Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief hendak menggeruduk rumah Ali Mochtar Ngabalin sebagai tanggapan isu penggerudukan rumahnya di Lampung. Ali menuding Andi sebagai sosok penebar informasi bohong.
"Kalau Ratna Sarumpaet ialah ratu hoax, maka Andi Arief itu ialah rajanya, raja pembuat informasi bohong," kata Ali kepada wartawan, Minggu (6/1/2019).
Ali tak khawatir rumahnya digerudung Andi. Dia bahkan menilai penggerudukan itu tak akan benar-benar terjadi. Bila saja rumahnya perlu digerebek oleh polisi, maka Andi Arief dirasa Ali tak perlu membantu.
"Emang polisi kesulitan butuh dukungan Anda? Masa polisi bersekongkol dengan pembuat informasi bohong," kata Ngabalin.
Sosok Andi disebutnya sama dengan Ratna Sarumpaet. Ratna ialah tersangka penyebaran informasi bohong bahwa dirinya dianiaya. Adapun Andi sendiri baru-baru ini sempat bikin heboh soal isu tujuh kontainer surat suara. Gara-gara itu, Andi dipolisikan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin ke Bareskrim Polri. Andi diduga menyebar informasi bohong soal isu adanya tujuh kontainer yang membawa surat bunyi tercoblos pada Kamis 3 Januari.
"Hoax soal tujuh kontainer surat bunyi itu," kata Ali.
Selain Andi Arief sebagai Raja Hoax mendampingi Ratna Sarumpaet sebagai Ratu Hoax, Ali juga menyebut Ustaz Tengku Zulkarnaen sebagai orang kedua di bawah raja hoax.
"Mahapatihnya ialah Tengku Zulkarnain, bermodal serban dan gamis tapi mulutnya comberan mengembangkan informasi bohong, ceramah penuh kebencian," ujar Ali yang juga mengenakan serban ini.
Tengku Zulkarnain juga sempat turut diperbincangkan dalam isu tujuh kontainer surat suara. Soalnya ia sempat mencuit di Twitter, memuat gambar tangkapan layar terkait isu tujuh kontainer surat bunyi yang kesannya dinyatakan pihak berwenang sebagai isu hoax itu. Zulkarnain membenarkan pernah mencuitkan hal tersebut. Ia menjelaskan maksud dan tujuannya ingin meminta penjelasan soal kebenaran kabar surat bunyi yang tercoblos. [detik.com]