Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluruskan isu dirinya pencetus Partai Komunis Indonesia (PKI). Bahkan ia mengakui sudah banyak spanduk yang bernarasikan 'Jokowi PKI'.
"Mengenai isu-isu, perlu saya sampaikan kepada Bapak-Ibu sekalian. Banyak isu di bawah, Presiden Jokowi itu PKI. Akhir-akhir ini banyak spanduk-spanduk menyerupai itu. Saya 4 tahun ini sabar, sabar, sabar," ujar Jokowi dikala membuka Jambore Bela Negara FKPPI di Bumi Perkemahan Ragunan, Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan, Jumat (7/12/2018).
Menurutnya, isu tersebut kampanye hitam. Ia meminta isu-isu menyerupai itu harus dihentikan.
"Tetapi kini saya menjawab PKI dibubarkan tahun '65-'66, saya lahir tahun '61. Umur saya gres 4 tahun, apakah ada balita PKI? Cara berpolitik menyerupai itu harus dihentikan. Itu merusak tata kita dalam berdemokrasi dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Jokowi.
Spanduk yang memuat goresan pena Jokowi PKI sebelumnya sempat terpasang di daerah Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Spanduk yang memuat tagar 'JKWBersamaPKI' hingga '2019 Tenggelamkan PKI' sudah dicopot warga. Penurunan spanduk itu dilakukan warga sesudah Bawaslu menjelaskan potensi pelanggaran kampanye.
"Iya, tadi saya sanggup info pertama, itu masuk ke pimpinan DKI, lalu diarahkan ke Bawaslu, lalu kita minta teman-teman di Tanah Abang untuk melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait. Kemudian teman-teman Panwascam Tanah Abang dan kelurahan berkoordinasi dengan warga setempat," kata Ketua Bawaslu Jakarta Pusat, Halman Muhdar, kepada detikcom, Selasa (4/12).
Selain bertagar JKWBersamaPKI, tertera tagar lain dalam spanduk tersebut, yaitu 'PKIBerkedokPancasila', 'JKWHoakNasional JKWSontoloyoNasional', 'JKWGenderuwoNasional'. Spanduk itu juga memuat foto Prabowo dan Sandiaga. [detik.com]