Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyampaikan belum menutup kemungkinan semoga keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua diselesaikan secara baik.
Wiranto menyampaikan akan lebih baik bila KKB iti secara sadar kembali ke pangkuan ibu pertiwi.
“Kalau dapat ya diselesaikan secara baik, dengan sadar mereka dapat kembali ke pangkuan ibu pertiwi,” ungkap Wirantodi temui di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (13/12/2018).
Namun Wiranto menyampaikan tak ada pilihan lain bagi negara untuk bertindak tegas bila KKB di Papua hingga mengorbankan banyak masyarakat dan mengganggu stabilitas nasional.
Ia menegaskan bahwa bila belum ada gejala yang manis untuk menuntaskan duduk masalah itu secara baik maka negara melalui Tentara Nasional Indonesia akan terus mengejar dan menghabisi KKB itu.
“Terus kita kejar dan habisi, tak boleh ada kekuatan bersenjata yang tidak sah dan kerjanya hanya membunuh dan mengacau di masyarakat, jangan hingga ganggu kepentingan dan persatuan negara,” tegas Wiranto.
Mantan panglima Tentara Nasional Indonesia itu menegaskan bahwa kondisi yang terjadi ketika ini dimulai sendiri oleh KKB tersebut.
“Hal itu inisiatif mereka yang melaksanakan pembunuhan brutal, jadi tindakan benar bila Tentara Nasional Indonesia hingga sekarang terus memburu mereka,” pungkas Wiranto.
Seperti diketahui bahwa tanggal 2 Desember 2018 kemudian terjadi penembakan secara sadis oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kepada sejumlah pekerja PT Istaka Karya yang mengerjakan pembangunan jembatan Kali Yigi-Kali Aurak di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
Informasi terakhir 19 orang terbunuh dalam insiden itu. [tribunnews.com]