Presiden Joko Widodo pada Senin sore, 3 Desember 2018, mendatangi Taman Cakung, Pulo Gebang, Jakarta Timur. Kedatangan Presiden itu untuk menyerahkan secara pribadi 5.000 akta hak atas tanah bagi warga Jakarta Timur.
Ribuan peserta akta yang berasal dari 18 kelurahan di Kota Administrasi Jakarta Timur hadir dalam kesempatan ini. Kelurahan Cakung Timur tercatat sebagai kelurahan terbanyak yang bidang tanahnya diterbitkan sertifikat, yakni sebanyak 1.000 bidang tanah. Diikuti setelahnya ialah Kelurahan Pulo Gebang dan Pondok Kopi dengan masing-masing 700 bidang tanah, serta Kelurahan Cilangkap dengan 400 bidang tanah.
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa di seluruh Indonesia terdapat setidaknya 126 juta bidang tanah yang seharusnya bersertifikat. Namun, sampai final 2014 lalu, gres sebanyak 46 juta bidang yang tercatat mempunyai sertifikat.
"Saya itu jika pas ke tempat baik ke desa, kampung, kabupaten, atau provinsi juga ketika saya menjadi gubernur di DKI Jakarta selalu yang masuk ke pendengaran saya itu sengketa tanah ada di mana-mana," ujarnya.
Sejak dua tahun lalu, Presiden telah memerintahkan jajaran terkait untuk menuntaskan perkara tersebut dengan melaksanakan percepatan penerbitan akta hak atas tanah untuk diberikan kepada rakyat. Sebelumnya, pemerintah hanya sanggup menerbitkan sebanyak 500 ribu akta tiap tahunnya. Hal tersebut mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat menjadi terkendala.
"Oleh alasannya ialah itu tahun yang kemudian saya perintah kepada Pak Menteri BPN. Saya enggak mau tahu 5 juta akta harus keluar dari kantor BPN tahun lalu. Tahun ini 7 juta akta harus keluar. Tahun depan 9 juta akta harus keluar," tuturnya.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam program tersebut, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. [Biro Pers Istana]