnya Ekonomi di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta. Saya suka anak muda ini. Bahasa indonesianya bahasa anak milenial yang selalu mencampurkan bahasa inggeris kedalam bahasa indonesia. Kadang banyak idiom gaul juga dicampurkan. Untung saya punya anak perempuan seusia dia. Kaprikornus bisa paham.

Dia kisah habis jalan jalan ke wilayah Mekong, Laos, Kamboja, Thailand. Dari sana ia terus ke Hong Kong untuk mengunjungi pemain drama dagang. Saya tanya apa pekerjaannya ? dengan tersenyum anak muda ini menjawab “just make money “. Dia tidak menyebut dirinya sebagai pengusaha lantaran ia engga ada kantor. Dia juga bukan pegawai lantaran engga ada yang gajinya. Kaprikornus gimana ia membiayai hidupnya ? apakah tergantung orang tua? Menurutnya, dari hobinya jalan jalan ia menghasilkan income lewat goresan pena di blog wacana pengalamannya selama travelling. Dari bermacam-macam pengetahuan wacana produk berkualitas dan life style, ia mendapat fee sebagai reseler online dan ads. Dengan tersenyum ia bilang penghasilanya berkisar puluhan juta perbulan. Wowwww.!

Saya mencoba mengalihkan pembicaraan soal Politik. Dia tidak begitu antusias membahas soal kebijakan ekonomi makro atau sukses Jokowi selama memimpin. Menurutnya, biasa aja jika Jokowi melaksanakan itu dan sukses. Karena ia kerja. Yang engga biasa itu jika orang bilang Jokowi itu gagal. Nah itu gres ai bingung. Gagal apanya? banyak orang miskin ? dimana mana ada orang miskin. Tuhan saja yang katanya pengasih penyayang, engga membuat semua orang kaya. Gimana ceritanya jika ada yang kesepakatan akan menghapus kemiskinan? emang ia lebih mahir dari Tuhan? orang bego aja yang percaya.

Ada yang bilang kurun Jokowi banyak pengangguran. Kata saya. Ai tambah bingung. Era Milenial orang tidak lagi diukur dari kerjaanya. Tetapi dari ATM nya. Dengan smartphone, kanal uang ada digenggaman kita. Peluang bisnis terbuka lebar selebarnya. Mau apa saja dapatkan uang , ada jalannya. Dan itu enaknya, kita bisa make money dimana saja dan kapan saja. Lagi santai di cafe, kita tetap bisa make money. Lagi travelling , kita bisa terus datangkan uang ke ATM kita. Orang yang bilang nganggur itu lantaran memang dasarnya ia males dan bego. Smartphone bukan digunakan make money malah digunakan buat status hoax di medsos. Curhat lah. Sok bela agama lah. So moralis lah. Sok idealis lah. Emang sanggup duit apa ? kagaklah. Itu hanya mastur politik. sekedar menghibur diri lantaran bokek.

Tapi mereka percaya dengan kesepakatan Politisi. Kata saya. Orang yang percaya dan mau di PHP itu secara kejiwaan ia memang udah miskin. Hidupnya selalu berharap derma orang lain. Makanya simpel percaya dengan kesepakatan orang. Sebetulnya orang sih engga kesepakatan amat. Hanya sekedar ngomong tanpa baper. Tapi dianya GR banget. Terlalu baper. Entar jika kesepakatan engga sesuai kenyataan , nah mulailah curhat dan hujat kemana mana. Playing victim sekalian modus biar ada orang yang empati. Ya engga jauh dari mental modus, mental kere!. Saya terpesona dengan perilaku hidup anak muda ini. Dan saya gres sadar bahwa saya sedang bicara dengan generasi milenial. Generasi Y.

Ciri khas generasi milenial yakni bersikap sangat rasional. Cenderung individualis dan have a fun. Engga percaya janji. Engga simpel di PHP. Engga jaim. Engga baper. Bersikap atas dasar fakta. “Apa sih prestasi Wowok? kecuali monumen kegagalan dan jaim engga jelas. Bego aja pilih dia. Kalau Jokowi, ai Yes! Katanya dengan tersenyum menutup diskusi politik. Selanjutnya bahas wacana seni ia menarik pengunjung blog dan mendatangkan uang lewat ads application di sosmed sekaligus jualan online.

***
Sejak kurun Xi Jinping, tidak ada lagi wajib kerja bagi lulusan SMU di China. Artinya para lulusan sekolah menjadi produk kapitalis. Mereka harus bersaing mencari pekerjaan. Padahal sebelumnya para lulusan SMU, tinggal tiba ke kantor Depnaker, akan tersedia lapangan kerja. Apakah ini disikapi negatif oleh rakyat China? Tidak. Mereka justru senang sekali. Mereka merasa hidup lantaran mendapat kebebasan. Sesuatu yang langka bagi mereka selama ini. Walau tadinya pekerjaan disediakan negara tetapi mereka engga bisa menentukan apa pekerjaan dan dimana kerjanya. “ Harta yang tak terhingga dalam kehidupan yakni kebebasan itu sendiri. Apa ada yang lebih tinggi nilainya dibandingkan hak akan kebebasan berkreasi dan berbuat. “ kata teman.

Didalam taksi saya mendapati aneka macam barang dagangan didalam saku jok. Dari camilan hingga charge hp. Bayarnya tidak perlu cash. Bisa memakai aplikasi weChat. Hampir setiap orang china punya akun WeChat yang berfungsi sebagai alat pembayaran. Supir taksi itu saya tanya apa pekerjaan ia sebelumnya. Dia bilang tadinya ia kerja di pabrik di bayar upah sebesar 3500 yuan atau Rp. 6.000.000 sebulan. Dia menentukan berhenti. Kaprikornus supir taksi disamping sanggup penghasilan tetapi juga cara smart ia mendapat pelanggan menjual retail. Dari penjualan retail itu bisa menambah penghasilanya sebagai driver. Bahkan lebih besar dari penghasilan sebagai driver. Setiap bulan total penghasilannya bisa tiga kali dari upahnya dulu waktu jadi buruh pabrik. 

Ada perempuan yang saya temui di Cafe. Dia sedang asyik dengan gadget nya. Apa yang ia lakukan?. Teman saya bilang bahwa perempuan itu pegawai kantoran. Selepas jam kantor ia memperlihatkan diri lewat sosial media WeChat sebagai PL karaoke. Di China sekarang, pemerintah, melarang KTV menyediakan perempuan penghibur. Kaprikornus orang harus membawa sendiri PL dari luar. Dan itu pesannya lewat Wechat menyerupai kita pesan kendaraan via Grab. Wanita itu memanfaatkan peluang itu untuk mendapat pemanis penghasilan. Apalagi ia bisa bahasa inggeris. berdasarkan perempuan itu dia  bisa mendatkan pemanis penghasilan dua kali dari gajinya di kantor.

Saya pernah bertemu dengan korelasi bisnis dari Eropa. Dia bersama perempuan bagus dikala bertemu dengan saya di Cafe. Saya bingung. Bagaimana ia udah punya sahabat wanita. Padahal ia gres tiba ke Jakarta. Menurutnya ia dapatkan perempuan itu dari ASIAN Escort lewat internet yang bermarkas di Hong Kong. Wanita itu dikontrak sebagai sahabat selama kunjungan di Jakarta dan sekaligus guide. Berapa penghasilan perempuan itu sebagai escort ini? jangan kaget. Sebulan bisa sanggup USD 3000. Tidak termasuk tips jika bersedia service plus. Makanya bego aja jika ada laki-laki baper dengan cewek yang matre dan cewek yang besar hati lantaran cantiknya. Karena jika hanya cantik, kanal mendapatkanya sangat mudah. Tinggal buka smartphone. you can get it easy. Apa yang mau dibanggain

Jadi apa yang sanggup kita ambil pesan tersirat dari adanya kemajuan IT ini? yakni kebebasan. Dari kebebasan ini orang punya fasilitas menyebarkan inner powernya untuk menentukan perilaku tanpa harus tergantung dengan siapapun. Itu sebabnya engga simpel sanggup pekerja garang di kota besar di China. Mengapa ? lantaran berkat tekhnologi orang punya banyak pilihan untuk mendapat income. Apapun ada yang bisa mendatangkan uang. Ruang transaksi terbuka luas dimana saja. Lantas apa yang berharga dari itu semua ? WAKTU ! di kurun IT ini yang akan unggul yakni orang yang cerdas memanfaatkan waktu dengan efektif tanpa kehilangan moment untuk senang dengan cara sederhana. Mencari rezeki simpel dan bahagiapun mudah.

Sumber https://bukuerizelibandaro.blogspot.com/

Artikel Terkait