Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, dalam dunia yang semakin kompetitif menyerupai kini ini, tugas humas sangat-sangat sentral. Ia menunjuk contoh, untuk mendatangkan wisatawan, pemerintah telah memperbaiki kemudahan infrastruktur, runway diperpanjang, terminal diperbaiki, jalur transportasi diperbaiki, hotel dan lain-lain disiapkan, dan juga promosi kemana-mana.
“Tapi harus diingat jikalau pemberitaannya kurang tepat, itu percuma semuanya. Wisatawan enggak mau datang, tidak jadi datang,” kata Presiden Jokowi ketika menawarkan sambutan pada Pembukaan Konvensi Nasional Humas 4.0, di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/12) pagi.
Di sinilah, lanjut Presiden, pentingnya kehumasan, yaitu mensosialisasikan pesan faktual dan prestasi-prestasi kepada publik biar terbangun sebuah kepercayaan, biar terbangun sebuah trust, dan reputasi lembaganya.
Menurut Presiden, bagi yang menjadi humasnya perusahaan berkewajiban untuk membangun reputasi perusahaan, membangun trust kepada perusahaan tanpa memberitakan ihwal keburukan perusahaan yang lain, apalagi menebarkan hoax, fitnah, maupun ujaran kebencian.
Bagi yang menjadi humasnya pemerintah, lanjut Presiden, berkewajiban membangun reputasi pemerintah, membangun trust masyarakat kepada pemerintah tanpa memberitakan ihwal keburukan siapapun, apalagi sekali lagi menebarkan hoax, fitnah, maupun ujaran kebencian.
“Karena itu, kehumasan sangat penting dan tugas bapak-ibu sangat sentral untuk membangun trust, untuk membangun reputasi Indonesia,” tegas Presiden Jokowi.
Penguasaan Teknologi
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga menyampaikan, bahwa pekerjaan kehumasan kini ini banyak dibantu oleh mesin-mesin canggih yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan. Sekarang ini tugas tenaga kehumasan sudah mulai diambil alih oleh sebagian komputer dan robot canggih.
Oleh lantaran itu, Presiden mengingatkan, bahwa penguasaan teknologi terbaru menjadi sangat penting untuk dipakai secara positif. Di ketika yang sama, lanjut Presiden, diharapkan redefinisi gres mengenai kehumasan kita ke depan.
Namun, Presiden meyakini, kerja-kerja kehumasan tidak akan dapat diambil sepenuhnya oleh artificial intelligence. Ia percaya kerja mesin tetap dikendalikan oleh manusia. “Yang memutuskan arah kerja mesin tetap yaitu manusia, yang memutuskan narasi-narasi kehumasan juga yaitu bapak, ibu, dan saudara-saudara semuanya. Bukan mesin, tetap manusia,” ujarnya.
Karena itu, Presiden Jokowi menegaskan, pada akhirnya, kita jugalah yang harus menjaga kehumasan 4.0 ini akan terus menjunjung tinggi keadaban, kearifan, kreatifitas, dan tanggung jawab sosial.
Oleh alasannya yaitu itu, Presiden mengajak semua insan kehumasan untuk bantu-membantu tetap terus menebarkan optimisme, terus bicara narasi-narasi yang mencerdaskan bangsa, terus memberikan narasi yang saling menginspirasi, saling berkolaborasi sehingga reputasi kita semakin terhormat, semakin bermartabat.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menkominfo Rudiantara, Kepala Staf Presiden Moeldoko, dan Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Agung Laksamana. [setkab.go.id]