Mendagri Tjahjo Kumolo melarang aparatur sipil negara (ASN) di kementeriannya untuk ikut dalam agresi Reuni 2012. Berikut ini pernyataan Tjahjo.
"Saya kira kalau di internal Kemendagri, beliau (ASN) mau hadir dalam konteks salat shubuh berjamaah contohnya nggak ada masalah. Tapi dalam konteks beliau ikut terlibat dalam sebuah acara (Reuni 212), walau itu diumumkan bukan kampanye sebaiknya jangan lah," kata Tjahjo.
Hal ini disampaikan Tjahjo kepada wartawan ketika ditemui di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri (PPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Sabtu (1/12/1/2018).
Menurutnya, meski penggagasnya menyebut Reuni 212 bukan kampanye tapi acara tersebut dilaksanakan pada masa kampanye. Sehingga untuk menjaga netralitas ASN di tahun Politik, Tjahjo menilai ASN untuk tidak perlu ikut agresi tersebut.
"Kalau aku eksklusif lebih baik nggak usah hadir, melarang saya, untuk di lingkungan Kemendagri lho ya. Karena (kegiatan) apapun pada masa kampanye sewaktu-waktu dapat berubah mendadak jadi suasana kampanye," ujarnya.
"Jadi semoga nggak disalahgunakan ya sebaiknya PNS di lingkup Kemendagri nggak usah ikut. Kalau mau doa, doa di Masjid sama-sama atau doa di rumah, itu saja aku kira," imbuhnya.
Disinggung mengenai langkah apa yang diambil kalau ada ASN Kemendagri yang terlibat dalam agresi Reuni 212, Tjahjo menjawab tak ada. Meski begitu ia mengimbau semoga ASN tetap menjaga perilaku netralitas pada tahun politik ini.
"Nggak ada sanksi, nggak ada. Kalau hanya mau salat subuh silakan, yang terperinci jangan ikut rangkaian kegiatannya sebab ini masa kampanye. Pokoknya jangan hingga netralitas ASN dipertanyakan dan digugat," katanya. [detik.com]