Jakarta -Kelompok Ali Kalora bersembunyi di hutan di wilayah Poso dan Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Selain mengandalkan apa yang ada di hutan, kelompok ini merampok makanan dari warga.
"(Sumber makanan) Dari nakut-nakutin masyarakat itu, termasuk yang korban (mutilasi) kan ditakut-takutin," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dihubungi detikcom, Selasa (1/1/2019).
Ali Kalora cs beraksi dengan pola hit too run. Mereka merampok warga dan tidak segan membunuh warga jika tidak diberi logistik.
"Kalau logistik nggak ngasih, dibunuh," ujarnya.
Selain itu, ada dari simpatisan Ali Kalora. Simpatisan ini sudah dideteksi.
"Selain itu, ada simpatisannya. Untuk yang di Poso kan jalur logistiknya sudah diputus. Mereka lari (ke) Parigi Moutong, ada juga simpatannya di sana. Ada beberapa simpatisan," tuturnya.
Kelompok Ali Kalora diduga memutilasi seorang penambang emas di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Jenazah korban ditemukan warga pada Minggu (30/12/2018), sekitar pukul 11.00 Wita, di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong.
Sehari kemudian, anggota Polres Parigi Moutong diserang dengan rentetan tembak setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dua polisi, yaitu Bripda Baso dan Bripka Andrew, tertembak dalam baku tembak.
Sumber detik.com