Koalisi Pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menciptakan survei internal untuk mengukur tingkat keterpilihannya di Pilpres 2019. Hasil survei, elektabilitas Prabowo-Sandi tengah mengejar rivalnya Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan selisih tipis. Hanya sekitar 4 persen saja.
Di internal kubu Jokowi-Ma'ruf, survei juga dilakukan. Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga memperlihatkan sedikit bocoran soal hasil survei jagoannya.
Arya mengungkapkan, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan selisih yang terpaut jauh dari Prabowo-Sandiaga.
"Yang niscaya jauh selisih antara Jokowi dan Prabowo," kata Arya dikala dihubungi merdeka.com, Senin (10/12).
Secara keseluruhan, kata Arya, survei memperlihatkan elektabilitas Prabowo-Sandi stagnan. Kebalikannya, Jokowi-Ma'ruf terus merangkak naik.
"Tidak ada kemajuan berarti dari lawan kami, justru Jokowi naik terus hasil surveinya," terangnya.
Sayang, Arya masih merahasiakan presentase keunggulan Jokowi atas Prabowo serta periode survei interal dilakukan.
Sebelumnya, Prabowo-Sandi mengklaim mengejar ketertinggalan elektoral dari petahana Jokowi dan Ma'ruf Amin. Hasil survei internal pada Desember 2018, Sandiaga mengatakan, elektabilitas kubunya sudah mencapai 40 persen.
"Alhamdulillah kita bersyukur, survei internal sudah melewati angka 40 persen. Berarti ini titik momentum yang luar biasa bagi kami. Memasuki bulan Desember kita melewati angka 40 persen," kata Sandiaga.
Gerindra pun mengakui elektabilitas Capres Jokowi masih unggul dari capres jagoannya Prabowo Subianto. Namun, keunggulan tersebut tipis, hanya sekitar empat persen saja.
Anggota Badan Komunikasi Gerindra, Andre Rosiade mengatakan, dari hasil survei internal, Prabowo-Sandi mengejar ketertinggalan dari Jokowi-Ma'ruf. Per Desember 2018, selisihnya sangat tipis. [merdeka.com]