Sebut Indonesia Negara Miskin, Timses Joko Widodo Anggap Prabowo Bicara Tanpa Data


Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menilai capres 02 Prabowo Subianto kembali berbohong wacana kondisi ekonomi Indonesia yang disebut setara dengan negara miskin di benua Afrika.

"Lagi-lagi Pak Prabowo berbohong dan memberikan statement yang menakut-nakuti rakyat. Statement bikin rakyat pesimis," ujar Wakil Ketua TKN KIK Abdul Kadir Karding ketika dikonfirmasi Okezone, Kamis (27/12/2018).

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menuturkan, Prabowo hanya sanggup berbicara asal tanpa merujuk pada data. Menurut Karding, gross domestic product (GDP) Indonesia jauh lebih tinggi ketimbang negara-negara yang disebutkan Prabowo.

"Yang paling mengerikan seorang pemimpin pekerjaannya berbohong bicara tanpa data. Kita lihat data tahun 2017 GDP (per kapita) bangsa Indonesia itu USD 3.846,86, sementara di Rwanda 2017 hanya USD748,39. Di haiti di tahun yang sama GDP-nya USD756,68," ujar Karding.

Karena itu beliau berkesimpulan bahwa Prabowo telah berbohong dengan menyamakan Indonesia menyerupai negara-negara miskin di Afrika.

"Pak Prabowo ini jika bicara ngibul, ngarang, ngawur. Beliau berdasarkan saya perlu memperkuat tim datanya. Beliau saya kira jangan gampang mendapatkan masukkan dari samping kanan dan kiri yang datanya lemah," tandas Karding.

Sekadar informasi, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut Indonesia setingkat dengan negara-negara miskin di benua Afrika. Hal tersebut dilontarkan Ketua Umum Partai Gerindra ketika menghadiri program Majelis Tafsir Quran di Solo, Jawa Tengah.

"Kita setingkat dengan negara miskin di benua Afrika, ada Rwanda, Haiti dan pulau-pulau kecil Kiribati, yang kita tidak tahu letaknya di mana," ucap Prabowo. [okezone.com]

Artikel Terkait