Cintailah Saya (7)


Di Bangkok , Dono tinggal di Hotel Grand Millennium.  Itu alasannya yaitu sahabatnya dari US tiba ke Bangkok untuk bertemu membahas planning akuisis hotel. Jessica mendampingi Dono makan malam. Juga hadir kawan Dono dari Hong Kong, seorang wanita. Awalnya Jessica tidak begitu peduli alasannya yaitu pembicaraan lebih kepada persoalan business. Seperti aspek legal business yang akan di lakukan di Bangkok. Kemudian membicarakan soal business model yang tepat, siapa international chain yang layak di rangkul. Design dan lain lain. Beranjak soal financial model ihwal bagaimana merancang pembiayaan, Apakah melalui project funding atau project equity. Terakhir membahas mengenai project settlement sebagai dasar di lakukan financial closing.  Namun menjadi menarik pembicaraan ketika persoalan business usai di bahas. 
‘ Apa yang kau tahu mengenai jatuhnya harga minyak kini “ Kata Dono. 
“ Pada bulan September 2014, Sekretaris Negara AS John Kerry terbang ke Arab Saudi. Dia ada di sana untuk bertemu dengan Raja Abdullah, penguasa negara dan salah satu orang terkaya di dunia. Pertemuan itu bertujuan menyusun planning untuk menghancurkan musuh bersama mereka: Rusia dan Iran. Tapi untuk melaksanakan serangan, mereka tidak akan memakai jet tempur, tank dan pasukan darat. Mereka akan memakai senjata jauh lebih berpengaruh …” Kata sahabat Dono dengan tersenyum sambil meminum wine yang ada didepannya.
“ Apa itu “ 
“ Minyak.!” Katanya sabatnya dengan santai. “ Kamu tahu kan, minyak yaitu komoditas yang paling strategis dalam perdagangan dunia. Arab Saudi yaitu eksportir minyak terbesar di dunia. Memiliki kontrol atas harga. Mereka setuju untuk membanjiri pasar minyak. Tujuannya yaitu untuk menurunkan harga minyak. Tentu iniakan memukul telak  ekonomi Rusia dan Iran yang sangat bergantung pada penjualan minyak. Dengan demikian tidak sulit menjatuhkan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang di dukung Iran dan Rusia. Mereka ingin menghancurkan Iran alasannya yaitu alasan yang sama. Iran yaitu tentangan geopolitik sengit Saudi 'di wilayah tersebut.” Lanjut sahabat Dono.
“ Ya masuk logika juga. Strategi mereka memang berhasil.  Harga minyak telah anjlok lebih dari 70% semenjak pertemuan September tahun 2014. “ Kata Dono.
“ Ya. Ini di manfaatkan China dengan memperbesar stok minyak nasionalnya. Maklum china kan pembeli minyak nomor 2 di dunia sesudah AS. Padahal ketika itu ekonomi china sedang melemah. Daya beli China yang tinggi tidak menciptakan minyak naik tapi jusru jatuh terus.” Kata sahabat Dono.
“ Bagaimana dengan shale gas ? Dono ingin tahu reaksi Arab atas adanya industri minyak alternatif yang sendang tumbuh di Amerika Serikat.
“ Itu juga jadi target untuk di hancurkan dengan penurunan harga minyak."

“ Mengapa ?“
“ Cobalah bayangkan.  Pada 1990-an, AS mengimpor hampir 25% dari total produksi minyak Arab. Karena adanya shale gas, tinggal hanya 5% saja. Benar benar pukulan yang menyakitkan. Ini harus di perangi oleh Arab. Mereka pikir harga jatuh  cukup usang akan membangkrutkan industri shale gas. Karena Ongkos produksi shale gas lebih mahal dari minyak Saudi. Tentu ini akan melumpuhkan pesaing utama dan memungkinkan Saudi mendapat kembali pangsa pasar yang hilang. Tapi perang ekonomi tidak selalu berjalan sesuai rencana. Saya pikir Saudi menciptakan kesalahan kolosal …”
“ Oh senjata makan tuan “ Seru Dono.
“ Saya pikir Saudi telah keterlaluan. Berperang dengan emosi. Padahal APBN mereka sebagian besar bergantung dengan minyak. Makara penurunan harga tentu memukul ekonominya dan cadangan devisa bleeding. Selama lebih dari 30 tahun, Arab Saudi telah mematok mata uangnya pada 3,75 riyal per AS dolar. Untuk mempertahankan ini, perlu tumpukan besar dolar AS. Dengan cadangan historis yang besar, ini tidak pernah menjadi masalah. Tapi sekarang, anggaran Saudi berada di bawah tekanan serius. Ini mengancam kemampuan Arab Saudi untuk mendukung peg mata uangnya. Devaluasi hanya soal waktu harus di lakukan. Kalau benar di lakukan maka akan memenggal mereka yang punya penghasilan tetap. “ 
“ Itu  sangat mengerikan.” Kata Dono mengerutkan kening.
“ Kalau tidak segera di carikan solusi akan menjadikan kerusuhan sosial, menyerupai negara teluk Artikel Babo. Apalagi ongkos perang tolol dengan Yaman dan Suriah menguras anggaran tak sedikit. Saudi pikir mereka bisa mendukung pemberontak Suriah bersenjata dan menggulingkan pemerintah Assad dalam hitungan bulan. Mereka pikir Assad akan jatuh semudah Gadhafi lakukan di Libya pada tahun 2011. Itu perhitungan bodoh. Iran dan Rusia terlalu besar untuk di hadapi”
“ Oh I see. Dan dampaknya dari adanya krisis pasar minyak melebar kemana mana, khususnya moneter. Banyak bank memperlihatkan santunan besar untuk perusahaan-perusahaan minyak termasuk shale gas yang kini banyak terancam bangkrut. Dan akan meningkatkan NPL bank. “ Kata Dono.
“ Ya. Saudi telah merusak industri Shale gas  AS. Dan mereka akan terus menimbulkan lebih banyak kerusakan. Tapi mereka tidak akan menciptakan semua bangkrut.  Industri shale gas punya daya tahan lebih dari Arab Saudi. Tekhnologi shale gas semakin maju dan bahkan tetap bisa bersang pada harga minyak USD 40 per barrel.” Kata Sahabat Dono.
“ Dan alhasil semua planning yang disusun dengan niat jelek  pada alhasil justru memukul balik Saudi.” Dono menyimpulkan. " Datu satu hal lagi bahwa Saudi Aramco sebagai BUMN Arab Saudi dibidang minyak dan gas, hanya sebagai management supervisi. Dimana dari drilling , refinery, marketing, logistic, procurement, bahkan hingga pada pelatihan SDM di outsourcing kepada subsidiary company yang bermitra dengan asing. Dan ketika harga minyak jatuh, Saudi Aramco terpukul alasannya yaitu sumber penerimaan mereka hanya dari penjualan. Sementara subsidiary company  tetap untung alasannya yaitu mereka menjual jasa dan memakan dari semua cost yang dibayar oleh Saudi Aramco.” Lanjut Dono, melihat dari kacamata beliau sebagai pebisnis. Bahwa bagan bisnis minyak Saudi lebih menguntungkan outsourcing..
‘ Tepat sekali. Suatu kebodohan. Jalan satu satunya supaya terhindar dari kebodohan fatal, maka sudah saatnya Saudi Aramco berpikir untuk mengambil alih semua industri jasa pendukung tersebut. Setidaknya bisa menjadi sumber pendapatan sampingan dan sekaligus menekan biaya untuk menyisakan margin dari harga minyak yang jatuh. Tapi dari mana uangnya ?
“ Ya Saudi Aramco sebagai pemilik konsesi bisnis sanggup melepas sahamnya ke publik. Dari penjualan saham tersebut sanggup di gunakan untuk mengambil alih oursourcing bisnis yang ada atau membeli industri jasa sejenis di pasar. ya sudah saatnya Arab berdikari di bidang tekhnologi oil dan gas. Jangan lagi tergantung dengan AS “ Kata Dono yang paham betul soal bagan financial structure.
“ BIsa saja. Masalahnya bila IPO, tentu harus terbuka segala sesuatunya. Apakah kerajaan Arab mau terbuka soal bisnisnya ? Apalagi semua tahu bisnis minyak juga di pakai untuk alat politik. Bukan pure business.” Kata sahabat dono.
Dono hanya mengangkat bahu. Mereka kemudian bicara soal lain hingga jam mengambarkan pukul 1 dini hari. Sahabatnya minta undur diri alasannya yaitu besok pagi harus terbang ke Eropa. Dono menutup bill. Dari pertemuan itu , Jessica sanggup mengetahui bahwa sumber informasi Dono sangat luas. Pergaulan dengan sobat temanya dari kalangan yang bersahabat dengan the first hand information, bahkan yang tergolong confidential , memungkinkan beliau memiliki wawasan luas dalam mengambil kebijakan bisnis.
Malam itu Jessica tidur di ranjangnya sendiri dan Dono di ranjangna. Dono nampak lelah sekali. Apalagi keesokan paginya beliau harus kembali ke Jakarta dan Jessica  kembali ke Ho Chi Minh.
***
Robert mencicipi ada kekerabatan istimewa antara Jessica dan Dono. Dia bisa melihat dari mata Jessica. Walau terkesan lebih alasannya yaitu rasa hormat namun tidak bisa menyembunyikan perilaku Dono yang begitu hangat kepada Jessica. Entah mengapa ada perasaan cemburu melihat kedekatan Dono kepada Jessica. Namun beliau berusaha melupakan perasaannya kepada Jessica. Sadar bahwa beliau bukanlah siapa siapa di bandingkan Dono untuk bisa merebut hati Jessica. 
Robert melihat sisi lain yang bisa di dapatnya dari bekerja di bawah Jessica. Setidaknya beliau bisa mendapat susukan kepada Dono pribadi di bandingkan bekerja di bawah kendali Holding di Hongkong. Impiannya untuk membangun pabrik kliker dengan tekhnologi dari china bisa terkabulkan. Apalagi pasar rumah murah di Vietnam sangat besar. Pemerintah Vietnam punya aktivitas rumah untuk rakyat miskin sebagai kepingan dari penataan wilayah komersial. 
Tapi bagaimana memberikan anjuran ini kepada Jessica? Apakah terlalu cepat ? Dia merasa sungkan untuk membicarakan ini kepada Jessica. Karena tugasnya membantu Jessica belum terlaksana. Dan lagi apakah mungkin Jessica akan punya tenggang rasa menyerupai harapannya? Robert menarik nafas. Terdengar HP bunyi panggilan. " Ya"
" Hi, Robert, jemput saya di bandara ya. " terdengar bunyi Jessica di seberang.
" Siap bu. Tolong ETA nya ?
" Jam 7 malam. "
" Siap bu. Jam 6 saya sudah di bandara”
“ " Terimakasih”
Ketika itu jam 5 sore. Robert sedang di kamar hotel. Dia berangkat pribadi ke bandara dari kawasan beliau menginap di HO chi Minh. Dia teringat pertemuannya dengan seorang perempuan yang juga Putri dari pentinggi Partai Vietnam. Nama perempuan itu Yen. Walau sarjana dari China namun nampak menyerupai anak remaja yang belum dewasa. Maklum mungkin alasannya yaitu di besarkan oleh keluarga kaya. Melalui Yen, Robert di tawarkan peluang untuk berdiri pabrik kliker khusus materi material semen yang hemat biaya. Bahkan menghemat hingga 80% dari harga semen yang telah ada di pasaran. Semen ini juga punya daya tahan lebih baik dibandingkan dengan semen Portland. China memakai tehnologi dalam aktivitas rumah merah. 
Dari jauh nampak Jessica berjalan menuju kearah Robert. “ Capek ya” Kata Robert. Jessica hanya tersenyum. Robert membawa tas Jessica ke kawasan parkir kendaraan. 
“ Bu, Besok senin kantor sudah siap. Izin pendirian perusahaan sudah selesai. Kita tinggal action saja.”Kata Robert sambil melajukan kendaraan.
“ Terimakasih Robert.” Kata Jessica sambil menatap kearah depan. Seakan sedang berpikir sesuatu. “ Hari selasa saya terbang ke Dongguan , China. Kamu siapkan SDM untuk tiga orang dulu ya. Bagian legal dan umum, akuntansi, Sekretaris.  Saya harap, saya kembali semua SDM sudah tersedia. “
“ Siap Bu.”
Robert  menanti Jessica memberi perintah lagi. Namun jessica nampak lelah dan alhasil tertidur di kendaraan.

Sumber https://bukuerizelibandaro.blogspot.com/

Artikel Terkait