Bendahara TKN Jokowi-Ma’ruf Wahyu Sakti Trenggono menjelaskan, awalnya dana kampanye pasangan nomor urut 01 pada bulan 23 September kemudian sebesar Rp 11.901.000.000, kemudian mengalami kenaikan hingga Rp 55.987.176.801 per Januari 2019 atau bertambah Rp 44.086.176.801.
"Berasal dari pertolongan pasangan calon Rp 32 juta, partai politik dalam bentuk barang jasa sebesar Rp 2,1 miliar, perorangan Rp 121 juta, kelompok Rp 37,9 milyar, dan tubuh perjuangan Rp 3,9 milyar, totalnya jadi Rp 44,8 milyar," terang Trenggono dikala ditemui di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (2/1).
Untuk dana pertolongan pasangan calon, lanjut Trenggono, bekerjsama yaitu perolehan bunga di rekening khusus dana kampanye. Yaitu dana pada laporan sebelumnya, yang kemudian dianggap sebagai milik pasangan calon menurut hasil konsultasi dari akuntan. Sementara Jokowi-Ma’ruf belum memperlihatkan pertolongan sebab belum aktif kampanye.
Sementara itu, partai koalisi yang sudah memperlihatkan dana gres dua partai yaitu Nasdem dan Perindo. Juga pertolongan dari kelompok dari kelompok pecinta olahraga yakni Golfer TRG dan Golfer TBIG. Terakhir, tubuh perjuangan non pemerintah berasal dari PT Lintas Teknologi Indonesia. Namun hingga dikala ini, kata Trenggono belum ada pertolongan dari para pengusaha. Rencananya pihaknya akan melaksanakan ghatering dengan para pelaku usaha.
Adapun untuk pengeluaran, dana dipakai untuk konsolidasi daerah, rapat kerja, dan pelatihan. Adapun pos anggaran terbesar diserap untuk konsolidasi, alat peraga kampanye, dan saksi. Kendati demikian, Treggono optimistis akan ada banyak dana pertolongan pada bulan Januari ini.
"Kami sudah sosialisasi kepada relawan dan simpatisan sampaikan cara menyumbang," ujar Trenggono. [republika.co.id]