TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Inas Nasrullah Zubir menyayangkan komentar penggagas asal Papua Natalius Pigai soal jalan Trans-Papua. Menurut Pigai Jokowi hanya membangun satu ruas jalan Trans-Papua, sedangkan sembilan ruas lainnya sudah dibangun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut Inas, menurut data pembangunan dan pemeliharaan jalan dari Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR, total pembangunan Trans-Papua masa Habibie, Gus Dur, dan Megawati ialah sepanjang 2.078 km tanpa perkerasan dan pembangunan Trans-Papua masa SBY dimulai pada 2007 sampai 2014 ialah sepanjang 1.211 kilometer.
"Ciri khas orang penebar hoax saat terbongkar kebusukan-nya ialah dengan melempar hoax-nya tersebut kepada orang lain sambil emosional, akhir dari ketidak mampuan-nya dalam mengungkapkan data dan fakta dari argumen hoax-nya saat didebat oleh orang lain," terang Inas dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone.
Inas melanjutkan menurut inpres Nomor 5 Tahun 2007, ada 11 ruas jalan strategis/trans papua yang mencakup Nabire-Wagete-Enarotali; Jayapura-Nimbrokang-Sarmi; Serui-Menawi- Saubeba; Timika-Mapurujaya-Pomako; Jayapura-Wamena-Mulia; Merauke- Tanah Merah-Waropko; Hamadi-Holtekamp-Skow (perbatasan dengan Negara Papua Nugini); Sorong-Klamono-Ayamaru-Maruni. Kemudian Manokwari-Maruni-Mameh- Bintuni; Sorong-Makbon-Mega, dan terakhir Fakfak-Hurimber-Bomberay.
Selain itu, terang Inas, juga terdapat Perpres 57 Tahun 2014 wacana Rencana Tata Ruang Pulau Papua di mana salah satu substansinya ialah pengembangan jaringan jalan nasional yang terdiri dari jaringan jalan lintas perbatasan, jaringan jalan lintas utara pulau papua, jaringan jalan lintas tengah pulau papua, dimana total jaringan jalan nasional di papua yang dibangun di masa SBY ialah sepanjang 4.040 Km dan di masa Jokowi ialah sepanjang 1.982 Km.
"Berdasarkan inpres dan perpres tersebut di atas, justru kita harus bertanya kepada Pigai mengenai jalan Wamena-Nduga yang sepanjang 231 km yang dimaksud oleh beliau itu berada di ruas mana? Bisa jawab gak dia? Jika Pigai tidak bisa juga menjawab, maka sudah pantas jikalau beliau menerima julukan hoaxer," tegas Inas. [okezone.com]