Prabowo Omeli Wartawan, Kubu Jokowi-Ma'ruf: Gerindra Besar Alasannya Yaitu Pers


Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menilai tidak sepantasnya Prabowo Subianto sebagai calon presiden nomor urut 02 yang juga Ketua Umum Partai Gerindra menyudutkan insan pers untuk tidak diperlakukan dengan hormat.

"Saya kira sebagai pemimpin, Gerindra besar sebab pers, oleh sebab itu tidak sepatutnya pers diperlakukan menyerupai itu," ujar Karding di Media Center Jokowi-Ma'ruf, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/12/2018).

Menurut Karding, di kurun demokrasi ketika ini apalagi pasca-jatuhnya Orde Baru, pers telah ditempatkan pada satu pilar tersendiri dalam demokrasi.

"Zaman Soeharto itu sangat jauh berbeda dengan hari ini. Hari ini sangat demokratis, orang meliput tanpa tekanan, orang memberitakan tanpa bredel, orang diberikan independensi sepanjang kaidah-kaidah jurnalisme," terperinci Karding.

"Jadi berdasarkan saya ini sesuatu yang sangat disayangkan sebab seolah-olah pers ini satu forum yang merusak demokrasi berdasarkan saya ini tidak betul," timpalnya lagi.

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu lantas meminta biar semua pihak untuk tak memusuhi media massa. "Tidak boleh kita anti, yang ada yaitu mendialogkan apa-apa yang baik untuk membangun demokrasi Pancasila ke depan," katanya.

Sebelumnya, dalam pidatonya di program peringatan Hari Disabilitas Internasional ke-26 di Jakarta hari ini, Prabowo Subianto mengungkapkan kegeramannya terhadap segenap media Indonesia karena tidak meliput Reuni 212 di Monas, Jakarta, Minggu 2 Desember 2018 lalu.

Prabowo memprotes media yang tidak menyebutkan bahwa massa yang hadir mencapai belasan juta orang. “Saya kira ini insiden pertama ada insan kumpul sebanyak itu tanpa didanai siapapun," ucap Prabowo.

Menurut Ketua Umum Partai Gerindra itu, media-media besar dan kondang tidak meliput. Ia tidak terima ada media yang menyatakan bahwa massa yang hadir hanya belasan atau puluhan ribu insan saja. Prabowo menuding media-media itu ikut memanipulasi demokrasi.

"Media-media yang menyampaikan dirinya objektif, bertanggung jawab untuk membela demokrasi, padahal justru mereka ikut bertanggung jawab menjadi cuilan dari perjuangan manipulasi demokrasi," sindir Prabowo.

Prabowo juga merasa jurnalis yang tiba meliputnya hanya untuk menunggu beliau salah bicara. "Ada media di sini? Saya khawatir wartawan ke sini hanya nunggu saya salah bicara. Karena Prabowo jika bicara enggak pakai teks," cetusnya. [okezone.com]

Artikel Terkait