Cilegon -Status Gunung Anak Krakatau memasuki marking III atau siaga. Pelayaran di sekitar Selat Sunda diminta selalu waspada.
"Saya mengimbau para nakhoda kapal yang akan dan/atau sedang berlayar di Selat Sunda, khususnya perairan Banten, untuk tetap waspada berkaitan dengan erupsi Gunung Anak Krakatau dan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini," ujar Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Agus Purnomo dalam keterangan tertulis, Selasa (1/1/2019).
Para nakhoda diminta selalu memonitor perkembangan cuaca di Selat Sunda serta aktivitas Gunung Anak Krakatau. Para pelaku pelayaran harus tetap waspada dan menjauh dengan radius five kilometer dari Gunung Anak Krakatau.
"Kami juga mengimbau para nakhoda untuk selalu memonitor dan memantau News cuaca melalui situs BMKG serta News erupsi Anak Krakatau dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Geologi, Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, dan/atau melalui semua alat yang dapat digunakan untuk menerima News cuaca di atas kapal, baik itu Navtex, Weather Fax, maupun Weather Telex, kemudian melakukan tindakan yang diperlukan sesuai prosedur di atas kapal," kata Agus.
Baca juga: Kronologi Tsunami Selat Sunda Menurut BMKG |
Sedangkan untuk kapal-kapal kecil dengan ukuran di bawah 35 GT dan kapal-kapal nelayan diimbau untuk menunda keberangkatan hingga cuaca dipastikan sudah benar-benar aman. Agus meminta jajarannya, terutama di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas I Banten, terus memonitor dan mewaspadai secara berkala aktivitas Gunung Anak Krakatau serta selalu berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Hingga saat ini aktivitas di Pelabuhan Banten masih berjalan normal dan tidak berdampak terhadap aktivitas Gunung Anak Krakatau. Kami akan mengikuti perkembangannya ke depan," ujar Agus.
Simak juga video '3 Dari four Seismograf Milik ESDM di Anak Krakatau Rusak':
Sumber detik.com