Jakarta -Dua kubu di pilpres berbeda sikap soal acara penyampaian visi-misi yang digagas KPU, delapan hari sebelum debat perdana. Tim Prabowo meminta pasangan calon di pilpres datang langsung, tanpa perlu stuntman. Sedangkan tim Jokowi memilih untuk mengirimkan timses.
KPU menggagas acara penyampaian visi-misi itu digelar pada nine Januari 2019. Mengenai format pemaparan, KPU menyerahkannya kepada dua kubu paslon untuk bersepakat.
Jubir divisi hukum tim Prabowo-Sandiaga, Habiburokhman, menyatakan idealnya pasangan calon memaparkan langsung visi dan misi itu. Menurutnya, stuntman atau pemain pengganti tidak diperlukan.
"Kami mendukung kedua paslon untuk menyampaikan visi dan misi secara langsung tanpa diwakili timses atau stuntman pada nine Januari mendatang di KPU. Yang paling paham soal visi dan misi adalah paslon, dan paslon juga yang akan melaksankannya," ujar Habiburokhman, Selasa (1/1/2019).
Habiburokhman mengatakan, sebelum debat pertama tanggal 17 Januari, rakyat sebagai calon pemilih harus mendapatkan informasi secara langsung dari pihak yang berkepentingan, yaitu paslon, tentang rencana pengelolaan negara dalam lima tahun ke depan.
"Pak Prabowo dan Bang Sandi insyaallah siap, kami berharap paslon sebelah juga siap. Persoalan kesibukan sebenarnya tidak bisa dijadikan alasan, karena penyampaian visi-misi adalah momen penting kenegaraan," ujar Habiburokhman.
Habiburokhman menambahkan, secara khusus Prabowo dan Sandi akan menjelaskan visi-misi di bidang hukum, penegakan HAM, dan pemberantasan korupsi. Keduanya, lanjut Habiburokhman, menginginkan penegakan hukum yang adil, penghormatan HAM, termasuk di bidang ekonomi dan sosial serta penguatan KPK.
"Tentu rakyat juga mau mendengar bagaimana visi-misi paslon sebelah di tiga bidang tersebut, karena saat ini hukum kerap dianggap tebang pilih, penegakan HAM masih dipertanyakan, dan tindak pidana korupsi masih marak terjadi," tutur Habiburokhman.
Kata sepakat sepertinya susah tercapai. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, berpandangan berbeda dengan tim Prabowo. Dia menyatakan visi-misi cukup disampaikan timses saja.
"Jadi paling penting adalah kalau punya penjelasan aspek teknis yang ingin dijelaskan publik terkait visi-misi, itu tugas tim kampanye nasional maupun tim kampanye daerah. Jadi cara bagaimana itu bisa diatur masing-masing. Jadi sekali lagi, tidak perlu ada penyampaian visi-misi sebelumnya oleh capres-cawapres," kata Karding kepada wartawan, Selasa (1/1/2019).
"Cukup oleh tim saja dan kita saja. Itu boleh, kok, digelar debat, baik oleh KPU maupun masyarakat yang punya konsen (pemilu), tidak ada masalah," imbuh dia.
Lebih lanjut, politisi PKB tersebut menyebut jika pemaparan visi-misi disampaikan pasangan calon akan menghilangkan momentum yang diharapkan masyarakat.
"Jadi kita tunggu debat nanti, betul-betul momentum diharapkan seluruh rakyat dan ditunggu seluruh rakyat Republic of Indonesia sehingga sakralitas dan momentum itu dapat," jelas Karding.
Simak juga video 'Masuki Tahun Politik, Rhoma Irama Serukan Kerukunan Umat':
Sumber detik.com