Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku geram terhadap pihak yang menciptakan foto hoax dirinya bersama pimpinan PKI, DN Aidit. Jokowi menyampaikan akan mencari siapa yang mengedit foto tersebut.
Jokowi memberikan hal tersebut dikala membagikan 2.500 akta tanah di Alun-alun Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (4/1/2019). Dalam pidatonya, Jokowi mengaku sudah sangat bersabar atas tuduhan PKI selama 4 tahun terakhir.
"Ini ada foto saya di depan mimbar pidato Ketua PKI DN Aidit, itu tahun 1955, padahal saya lahir tahun 1961. Lahir saja belum, kok," kata Jokowi dalam sambutannya.
Meski sudah berusaha bersabar, Jokowi mengaku gerah terhadap fitnah PKI yang terus tiba kepadanya. Termasuk munculnya hoax foto dirinya bersama DN Aidit.
"Tapi saya sudah geram banget, saya mau cari ini siapa yang edit foto ini. Sudah keterlaluan," tegasnya.
Jokowi kemudian mengingatkan masyarakat biar terus mencari kebenaran dari setiap isu atau informasi yang diterima.
"Fitnah-fitnah menyerupai ini jangan gampang percaya, apalagi menjelang pilpres," imbaunya.
Bahkan berdasarkan Jokowi, jawaban isu bohong menyerupai ini, ada 9 juta masyarakat yang percaya Jokowi merupakan PKI.
"Padahal PKI dibubarkan tahun 1965, saya lahir 1961 masak ada PKI balita, kan tidak mungkin," tuturnya.
Jokowi meminta masyarakat Ponorogo tidak terpecah-belah menjelang Pemilu 2019. Dia berharap tidak ada warga yang hanya alasannya yaitu beda pilihan lantas tetapkan tali silaturahmi.
"Jangan hingga (tidak bertegur sapa alasannya yaitu beda pilihan) itu terjadi di Ponorogo, pemilu itu tiap 5 tahun sekali, jangan hingga ya," imbuhnya.
Jokowi juga meminta masyarakat menentukan calon pemimpin yang sudah mengikat rekam jejaknya.
"Apalagi dikala ini banyak isu fitnah dan bohong, jangan hingga percaya. Sudah, gitu aja," papar dia. [detik.com]