Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberikan dan Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Tentara Nasional Indonesia Hadi Tjahjanto akan segera bertolak ke Wamena, Papua, malam ini guna memantau situasi terkini di lokasi kerja, pasca kejadian pembunuhan sejumlah pekerja PT Istaka Karya.
"Nanti malam Insya Allah aku ikut. Beliau (Hadi Tjahjanto) dan aku akan ke Wamena," ujar Basuki di Kantornya, Jakarta, Selasa (4/12).
Dia menjelaskan, pemberangkatan ini merupakan penerbangan susulan dari awak Tentara Nasional Indonesia yang sebelumnya telah berangkat terlebih dahulu untuk melaksanakan pengecekan lapangan. "Saya sudah bertemu dengan Panglima Tentara Nasional Indonesia dan Kapolri. Dia (Hadi Tjahjanto) menyampaikan, Tentara Nasional Indonesia sudah kirim pasukan untuk mengecek lapangan," ungkap dia.
Dia berharap, hasil tinjauan nanti sanggup berbuah hasil lebih lanjut, ialah dengan mendapat info lebih terang seputar kronologis kejadian pembunuhan pekerja Istaka Karya. "Kami masih menunggu laporan yang lebih niscaya ihwal kejadian dan jumlah korban," pungkasnya.
Sebelumnya, Basuki mengatakan, pembangunan Jalan Trans Papua justru amat dinantikan warga setempat demi memperlancar distribusi logistik ke wilayah Pegunungan Tengah yang selama ini kerap disalurkan lewat jalur udara.
"Sebetulnya, ini sangat dinantikan tunggu warga. Di sepanjang Trans Papua, warga tidak ada yang menolak. Semua warganya sangat menerima," ujar ia dikala menggelar sesi konferensi pers di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (4/12).
Adapun kejadian pembunuhan 31 pekerja ini terjadi di Segmen V proyek Jalan Trans Papua ruas Wamena-Habema-Kenyam-Mamugu sepanjang 278 km. Di ruas tersebut, pemerintah turut menggandeng dua tubuh perjuangan ialah PT Istaka Karya (Persero) dan PT Brantas Abipraya (Persero) dalam membangun sebanyak 35 jembatan.
Dia juga turut berbicara seputar hambatan yang kerap ditemui dalam proyek pembangunan jalan di kawasan pelosok. Menurutnya, pembangunan infrastruktur tidak semata-mata hanya bergantung pada ketersediaan dana. [merdeka.com]