Jokowi: Jangan Alasannya Ialah Beda Pilihan Politik Antardesa Tak Saling Sapa


Presiden Joko Widodo melaksanakan soaliasi penggunaan dana desa untuk perangkat serta pendamping desa di Aceh. Dalam sambutannya, Jokowi meminta masyarakat memperkuat persatuan dan persaudaraan antar sesama.

Sosialiasi Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019 digelar di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Aceh, Jumat (14/12/2018). Peserta sosialisasi terdiri dari kepala desa, perangkat desa, pendamping desa, penyuluh, kader Posyandu, PAUD dan lainnya. Selain itu, hadir juga sejumlah bupati dan wali kota di Aceh.

Jokowi awalnya menjelaskan soal dana desa yang dikucurkan pemerintah untuk seluruh desa di Indonesia dengan jumlah setiap tahun meningkat. Menurut Jokowi, penduduk Indonesia ketika ini sudah mencapai 260 juta dan Indonesia menjadi negara besar.

"Perlu aku ingatkan bahwa kita dianugerahi oleh Allah perbedaan-perbedaan. Berbeda suku, agama, adat, berbeda tradisi. Inilah Indonesia. Sudah menjadi sunnatullah, sudah menjadi aturan Allah bahwa kita ini beda-beda," kata Jokowi dalam sambutannya.
Baca juga: Bukan Sepeda, Jokowi Bagi-bagi Foto ke Aparat Desa di Aceh

Jokowi lalu mengajak masyarakat untuk menjaga kerukunan, persatuan dan memperkuat persaudaraan. Selain itu, Presiden Jokowi meminta semoga jangan hingga gara-gara perbedaan politik baik ditingkat pemilihan bupati, wali kota, gubernur dan presiden mengakibatkan masyarakat menjadi terpecah belah.

"Ini aku titip ini biasanya dimulai dari politik, jangan hingga alasannya ialah perbedaan pilihan baik itu pilihan bupati, wali kota, gubernur, presiden kita ini menjadi kayak tidak saudara. Silakan ada perbedaan pilihan politik itu gak apa-apa, tidak apa-apa. Ini demokrasi," terperinci Jokowi.

"Tapi jangan hingga alasannya ialah perbedaaan pilihan politik antar gampong (desa) tidak saling sapa, dengan tetangga nggak saling nyapa gara-gara beda pilihan," ungkap Jokowi.

Menurutnya, pesta demokrasi pemilihan bupati hingga presiden berlangsung setiap lima tahun sekali. Masyarakat diminta untuk cerdas menyiapa duduk kasus politik.

"Itu tiap 5 tahun ada terus, tiap tahun akan ada terus. Kaprikornus jangan hingga alasannya ialah perbedaan tersebut tidak saling sapa, di dalam majelis taklim tidak saling sapa, antar tetangga tidak saling sapa. Itu aneka macam hal-hal menyerupai itu, tapi tidak di Provinsi Aceh," terperinci Jokowi disambut tepuk tangan penerima yang hadir. [detik.com]

Artikel Terkait