Pemerintah memahami kiprah berat dan peranan para guru yang berjuang untuk membina dan membangun bangsa lewat pendidikan. Untuk itu, sejumlah upaya dilakukan pemerintah untuk mendukung guru-guru Indonesia dalam menjalankan perannya.
Dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2018 dan HUT ke-73 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Presiden Joko Widodo mengatakan, untuk mengatasi kekurangan tenaga pengajar di sejumlah daerah, pemerintah secara sedikit demi sedikit dan berkelanjutan akan merekrut para guru untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
"Pada tahun ini rekrutmen CPNS terbanyak yakni guru yang mencapai 114 ribu guru," ungkapnya di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pemerintah juga menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 perihal Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Peraturan tersebut membuka peluang pengangkatan guru menjadi PPPK bagi yang telah melampaui usia maksimal yang ditetapkan oleh undang-undang untuk menjadi PNS. PPPK ini mempunyai hak yang setara dengan PNS.
Sementara itu, Kepala Negara juga mendengarkan sejumlah keluhan para guru terkait profesi mereka. Sebelum ini, pemotongan pertolongan sertifikasi bagi guru yang menunaikan ibadah menyerupai haji dan umrah banyak dikeluhkan oleh para guru.
"Ini urusan sakit, umrah, dan haji yang dulu dipotong sertifikasinya kini tidak kan? Karena kita sudah mengeluarkan peraturan mengenai itu," kata Presiden.
Dirinya berpandangan bahwa ibadah haji dan umrah tersebut merupakan salah satu kompetensi sosial para guru. Maka itu tak sepantasnya bila para guru yang menunaikan ibadah tersebut mendapat pemotongan pertolongan profesi.
"Ini sesuatu yang tidak benar yang telah kita luruskan dengan peraturan yang telah keluar," ucapnya.
Selain itu, Kepala Negara juga mengagendakan pertemuan dengan para pengurus PGRI di ahad mendatang untuk mendengarkan Keluhan-keluhan lain seputar profesi guru ini. Presiden berjanji bahwa dirinya akan terus mengawal kasus yang dihadapi para guru.
"Bapak, ibu guru, percayakan ini kepada kami. Tetapi bila memang ada yang salah tolong saya diingatkan," tandasnya. [Biro Pers Istana]