Foto: Kumparan |
Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan soal pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di tahun politik ketika bertemu warga dalam kunjungan kerja. Kali ini, Jokowi mengingatkan warga Desa Wates Jaya, Cigombong, Jawa Barat, Minggu (2/12).
Selain itu, Jokowi juga mengingatkan masyarakat biar menentukan calon yang punya rekam jejak dan prestasi baik dalam ajang pemilu kepala kawasan atau pemilu presiden.
"Beda pilihan itu biasa. Saya selalu titip pada masyarakat bila ada pilihan bupati, ada calon satu, dua, tiga, pilih yang mempunyai prestasi yang baik. Pilih yang punya rekam jejak baik," kata Jokowi di Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/12).
"Pilihan presiden juga sama, pilih yang mempunyai prestasi yang baik. Pilih yang mempunyai rekam jejak baik, kegiatan yang baik, ide-ide yang baik, gagasan yang baik. Sudah itu saja. Jangan alasannya yaitu mau pilpres jadi saling mencela, mengejek, memfitnah," lanjut dia.
Jokowi berpesan kepada warga biar tak mencederai pesta demokrasi yang digelar tiap 5 tahun sekali. Ia mengingatkan warga untuk menghindari saling fitnah atau tak bertegur sapa.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga bercerita mengenai aneka macam serangan yang menimpanya. Ia mengaku sering difitnah dan dibilang antek PKI. Namun, Jokowi berupaya tetap sabar menghadapi hoaks tersebut.
"Jangan hingga alasannya yaitu perbedaan-perbedaan itu, kita menjadi kayak tak jadi saudara. Entah berbeda suku, agama, keliru besar kita. Setiap 5 tahun selalu ada terus (pemilu)," ucap Jokowi.
"Lihat di medsos, Presiden Jokowi itu PKI. Coba lihat, ibarat itu. Saya gotong royong sudah digitu-gituan sabar-sabar. Sabar, ya Allah. Tapi kini saya jawab," tuturnya.
Jokowi sendiri ketika ini merupakan capres nomor urut 01 yang akan juga berpartisipasi dalam Pilpres 2019. Dalam kegiatan ini turut hadir Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Eko Putro Sandjojo. [kumparan.com]