Silent Terror...


Ini terror ! Mengapa disebut terror ? Sebetulnya istilah terror itu  pada awalnya terjadi ketika revolusi francis dimana rakyat menyebut le terreur. Ketika itu pemerintah bentukan revolusi melaksanakan pembunuhan yang brutal terhadap lawan lawan politiknya. Konon jumlahnya lebih dari 30,000 orang ditebas kepalanya. Selanjutnya banyak sekali Negara menyerupai China, Rusia , Italia yang lahir dari revolusi juga awalnya melaksanakan tindakan terror terhadap lawan lawan politiknya. Kemudian istilah teroris juga dilekatkan pada golongan yang berseberangan dengan pemerintah,  yang melaksanakan agresi kekerasan membuat situasi tidak kondusif biar membuat pemerintah lemah dan rusak citranya.  Jadi memang istilah teroris bekerjasama dengan politik dengan cara cara kekerasan untuk mencapai tujuan. Aksi teror sanggup dilakukan oleh rezim , sanggup pula dilakukan oleh golongan penentang rezim. Di kala modern dikala ini, bIla rakyat atau golongan melaksanakan perlawanan maka daya rusaknya sangat terbatas walau imbas psikologis sangat luas , apalagi di kala media massa yang serba bebas dikala ini. Tapi kalau pemerintah yang melakukannya maka daya rusaknya sistematis dan berspectrum jauh kedepan, dan tindakan ini tidak nampak kepermukaan , ia disebut silent terror.

Apakah silent terror itu? Sebagai analogi perihal ayam dimakan tikus. Dulu waktu saya masih kecil tinggal di Pagar Alam. Dibelakang rumah saya , ada sangkar ayam. Ini bukan perjuangan peternakan tapi hanya sebab saya suka piara ayam jago.  Ketika pagi, ayam saya tidak berkokok lagi sebab beliau sudah mati. Padahal sebelumnya tidak ada tanda tanda ayam itu sakit. Apa pasal. Saya berusaha melihat sekujur badan ayam itu untuk mencari tahu penyebab janjkematian ayam itu. Tidak saya temukan penyebabnya. Ibu saya tersenyum melihat ulah saya. Dengan cepat bunda mengambil ayam yang telah mati itu dan menyibak bulu yang ada dikepala ayam. Bunda memperlihatkan ada lubang menganga dikepala ayam itu. Menurut bunda penyebab janjkematian ayam yakni tikus. Bagaimana tikus bisa membunuh ayam? Bukankah tikus berukuran kecil dan ayam besar? Bunda menjelaskan bahwa itulah kehebatan dan kecerdasan tikus. Target tikus yakni otak ayam. Ketika ayam mulai tertidur, tikus akan mendekati ayam. Saat itulah proses pembunuhan itu terjadi. Dengan sabar dan damai , tikus mulai mematuk kepala ayam. Namun yang hebatnya setiap patukan itu diikuti dengan hembusan lembut dari tikus hingga membuat ayam itu tidak mencicipi sakit dan terus terlelap. Lambat namun niscaya kesudahannya kepala ayam berlubang dan dengan cepat diisapnya otak ayam. Matilah itu ayam.

Kini, berdasarkan saya , ulah tikus itu tak lain yakni silent terror terhadap ayam. Tidak dengan kekerasan untuk memangsa menyerupai harimau atau singa. Tapi dengan kecerdasan kreatifitas, kesabaran, tikus yang kecil bisa membunuh ayam yang besar. Pemeritah itu terdiri dari tidak banyak orang. Mereka disebut elite atau segelintir saja. Tapi dengan kecerdasan kreatifitas, kesabaran bisa membunuh rakyat yang jumlah populasinya sangat besar. Bagaimana caranya ? caranya melalui mind corruption yang melahirkan hukum dan UU dalam platform politik. Rakyat tidak sadar bahwa lewat hukum itu proses pembunuhan sedang terjadi. Bila terasa sakit maka dengan cepat pemerintah akan menghembuskan kata kata dan kebijakan pragmatis yang membuat rasa sakit terlupakan barang sejenak dan kesudahannya kembali membuat kita tertidur. Bila kita sudah tertidur maka proses pembunuhan kembali berlanjut. Begitu seterunya hingga tujuan selesai tercapai dimana isi kepala kita dihisap maka matilah kita secara moral. KItapun menjadi komunitas tanpa pilihan kecuali menghamba dan mengekor atas kebijakan yang dibentuk pemerintah.

Dalam system demokrasi, memang kebebasan diatas segala galanya dan sebab itu memungkinkan daya kritis bisa hidup. Tapi lewat system demokrasi, hukum dan undang undang dibentuk hingga daya kritis menjadi tumpul sebab terbang dibawa angin konspirasi antara elite dengan pengusaha ( kapitalis) tanpa ada imbas apapun sesuai dengan kehendak rakyat demi tegaknya kebenaran, kebaikan dan keadilan. Aturan yang di create pemerintah yakni melepaskan budaya dan Agama dari politik, Ini sama saja cara tikus mengeluarkan isi kepala ayam untuk dimangsa. Lambat namun niscaya proses ini membuat rakyat tidak lagi peduli soal kebenaran, kebaikan dan keadilan. Saat itulah Negara sudah menjadi wahana business untuk memperkaya segelintir orang dan mengabaikan keadilan social bagi semua. Inilah teroris yang bersama-sama dan lebih canggih dibandingkan terror phisik sebab mengakibat banyak orang mati kelaparan, sakit tak bisa berobat, tinggal ditempat yang penuh limbah tambang, lingkungan yang terkotori jawaban industry dan perkotaan yang rakus, dan kelangkaan pangan , harga yang melambung mengalahkan pendapatan rasional. Ibarat api, terror phisik hanyalah kembangnya dan terror ketidak adilan yakni api sesungguhnya…

Sumber https://culas.blogspot.com/

Artikel Terkait