Kesatuan Islam


Tidak ada partai yang bisa menggerakan massa sebanyak yang menyerupai kemarin, Kata AA Gym. Saya sependapat. Andaikan gerakan kolosal yang di pimpin ulama itu bisa mengumpulkan 3 juta orang saja yang punya passion petarung ekonomi dan kemudian di bina dengan pendekatan Tauhid bahwa memakmurkan bumi seharusnya tangan di atas, dan menyayangi Allah tidak dengan meminta tapi memberi, maka tanpa di paksa, perubahan sesuai dengan standar Syariah yang sebagaimana di idamkan akan terealisasi dengan sendirinya sebagai sebuah sunatullah..

Benarkah ? Coba berhitung dan berandai andai. Kalau tiga juta komunitas Islam yang sukses di bina itu bisa menjadi wirausaha kelas kecil menengah dengan serapan angkatan kerja 10 orang saja per unit usaha  maka jumlah tenaga kerja terserap 30 juta orang. Kalau setiap orang tiu menanggung 1 istri dan dua anak maka jumlah yang hidup dari komunitas itu sebanyak 90 juta orang. Kalau di total maka jumlahnya 120 juta orang. Ini sudah setengah dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah ini tidak termasuk stake holder yang terangkat akhir gerakan 3 juta orang itu, yang mungkin jumlahnya sama dengan 120 juta orang. Dengan demikian tuntaslah keadilan sosial terjadi di Indonesia.

Apakah mungkin terjadi ? dari mana modalnya ? Undang Undang menjamin keadilan sosial dalam bidang ekonomi dalam bentuk subsdi dan bantuan bagi tumbuh dan berkembangnya kemandirian rakyat. Ada dana bergulir yang di berikan khusus kepada pemula bisnis. Ini dana di berikan berbungsa subsidi dan tanpa jaminan. Ada pula subsidi kredit untuk Usaha rakyat maupun perjuangan tani. Pemerintah juga menyediakan dana bina desa. Untuk mendukung likuiditas Petani dan UKM, pemerintah menyediakan kegiatan Resi Gudang di mana produksi petani sanggup di uangkan tanpa menjualnya saat harga jatuh , dengan menyimpan di gudang yang di sediakan pemerintah hingga harga jual tinggi. Kaprikornus petani terhindar dari rentenir. Ada juga penyediaan rumah murah bersubsidi yang merupakan peluang perjuangan bagi koperasi dimanapun untuk membangun perumahan dengan akomodasi dana dari pemerintah. Masih banyak lagi dana kegiatan yang bisa di gunakan.Termasuk dana publik yang tersimpan di bawah bantal yang bisa di raising dalam satu kegiatan mudharabah sesuai dengan hukum OJK

Peran ulama dan masjid yaitu meng advokasi rakyat untuk mendapat haknya atas dana yang di sediakan oleh UU itu. Mendampingi umat mendapat hak nya dan menjaga umat untuk senantiasa tunduk dengan hukum yang sudah di sepakati dalam akad. Memberikan training dan tuntunan kepada siapa saja yang mau mandiri. Di samping itu, gerakan kaum pelajar muslim di bawah binaan ulama akan tentu menarik minat usahawan berkelas dunia. Mengapa ? Karena professional ini mengamalkan apa yang di imaninya bahwa hidup harus jujur dan kerja keras serta bermanfaat bagi orang banyak. Passion cinta lantaran ALlah  ini yaitu asset bagi kemitraan dengan siapa saja , termasuk orang non islam.  Apakah rugi mengakibatkan professional sebagai kawan ? 

Musim cuek tahun 2011l saya sempat bertemu dengan salah satu direktur Virgin Group di Shanghai dalam kegiatan gala dinner launching product. Dia menyebutkan bahwa pertumbuhan bisnis Virgin group sangat menjanjikan di China lantaran begitu tigginya antusias kelompok muda dan professional untuk menjadi entreprenuer. "Kami berkembang lantaran SDM yang punya mimpi dan pekerja keras untuk meraih mimpinya. Kami hanyalah menawarkan mesin roket membawa mereka ke orbit, sesudah itu mereka akan bergerak sendiri dengan powernya tanpa keterlibatan kami. Dan tentu mereka akan menjadi satelit bagi kami , yang akan saling berkontribusi ,beraliansi, bersinergi, satu sama lain. "

Ketika krisis global terjadi, begitu banyak perusahaan hancur lantaran bermain di pasar uang namun Virgin group kondusif dari efek itu lantaran mereka berbasis kepada kerja dan produksi riel. Apakah itu Virgin Group ? Ia yaitu bisnis venture kelas dunia yang dipimpin oleh entrepreneur nyentrik, Richard Branson. Dia merupakan kampiun bisnis kelas dunia. Dimana tingkat pertumbuhan bisnisnya lebih cepat dibandingkan Microsoft, Google. Dia berbagi perusahaannya lewat kekuatan bisnis Venture. Melalui jaringan Venture nya diberbagai negara , ia membuka kesempatan bagi para professional dibelahan dunia manapun untuk bergabung.

Dia tidak mengakibatkan professional itu sebagai jongos tapi sebagai kawan venture. Team ahlinya akan membedah setiap rancangan mimpi para professional itu. Penilaian mimpi itu tidak didasarkan kepada capacity perihal modal dan reputasi tapi lewat kekuatan value yang dimiliki oleh professional itu. Bila value itu dinilai anggun maka teamnya akan menawarkan advice bagaimana mimpi itu sanggup dilaksanakan melalui planning , organizing, actuating and controlling. Lewat sistem menyerupai inilah Virgin group terus berkembang populer diseluruh dunia menawarkan lahan bagi para professional bertarung menghadapi banyak sekali hambatan menjadi laba.

Bila Richard Branson berbagi bisnisnya melalui venture maka Warren Buffet hampir sama. Dia menguasai saham perusahaan lewat bursa utama maupun paralel. Bahkan kebanyakan ia membeli saham lewat bursa paralel, dimana perusahaan itu dalam kondisi awal belum menawarkan performance menjanjikan secara akuntasi. Warren Buffet membeli saham dengan motive jangkan panjang atas dasar penelaahannya terhadap value product, brand, management. Artinnya ia tidak membeli saham dalam permainan spekulasi pasar. Ketika ia menguasai saham perusahaan lewat bursa maka diapun mendorong perusahaan itu dari unqualified menjadi qualified. Hampir semua perusahaan yang sekarang masuk dalam 500 fortune dan blue chip dibursa utama, pada awalnya didirikan oleh para dreamer yang melempar sahamnya dibursa paralel , yaitu potongan dari portfollio investasi Warren Buffet. Mereka tumbuh menjadi raksasa berkat kepiawaian dan ketenangan seorang Warren Buffet mendukung mimpi mereka.

Apa yang sanggup saya cermati dari seorang Richard dan Warren yaitu menjungkir balikan tesis ekonomi perihal Income sama dengan konsumsi ditambah tabungan ( I=C+S). Menjungkir balikan perihal risk management compliance dalam bentuk collateral. Mereka tidak mengakibatkan pemupukan keuntungan dengan membanjiri pasar uang obligasi, deposito, yang ribawi. Tidak ! Mereka gunakan keuntungan itu untuk bergulir dalam perjuangan riel lewat venture bisnis yang tanpa collateral.. Sistem jaminan resiko di abaikan, yang ada yaitu kekuatan moral untuk sukses bersama dimasa depan. Itu sebabnya mereka juga melengkapi organisasinya dengan proteksi riset dan multi disiplin ilmu untuk menjadi mentor bagi para venturer.

Maka yang terjadi yaitu pendistribusian kesempatan bagi semua untuk menjadi bulat saling ketergantungan diatas etika saling hormat , saling menolong. Baik pemodal maupun professional menempatkan masa depan sebagai tantangan untuk di gayuh bersama lewat kerja keras. Menurut saya mereka telah menjalankan konsep islami, tidak ada ribawi, tidak anak aneksasi, yang ada yaitu kebersamaan dalam keuntungan maupun rugi. Warren dan Richard bukanlah beragama islam tapi mereka telah menjalankan perjuangan dengan konsep islami. Dan Mereka berhasil.  

Kalaulah gerakan sosial ekonomi yang kompak atas dasar Tauhid ini di pimpin oleh Ulama maka ini akan jadi kekuatan yang sangat dahsyat. Mengapa?  lantaran indonesia yaitu negara muslim terbesar di dunia, dan potensi umat islam yang cintai damai, hidup sederhana sebagaimana didikan kaum santri, ketabahan yang luar biasa dalam menghadapi tantangan, tentu akan jadi marcusuar dunia bagaimana seharusnya peradaban di bangun. Benarkah ini akan sukses ? Tentu. Karena pembaruan menyerupai ini bersifat menyeluruh lantaran meliputi dimensi transenden sekaligus imanen, demikian Boff dalam El águila yla gallina (1989). Agama selain bagai elang (águila) yang terbang dengan idealisme spiritual yang tinggi untuk mencapai kesempurnaan pribadi, tetapi juga membumi bagai induk ayam (gallina) yang terlibat secara etis pragmatis dalam keseharian. 

Jadi sudahilah gerakan sarungan yang puritan. Bangkitlah dan tunjukanlah bahwa umat islam bisa merubah dunia , tidak dengan gampang tersinggung dan murka tapi unggul dalam bidang ekonomi untuk tegaknya keadian sosial bagi semua, sesuai dengan misi Islam sebagai rahmat bagi Alam semesta. Kuncinya persatuan dan bahu-membahu yang well organize atas dasar cinta dan kasih sayang. Kalau proses ini di jalani, hanya duduk masalah waktu harapan tegaknya syariah islam sebagai rahmat bagi semua akan terjadi dengan sendirinya sebagai sebuah sunattullah..Mari kerja dan kerja. 

Sumber https://bukuerizelibandaro.blogspot.com/

Artikel Terkait